Seperti janji mendiang Earl dulu, dua hari lagi acara sumpah dokter Sky. Waktu itu Earl mengatakan akan mengajak serta Sea untuk menghadiri hari bahagia Sky.
Tapi kini segalanya sudah berubah. Tadi pagi Countess Marry menghubunginya dan mengatakan ia akan berangkat sendiri.
Sea tak keberatan. Ia hanya menitipkan ucapan selamat pada Sky. Namun ibu Sky berkata bahwa ia akan meminta pada Sky untuk memberikan beberapa lembar foto pada Sea jika Countess Marry pulang nanti.
Sea hanya mengucapkan terima kasih dan berharap bahwa Sky akan melakukan itu.
Seminggu kemudian Countess Marry sudah kembali dari New York. Sea mendapat informasi dari Louis. Ada sedikit rasa kecewa karena Countess Marry tidak menelponnya. Bahkan Sky juga tak menghubunginya sama sekali.
Pada upacara pengambilan sumpah itu Sea mengirim ucapan pada Sky tapi tidak dibalas. Ia berpikir positif bahwa Sky sibuk.
Dengan perasaan lapang ia berusaha tetap berpikir positif bahwa segala dugaan di hatinya adalah salah.
Siang ini ia baru pulang dari tempat magangnya. Waktu itu selesai magang , kepala HRD di tempatnya magang meminta Sea untuk bekerja paruh waktu menunggu kelulusannya. Hitung-hitung untuk menambah pengalaman juga tambahan uang saku.
Sea baru saja akan menuang segelas air ketika ponselnya berdering dan nama Sky tertera di layar.
"Halo... " sapa Sea.
"Aku tak menyangka kau punya lelaki lain. Dasar perempuan tak tahu malu... " sambar Sky tanpa jeda."Jaga bicaramu Sky. Apa yang kau katakan! " bantah Sea.
"Kau kira aku tidak tahu kehidupanmu di St. Andrews. Entah sudah berapa banyak laki-laki yang berhasil kau tipu. Dasar gadis munafik. Beruntung aku tahu semuanya lebih cepat, dasar sialan" suara Sky terdengar marah dan begitu emosi.
"Apa yang kau inginkan Sky?" kesabaran Sea akhirnya habis juga. Ia tak terima Sky memaki dan merendahkannya.
"Tentu saja kita putus. Kau bisa bebas sekarang untuk melemparkan dirimu pada lelaki manapun. Dasar gadis brengsek!" balas Sky.
"Baiklah jika itu keputusanmu. Karena kau yang menginginkan maka kau juga yang akan menjelaskan segalanya pada keluargamu" kata Sea dengan perasaan marah.
"Hahaaa... Siapa dirimu berani mengatur aku dan keluargaku? Asal kau tahu saja, mom dan Louis selalu di pihakku jadi itu bukan urusanmu. Hapus nomor ponselku dan jangan pernah menghubungiku atau mengirimkan pesan murahan padaku" suara Sky masih terdengar sinis.
Sea menelan ludahnya sesak.
"Aku membencimu... Sangat membencimu. Mulai sekarang kita adalah orang lain yang tidak saling mengenal sampai mati sekalipun! Ingat itu Sky Anderson!".Sea mematikan sambungan telepon itu dan melempar ponselnya ke ranjang. Ia berdiri di depan jendelanya yang terbuka lebar sambil menatap ke langit biru yang cerah.
Aku membencimu Sky, dengan seluruh jiwa ragaku. Kau membuangku seperti sampah dan aku akan membalasmu tujuh kali lipat dari ini...
Sea berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahnya yang panas. Kata-kata Sky sangat melukai hatinya. Tapi ia sudah bertekad tak akan menangis. Rasa benci dan marahnya melebihi semua rasa dalam dirinya.
Kau akan membayar untuk semua kata-katamu itu Sky. Aku berjanji atas nama ayahmu Earl James Rosebery.
Sea tersenyum sinis membayangkan sikap Sky pada pertemuan terakhir mereka. Perkataan Duke Roxeburghe dan sikap Countess Marry.
Mulai sekarang kita hidup sebagai orang lain...
Ia meraih ponselnya dan menghapus semua kontak tersimpan atas nama orang-orang di Holyrood. Bahkan pengawal setia Earl yang biasanya melayani Sea.
Kemudian ia berjalan menuju kantor Mrs. Graham.
"Sayangku, apa kau perlu sesuatu? " tanya Mrs. Graham.
"Aku hanya ingin waktuku sendiri. Maksudku jika ada tamu yang mencariku katakan saja aku tidak ada".
" Apa maksudmu honey? ".
" Aku akan ujian dan aku butuh privasi madam".
Mrs. Graham mengernyit tak mengerti tapi sebelum ia membuka mulut, Lady Edinburgh itu sudah menghilang di balik pintu.
***
Sea meminta ijin pada Mrs. Graham untuk menginap di rumah Rose. Ia beralasan mereka akan menyiapkan ujian akhir jadi banyak hal yang harus dikerjakan.
Memang Sea tak berbohong tapi sebenarnya tujuan utamanya adalah menceritakan segalanya pada teman-temannya. Agar mereka berhenti mengganggu dan menyebut nama Sky lagi.
"Dasar pria brengsek!" kata Rose begitu Sea selesai bercerita. Ia mengusap pundak Sea lembut.
"Aku baik-baik saja Rose. Aku tak akan menyia-nyiakan airmataku untuk pria sialan itu. Jadi kalian jangan cemas".
Damian memesan beberapa paket ayam goreng, roti isi dan Rose mengambil beberapa botol anggur milik ayahnya.
Mereka akan menghabiskan malam ini untuk menghibur Sea. Bahkan Damian berjanji akan mencarikan pacar pengganti untuk Sea.
"Aku tidak butuh itu Dem. Aku akan jatuh cinta pada orang yang tepat di waktu yang tepat. Sky adalah kesalahan" ucap Sea dengan mata yang sayu. Pengaruh alkohol mulai terasa.
Ia jarang minum sebanyak ini. Ia tak masalah Sky memutuskan hubungan ini, hanya saja kata-kata Sky begitu menusuk harga dirinya. Ia tak menyangka pria yang ia sanjung dan ia rindukan mengucapkan kata-kata kejam itu.
Sea hanya ingin menghapus kalimat-kalimat itu dari ingatannya agar ia bisa tidur nyenyak.
"Terima kasih Rose dan Damian. Perasaanku lebih baik sekarang". Sea membanting tubuhnya ke kasur Rose dan memejamkan mata.
Ia sangat lelah jiwa dan raga. Ia ingin tidur dan bermimpi indah. Mengakhiri segala hari buruk dan memulai pagi yang baru dengan harapan di genggam tangannya.
Ia tidak mau lagi menggantung harapan setinggi langit, karena pada saat jatuh itu sangat menyakitkan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETE
RomanceCerita ini mengisahkan tentang perjodohan yang dilakukan oleh dua keluarga atas dasar persahabatan. Dua orang anak yang bernama Sky dan Seanna (Sea). Sky adalah anak bungsu dari keluarga bangsawan di salah satu negara bagian di Inggris. Sedangkan Se...