DUA PULUH ENAM

112 6 0
                                    

Suasana pagi di istana Holyrood sibuk seperti biasanya. Apalagi kali ini ada tambahan dua orang yang begitu dirindukan oleh semua penghuni istana tak terkecuali Earl Rosebery dan Countess Marry.

Louis baru saja pulang berolahraga ketika ia berpapasan dengan Sea yang baru keluar dari kamarnya untuk sarapan. Terpikir olehnya untuk menjahili adik iparnya ini.

"Astaga Sea. Ternyata adik kecilku ini baru bangun" Ia mengelus pipi Sea dengan gemas yang dibuat-buat.

"Hentikan Lui. Apa kau buta sehingga tidak melihatku yang sudah bersiap untuk sarapan? Ayo mandi sana, aroma tubuhmu membuatku kehilangan selera makan" Sea membalas dengan ketus.

Padahal, ia sudah bangun sejak pagi. Hanya saja ia meminta Joanna menyiapkan pakaian terbaik dan memoles sedikit wajahnya agar Louis menganggapnya sudah dewasa.

"Dimana Joanna? Apa kau sudah minum susu adik kecilku? " Louis semakin menggodanya. Merupakan kesenangan tersendiri jika melihat Sea kesal dan merona.

"Awas saja Lui. Aku akan membalasmu. Minggir!".

Sea merasa percuma untuk berdebat dengan Louis karena ia tak akan menang. Lagipula ia sadar ia harus tetap bersikap seperti seorang Lady karena ia sudah belajar dengan keras beberapa waktu lalu.

Ia sengaja menabrak bahu Louis dengan keras lalu menghentakkan sepatunya dan menuruni tangga.

Tawa Louis pecah. Sambil mendorong pintu kamarnya dan masuk ke dalam ia tak berhenti tertawa. Sebenarnya Louis mengakui bahwa Sea sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik.

Hanya saja, jika ia menganggapnya begitu maka ia akan merasa canggung untuk berdekatan dengan Sea. Apalagi sebagai seorang laki-laki dewasa.

Itulah mengapa ia sengaja bertingkah seperti itu agar tak ada jarak diantara mereka berdua.

Saat Louis turun semua telah siap di meja makan.

"Selamat pagi dad! Mom! " Louis mencium pipi ibunya. Lalu menarik kursi di samping Sea.

Sea tak menatapnya sama sekali. Ia bahkan menoleh ke tempat lain untuk menghindar.

"Kau belum menyapa Sea" Kata Marry.
Louis tersenyum dan melirik Sea yang masih saja melihat ke tempat lain.

"Sudah mom. Kami bahkan  sedikit berbincang tadi sebelum Sea turun" ujar Louis dengan nada yang dibuat.

Kedengarannya  seperti sok akrab! Batin Sea.

"Oh ya. Memangnya apa yang kalian bahas Sea?" suara Earl Rosebery membuat Sea menatap Louis dengan refleks.

"Mmm... Itu aku hanya meminta sedikit masukan mengenai tugas akhirku uncle" Jawab Sea terbata-bata.

"Dan seperti biasa dad, aku pasti dapat diandalkan. Benarkan Sea?".

Sea hanya mengangguk tanpa melihat ke arah Louis. Dalam hati sumpah serapah berhamburan untuk Louis.

" Kau benar Louis. Dia adalah adikmu juga sama seperti Sky. Jadi jika ada yang ingin kau lakukan, maka lakukan saja sebisa mungkin"balas Earl Rosebery sambil tersenyum.

Pelayan menghidangkan sarapan untuk mereka berempat. Kemudian berdiri di sudut ruangan. Mereka mulai sarapan dalam diam.

"Bagaimana hubunganmu dan Sky? Apa kau memberitahunya kau ada di Edin?" tanya Marry.

Jantung Sea serasa ingin melompat keluar sekarang. Bahkan ia hampir saja mengunyah lidahnya. Ia meletakkan sendok dan garpunya perlahan lalu mengambil segelas jus jeruk dan minum sambil memikirkan jawaban.

"Ya aunty. Semuanya baik-baik saja. Lagi pula Sky sedang sangat sibuk jadi aku mengatakan padanya untuk fokus saja pada gelar dokternya yang tinggal menghitung hari".

Sea menarik napas lega saat mengakhiri kalimatnya. Namun itu hanya sebentar karena Louis menginjak kakinya di kolong meja.

" Tapi dad, seharusnya Sky tidak dengan mudah setuju. Tak apa ia tak menelepon, mengirim chat saja sudah lebih dari cukup. Bukankah begitu mom"timpal Louis.

Binar mata Sea meredup. Ia tahu betul makna ucapan Louis barusan. Secara tak langsung Louis memberitahu ayah dan ibunya bahwa hubungannya dan Sky tidak baik-baik saja.

"Aku baik-baik saja Lui. Lagi pula kau tak tahu apapun soal hubunganku dan Sky" suara Sea datar.

"Benarkah? Baiklah jika itu yang kau pikirkan" Louis meletakkan sendoknya dan mengambil serbet untuk menyeka mulutnya.

"Sudah. Kalian  berdua hentikan ini. Lagi pula Sea benar Lui. Ia dan Sky yang dapat mengatur hubungan  mereka. Kau fokus saja pada hari pernikahanmu" suara Marry terdengar tegas.

"Mom!" Louis berdiri dari tempat duduknya.

"Apa... Per..ni..ka...han?" tanya Sea dengan terbata.

"Hormati ibumu Louis!" Suara Earl Rosebery mengagetkan semua orang yang ada di situ. 

Untuk pertama kalinya dalam hidup Sea melihat langsung betapa kerasnya suara Earl Rosebery.

Sedari kecil ia hanya tahu bahwa Earl Rosebery sangat lembut dan penyayang. Tak  pernah di sangka ini akan kejadian.

Ia menunduk dan meremas kedua tangannya bergantian. Bahkan ia tak berani menatap wajah salah satu di antara mereka.

"Sea, datang ke ruang kerjaku sekarang" suara Earl Rosebery terdengar tegas. Ia berdiri dan berlalu dari meja makan.

Sea masih terpaku di kursinya. Ia sungguh tak tahu harus bagaimana. Di tambah lagi, pikirannya yang kacau dan penuh tanda tanya sekarang. Apa yang akan di bicarakan oleh ayah Sky.

Jangan-jangan...

"Aku akan mengantar Nona" suara bibi Joanna membuyarkan pikirannya.

Sea berdiri lalu sedikit membungkuk pada Marry lalu berjalan diikuti Joanna.

"Maafkan aku mom, aku tidak bermaksud untuk membentakmu" kata Louis  sambil meraih jari ibunya.

"Its okay Lui. Mungkin ini juga salahku. Kadang aku lupa bahwa kau dan Sky sudah besar sekarang".

Marry melepaskan tangan Louis lalu berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah barat istana.

" Mom"panggil Louis. Tapi ibunya tak berbalik sama sekali. Louis menyugar rambutnya frustasi.

Ia ingin mengejar ibunya tapi terpikir olehnya tentang Sea. Apa yang akan dibicarakan ayahnya dan Sea. Ia tahu betul, ayahnya sangat pandai dalam membaca sesuatu.

Keyakinannya kuat bahwa ayahnya mencium ada yang tidak beres dalam hubungan Sky dan Sea saat ini.

Ketakutannya adalah Sea akan berbohong pada ayahnya untuk melindungi  Sky. Dan ini akan semakin memperburuk hubungan mereka apabila ayahnya tahu Sea berbohong.

Apa yang harus aku  lakukan sekarang?

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang