ENAM PULUH TUJUH

143 14 0
                                    

Tanpa membuang waktu, pagi- pagi sekali Countess Marry segera berangkat keesokan harinya. Ia tiba di High Land menjelang tengah hari.

William dan Margareth terkejut karena Countess Marry sama sekali tak mengabari mereka jika ingin berkunjung.

Apalagi semalam keluarga Rosebery baru saja menggelar pesta. Ini benar-benar tidak mungkin. Tapi faktanya, Countess Marry ada di hadapan mereka di High Land.

Setelah menyuguhkan minuman dan camilan, Countess Marry mulai bicara.

"Senang berjumpa dengan kalian lagi. Maaf, tak mengabari kalian".

" Tak apa Marry. Kau tahu, aku dan William sangat senang kau berkunjung. Ini sudah lama sekali".

Kata Margareth sambil tersenyum ramah. William mengangguk, mengiyakan perkataan Margareth.

"Bagaimana kabar Seana, sudah lama sekali aku tak bertemu dengannya".

Lanjut Marry berusaha tidak gugup. Untuk pertama kalinya ia menyebut nama Sea setelah kejadian pembatalan pertunangan sepihak dari Sky.

" Dia ada di Paris".

Jawab Margareth langsung. William merasa aneh dengan gerak- gerik Countess Marry. Sepertinya ia menyimpan sesuatu.

Countess Marry menyeruput tehnya lalu menegakkan punggungnya dan menatap William dan Margareth bergantian. Kedua tangannya saling berpaut, menandakan ia sangat gelisah.

"Apa Sea sudah memiliki teman dekat? Maksudku seorang pria yang dekat dengannya?".

William langsung mengeraskan rahangnya, mencoba mengontrol dirinya.

" Kalau itu kami belum tahu, soalnya, kami tak pernah menanyakan apalagi mencampuri privasi Sea".

Wajah Countess Marry memerah. Ia menangkap nada sarkas pada ucapan William. Margareth tahu sesuatu yang tak baik sedang terjadi.

"Apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan Marry? Tampaknya kau gelisah".

Countess Marry menunduk malu.

" James memiliki seorang sahabat yang sangat akrab. Namanya Walter. Dia adalah seorang Duke. Dan... Beberapa waktu lalu Duke Walter mengunjungi kami dan mengatakan ia ingin menikahi Seana... ".

William refleks berdiri dengan amarah yang terlihat di wajahnya.

" Tidak Marry!! Putriku tidak akan masuk dalam lingkaran kehidupan kalian. Terlalu banyak air mata dan kesakitan yang ia bawa. Aku menolak itu Marry!".

Countess Marry menitikkan air matanya. Margareth berusaha untuk mencairkan suasana.

"Tapi William... Aku mohon atas nama James sahabatmu. Aku tahu kami telah melakukan dosa besar terhadap kalian. Dan aku pasti akan menanggungnya. Tapi tolong aku sekali ini William, tolong aku".

William baru saja ingin menjawab ketika Margareth mengedipkan matanya dan memberi isyarat agar ia dapat  mengendalikan dirinya.

"Aku rasa kita harus meminta pendapat dari Sea. Walaupun aku dan William adalah orang tuanya, namun kami tak bisa memutuskan bahkan memaksa Sea untuk hal ini. Aku harap kau mengerti Marry".

Entah kenapa ucapan lembut dari Margareth membuat emosi William reda. Ia merasa hangat di dalam hatinya. Ia pun mengangguk.

William langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Sea.

" Apa kabar Seana? ".

" Aku baik- baik saja. Ada apa Dad? ".

" Seorang pria ingin melamar mu, ayah harus mendengar pendapatmu sebelum memutuskan apapun".

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang