ENAM PULUH SATU

129 11 0
                                    

Duke telah kembali ke Roxeburghe. Bagaimana pun juga galaunya ia tetaplah seorang Duke.
Ia harus tetap menjadi pemimpin yang terlihat baik-baik saja di hadapan semua orang walau hatinya lelah bukan main.

Itulah tanggung jawab yang diwariskan ayahnya sejak kematian tragis mereka. Ia sudah diajarkan untuk menyimpan kepentingan pribadinya di suatu tempat. Bahkan ia harus tertawa saat hatinya menangis dan terluka.

Sesuai keyakinan dirinya untuk tidak mencari tahu tentang keberadaan Sea, ia melakukan itu. Ia sengaja menenggelamkan dirinya dalam kesibukan yang tak pernah habisnya.

***

Tak terasa 4 tahun telah berlalu sejak perpisahan mereka di kastil Grand Floor.

Musim telah berganti. Dan hari Natal hampir tiba.

Seana baru saja tiba di High Land. Ia memutuskan untuk merayakan Natal hingga akhir tahun di rumah orang tuanya. Ia ingin menebus semua kesalahan dan waktu yang hilang bersama ayah dan ibunya.

Dulu, Edinburgh adalah segalanya untuknya. Kasih sayang berlimpah dari mendiang Earl Rosebery dan keluarganya membuat ia terlena hingga sejenak melupakan  kedua orang tua kandungnya.

Ada penyesalan di hatinya dan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menebus waktu yang hilang itu.

Setelah makan malam, seperti biasanya Sea akan belajar di kamarnya.

Seorang pelayan membawakan teh hangat dan camilan.

"Terima kasih Martha".

Ucap Sea pada pelayan itu. Martha masih berdiri dan memandang Sea.

" Beberapa waktu lalu seorang pengawal dari kastil Blair datang dan mencari Nona Muda".

Kata Martha pelan. Sea yang sedang fokus pada laptop mengangkat wajahnya. Ia mengerutkan keningnya.

"Apa yang dia katakan? ".

Tanya Sea penasaran. Martha menggeleng.

" Dia hanya menunjukan fotomu dan bertanya apa aku mengenalmu. Kemudian aku mengatakan kau putri dari Tuan Gladstone, ia tampak bingung".

Sea menarik napas panjang. Jantungnya berdetak tak karuan. Sebuah pikiran mendadak muncul di benaknya.

"Kau boleh pergi Martha".

Pelayan itu pun meninggalkan kamar Sea dengan bingung. Tapi ia tahu mereka punya batasan untuk mencampuri urusan majikannya.

Sea kembali berdiri di dekat jendela kamarnya. Ia menopang tubuhnya pada tembok.

Apa mungkin Duke of Atholl yang datang  kesini?
Tapi untuk apa?

Batin Sea. Ia merasa tak punya sesuatu yang menghubungkan dirinya dengan kastil Blair.

Ibunya masuk dan duduk di ranjang. Ia menatap Sea lekat.

"Ayah dan ibu akan mengantar sesuatu untuk Countess Marry besok. Apa kau... ".

" Tidak mom. Aku tak ingin ke mana- mana. Ada beberapa hal yang ingin aku kerjakan".

Potong Sea sebelum ibunya selesai bicara.

"Baiklah. Kau tahu sayang, tidak baik menyimpan marah dalam waktu yang lama".

" Tidak mom. Aku hanya butuh waktu lebih banyak lagi untuk mengurus diriku. Pergilah. Tolong jangan bahas namaku saat kalian di sana".

Ucap Sea setengah memelas. Ibunya tahu putri kesayangannya ini masih belum bisa melupakan kejadian pahit itu.

"Tentu saja sayang. Lupakan soal perkataan ibu barusan. Tidurlah, hari sudah malam".

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang