Duke dan Sea berada dalam satu mobil dengan seorang pengawal sekaligus merangkap sopir.
Sedangkan Countess Marry dan Louis berada di mobil lainnya.
Begitu juga Duke Patrick.
Iringan mobil itu mulai meninggalkan halaman rumah keluarga Gladstone.
Sea melambai pada ayah dan ibunya yang masih berdiri tegak di pagar. Hatinya serasa kosong ketika menatap kedua orang tuanya.
Ia tahu, ini kali terakhir ia di sini. Karena setelah menikah, Duke yang akan memegang kendali atas hidupnya. Ia hanya akan mendengar dan patuh pada suaminya itu.
Sea terus menengok ke belakang untuk menatap rumahnya yang mulai terlihat kecil di kejauhan. Ia mendesah beberapa kali.
"Kita akan berkunjung setelah menikah nanti. Jangan cemas".
Kata Duke dengan pelan. Sea langsung membalikan kepalanya dan menunduk. Ia merasa malu karena bersikap seperti itu.
" Maaf Walter. Aku hanya merindukan mereka. Aku hanya punya waktu sebentar saja disini".
Duke menarik napas panjang.
"Tentu saja. Aku tahu itu. Lagi pula kalian pasti sangat dekat. Aku senang kita akan punya tempat untuk berlibur bersama anak-anak kita".
Pipi Sea memerah malu. Ia tak tahu harus bicara apa. Ia menatap Duke dan tersenyum.
" Terima kasih Walter".
Duke mengangguk lalu membalas senyuman Sea.
"Istirahatlah. Perjalanan masih jauh. Aku akan membangunkan mu saat tiba nanti".
Sea mengangguk cepat. Ia memang lelah. Ia bahkan tak bisa tidur semalam. Ia terus memikirkan lamaran Duke.
Sea memejamkan matanya dan Duke membuka jasnya untuk menyelimuti Sea. Tak lupa sebuah kecupan kecil di kening Sea.
Tak lama kemudian, suara dengkuran halus terdengar. Duke tertawa kecil lalu meraih kepala Sea ke pundaknya.
Tiba di Kastil Blair mereka segera berpindah ke helikopter yang sudah disiapkan.
Duke menggendong Sea setelah memasang earphone di telinga Sea untuk mencegah bising dari baling-baling helikopter.
Mereka tiba di kastil Grand Floor pada tengah malam. Duke menggendong Sea ke kamarnya. Dan meminta Lucia untuk menemani calon istrinya.
Setelah membersihkan diri Duke segera istirahat. Ia sangat lelah karena perjalanan bolak- balik dari Roxeburghe ke High Land lalu kembali lagi ke Roxeburghe.
Ia tak menyapa Countess Marry dan Louis lagi. Kepala pelayan sudah mengatur segalanya. Besok adalah hari yang sibuk karena beberapa tamu dari jauh akan tiba.
Sea baru terbangun ketika angin pagi berhembus dari jendela yang sedikit terbuka. Ia melihat sekeliling dan terperanjat kaget.
"Aku tidur sangat lama".
Gumam Seana. Lucia yang muncul dari kamar mandi segera memeluknya erat.
" Selamat datang Lady Edinburgh. Aku tahu saat ini akan tiba".
Sea melepas pelukannya dan memandang Lucia.
"Kau semakin dewasa dan cantik".
Lucia tersipu malu. Ia memainkan ujung roknya.
" Aku akan membantumu bersiap. Duke menunggu di meja sarapan".
Sea memukul jidatnya pelan. Ia benar-benar lupa diri. Dengan setengah berlari ia masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri secepat mungkin lalu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETE
RomanceCerita ini mengisahkan tentang perjodohan yang dilakukan oleh dua keluarga atas dasar persahabatan. Dua orang anak yang bernama Sky dan Seanna (Sea). Sky adalah anak bungsu dari keluarga bangsawan di salah satu negara bagian di Inggris. Sedangkan Se...