SEBELAS

138 8 0
                                    

Sea masih berada di istana Holyrood untuk menghabiskan libur musim panasnya. Tinggal seminggu lagi ia akan kembali ke St. Andrews. Banyak pelajaran dan pengalaman yang telah ia dapatkan. Tekadnya hanya  satu, ia ingin agar tahun depan ketika Sky pulang Sky akan bangga padanya.

Pintu kamarnya diketuk, perlahan Marry masuk dan melihat Sea berdiri di jendela yang menghadap keluar.
"Apa yang kau pikirkan sayang?"ucapan Marry membuyarkan lamunan Sea.
" Tidak Aunty... "Jawab Sea malu-malu.
" Kau memikirkan Sky? Bersabarlah. Tahun depan ia sudah pulang dan kalian akan bertemu setiap hari"Marry membelai lembut pipi Sea.

Sea menatapnya dan tersenyum. Lalu ia memeluknya erat.
"I know Aunty... I just missing Sky. ".
" Oh ya... Siapkan dirimu. Kita akan melakukan perjalanan ke Kelso. Joanna akan membantumu"ucap Marry lalu keluar dari kamar Sea.

Tak lama kemudian Joanna datang dengan beberapa paperbag. Ia lalu  mengemasi isi paperbag itu kedalam koper.
"Apa kau akan ikut Joanna?"tanya Sea.
" Tidak Nona".
"Aku akan merasa kesepian, aku tidak tahu kami akan berkunjung kemana".
" Ada acara para bangsawan di kastil Grand Floors. Kau tak perlu khawatir. Kau akan baik-baik saja"Joanna berusaha menghibur Sea.

Sea menarik napas dalam lalu beranjak turun ke lantai bawah. Joanna mengikutinya dari belakang sambil mendorong kopernya. Tiba di bawah seorang pria tegap berjas hitam mengambil kopernya dan memasukannya ke bagasi mobil. Tepat saat itu Earl Rosebery dan Marry muncul.

"Jika semua sudah siap, kita akan berangkat sekarang" Earl Rosebery bicara pada pengawalnya. Pria itu mengangguk dan berjalan keluar menuju mobil. Bibi Joanna merapikan mantel Sea dan mencium pipinya.
"Nikmati harimu Nona. Ini perjalanan yang menyenangkan".
" Thanks Joanna"Sea memeluknya erat.
Earl Rosebery dan Marry hanya memandang keduanya sambil menggeleng.
Sea segera naik ke mobil lain yang berada di belakang mobil Earl Rosebery dan istrinya. Perlahan mobil bergerak menuju gerbang meninggalkan istana Holyrood.

Sepanjang perjalanan Sea melihat berbagai pemandangan indah. Sisi lain dari kota Edinburgh. Ia benar-benar kagum dan bangga pada keindahan Skotlandia.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan iringan mobil Earl Rosebery tiba di Kelso. Sebuah kota indah di Skotlandia. Kota yng berdiri di tepi sungai Tweed dan Teviot. Mobil terus melaju menuju sebuah kastil mewah.

Setelah menunjukan tanda  pengenal, gerbang istana terbuka. Iringan mobil berhenti tepat di pelataran  kastil utama. Earl dan istrinya turun, begitupun Sea. Beberapa pelayan sudah berjejer di pintu utama. Mereka segera mengambil barang-barang dari mobil. Seorang pria paruh baya menyapa mereka.
"Selamat datang tuan. Aku akan mengantarkan Anda ke kamar yang telah disiapkan".

Earl Rosebery mengangguk lalu menggandeng Marry mengikuti pelayan pria itu. Sedangkan seorang pelayan wanita yang lebih muda meminta Sea mengikutinya ke kamar yang disiapkan khusus untuk Sea.

Kamar Earl Rosebery berada di lantai satu kastil mewah ini. Sedangkan untuk Sea dan tamu lajang lainnya berada di lantai dua. Pelayan perempuan itu membawa koper Sea dan menuju ujung lorong kiri lantai dua. Sepanjang lorong Sea dapat melihat berbagai ornamen mewah dan mahal. Tentu saja karena ia terbiasa melihatnya di istana Holyrood. Suasana tampak sepi dan Sea berpikir mungkin mereka rombongan pertama yang tiba lebih dahulu.

Pelayan berhenti di pintu berukiran klasik berwarna  putih. Ia mendorong daun pintu dan mempersilahkan Sea masuk. Sea takjub dengan kamar yang ditempatinya. Semua ornamen berwarna  putih. Dindingnya bercorak bunga rose kecil dan di dekat ranjang besar ada nakas dengan pot kaca berisi mawar putih segar. Ini benar-benar surga....  Batin Sea.

"Silahkan beristirahat Nona. Semoga Anda nyaman" Ucapnya membungkuk.
"Siapa namamu?".
" Lucia. Aku akan kembali untuk membantu Anda bersiap untuk makan malam".
"Terima kasih Lucia. Panggil aku Sea. Umur kita mungkin tidak jauh berbeda".
" Tapi Nona... Mmmm maksudku... ".
" Sstt...hanya saat berdua seperti ini Lucia. Sungguh aku baik-baik saja dengan itu".
"Kalau begitu aku permisi Sea" Lucia membungkuk hormat lalu keluar.

Tak lama kemudian Lucia kembali dengan nampan berisi teh hangat dan camilan manis.
"Aku memang membutuhkan ini Lucia. Terima kasih".
Lucia mengangguk lalu meninggalkan Sea.
Sea membawa nampan itu ke balkon kamarnya. Ia duduk di kursi yang memang sengaja diletakkan disitu. Ia memandang ke halaman luas di kejauhan dengan banyak pohon pinus yang menjulang. Ada beberapa kastil kecil, taman bunga bahkan air mancur di tengah-tengah taman. Sungguh senja yang sempurna.

Sea berdiri dan meletakkan kedua tangannya di tepian balkon. Ia memejamkan matanya membiarkan angin sore menerpa wajahnya. Rambut pirangnya melambai-lambai ditiup angin.

Sea merasa agak lelah. Ia memutuskan untuk masuk kembali ke kamar. Ia membasuh wajahnya sebentar di wastafel lalu menghempaskan tubuhnya di ranjang. Ia memejamkan matanya.

Lucia kembali ke kamar Sea dengan maksud untuk membantu Sea bersiap untuk makan malam. Berkali-kali ia mengetuk tapi tak ada sahutan dari dalam. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk. Ia terperanjat melihat Sea tengah tertidur. Kelihatannya sangat nyenyak. Ia tak berani membangunkannya. Ia memutuskan untuk menunggu sebentar lagi.

Waktu terus berjalan Lucia sangat cemas. Ia khawatir Sea akan terlambat untuk makan malam. Akhirnya ia memutuskan untuk membangunkan Sea. Setelah beberapa kali berbisik di telinga Sea akhirnya Sea menggeliat dan membuka mata.

"Maafkan aku Sea, tapi ini sudah waktunya makan malam".
" Astaga Lucy... Aku ketiduran. Ayo cepat".

Sea berlari ke kamar mandi. Lucia menyiapkan pakaiannya. Ia tahu mereka pasti sudah melewatkan acara perkenalan para tamu. Lucia hanya menggeleng. Semoga ini bukan masalah...
*****

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang