SERATUS SATU

189 15 0
                                    

Peresmian klinik milik Sky akan dimulai pukul 10 pagi waktu Edinburgh. Berbagai karangan ucapan selamat berjejer di halaman klinik hingga pintu masuk.

Tampak berbagai kolega dan kenalan dari berbagai kalangan sudah hadir. Countess Marry sedang menyapa semua orang dengan bangga. Ini adalah acara kedua setelah acara pangeran Louis di Glasgow dulu.

Duke dan Duchess of Roxeburghe baru saja tiba. Pangeran Louis menyambut mereka dan mempersilahkan untuk duduk di meja paling depan.

Dengan langkah anggun Sea berjalan di samping Duke dan memegang lengan Duke erat. Ada begitu banyak kecemasan dan ketakutan.

Begitu duduk Sea mengedarkan pandangan untuk mencari ayah dan ibunya. Tapi ia tak menemukan mereka. Ia semakin khawatir. Ia takut kejadian saat hari pernikahannya dulu terulang.

"Kau terlihat gelisah".

Bisik Duke dengan pelan. Ia menggenggam erat jemari istrinya.

" Aku tak menemukan ayah dan ibu Walter".

Balas Sea dengan suara tercekat. Dan Duke baru sadar bahwa ia belum melihat mertuanya sejak tadi. Bayangan kelicikan keluarga Rosebery terlintas di benaknya.

"Kau duduk diam di sini. Aku akan melihat sebentar. Jangan cemas".

Bisik Duke sambil berdiri dan sengaja menyapa beberapa orang yang dikenalnya. Ekor matanya terus mencari mertuanya.

Tapi ia tak menemukan mereka. Lalu ia berniat menemui Countess Marry untuk bertanya. Namun, niatnya ia urungkan karena dari kejauhan ia melihat Sea berjalan ke barat.

Ia pun mengikutinya dari jauh. Ternyata Sea pergi ke toilet. Duke menarik napas lega dan memutuskan menunggu Sea tak jauh dari situ.

Baru saja ia hendak merogoh ponsel di saku celananya tiba-tiba ia melihat Sky muncul dari salah satu pintu dan berdiri beberapa langkah dari pintu toilet.

Tangan Duke terkepal tapi ia memutuskan untuk melihat apa yang akan terjadi.

Mungkin ini saatnya aku melihat dan membuktikan ucapan Sea...

Sea baru keluar dari toilet dan terkejut setengah mati saat melihat Sky yang sudah berdiri tegak di hadapannya.

Ia acuh pada Sky dan ingin melangkah namun Sky menghadangnya.

"Aku kira tak akan melihatmu lagi Seana. Kau semakin cantik".

Sky menyapa Sea dengan tatapan nakal.

" Tolong jaga ucapanmu Mr. Anderson. Maaf, aku buru-buru".

Sea sama sekali tak menatap wajah Sky. Jantungnya berdegup kencang. Ia meremas clutch bag dengan kuat.

Sky tertawa terbahak-bahak. Ia mencekal pergelangan tangan Sea. Seringai kecil muncul di wajahnya.

"Jangan bersikap seperti wanita terhormat. Apa kau lupa darimana asalmu? Sebuah tempat terpencil di High Land. Kalau bukan ayahku, kau bukan apa-apa".

Sea menengadah dengan wajah merah padam. Darahnya berdesir.

" Lepaskan tangan kotormu Mr. Anderson! Jaga sikapmu! ".

Sea masih berusaha mengendalikan emosinya. Ia tahu Sky sengaja ingin mempermalukannya.

Sky semakin mengencangkan cengkeraman di pergelangan tangan Sea hingga Sea meringis. Ia mendekatkan wajahnya.

" Aku tak sabar ingin melumat bibir cerewet ini. Ciuman pertama dulu tak begitu nikmat. Aku yakin sekarang pasti jauh lebih nikmat karena si brengsek Davidson sudah mengajarimu dengan baik".

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang