ENAM BELAS

135 10 0
                                    

Sea buru-buru ke toilet, ia melepas sarung tangannya dan mencuci tangan. Ia menarik napas dan membuangnya kasar berulang kali. Sky....
Nama itu berputar terus di kepalanya. Aku baik-baik saja...

Ia merapikan rambutnya lalu beranjak keluar. Saat hampir mencapai pintu utama seseorang menarik tangannya. Ia hampir saja terjatuh, tapi tangan kekar itu menopangnya kuat. Ia segera menarik diri begitu sadar.

"Aku kira kau melarikan diri lagi"ucap Duke.
" Maaf. Jangan bicara sembarangan Tuan"balas Sea.
Duke tertawa...
"Aku kira hobimu adalah melarikan diri di tengah-tengah acara"ejek Duke.
Sea terlihat kesal.
" Permisi. Aku harus masuk ke dalam".
"Tentu saja. Lagipula kita akan bertemu lagi".
" Itu tidak akan terjadi Tuan"ucap Sea tegas lalu meninggalkan Duke.

Duke hanya tertawa dan menggeleng. Ia pun meninggalkan tempat itu.

Sepanjang acara berlangsung Sea tetap duduk di samping Earl Rosebery dan istrinya. Banyak sajian yang diantarkan di meja mereka. Berbagai minuman anggur terbaik dihidangkan. Sea hanya makan beberapa camilan manis, ia tak minum alkohol sama sekali.

Duke Roxeburghe terlihat berjalan menuju panggung. Sea terlihat tegang, ia takut Duke merencanakan sesuatu lagi. Pasalnya beberapa saat lalu mereka berdua baru saja berdebat kecil.

Buru-buru Sea membisikkan sesuatu di telinga Marry lalu tanpa menunggu Sea langsung menyelinap keluar. Dia tahu Duke punya seribu cara untuk membalasnya.

Ia berjalan cepat menuju kastil utama menuju kamarnya. Ia masuk ke kamar lalu menghempaskan tubuhnya di kasur. Suara ketukan pintu membuatnya terduduk. Lucia masuk.

"Apa acaranya sudah berakhir?".
" Belum Lucy. Aku hanya tak enak badan". Lucia langsung menghampirinya.
"Apa yang harus kulakukan?".
" Hmmm... Buatkan aku segelas coklat hangat". Lucia mengangguk lalu meninggalkan Sea.
Aku butuh coklat hangat untuk memperbaiki moodku... Pria itu benar-benar membuatku kesal..

Lucia kembali dengan nampan berisi coklat hangat dan kue coklat dalam toples kecil. Sea langsung meneguknya sampai habis. Lucia melongo tak percaya.
"Apa kau sangat haus Sea?".
" Ya Lucy. Tapi ini enak sekali"ucap Sea sambil mengunyah kue coklat renyah itu.
"Bisakah kau membungkusnya untukku? Aku ingin makan camilan ini saat perjalanan ke Edinburg".
" Aku akan menyiapkannya"angguk Lucia.

"Aku ingin mandi air hangat. Aku lelah sekali".
Lucia menuju kamar mandi dan menyiapkan air hangat. Sea melepas pakaiannya lalu menyusul Lucia.

Sea masuk dalam bath up yang berisi air hangat dan aroma terapi. Ia memejamkan matanya membiarkan tubuhnya rileks. Sementara Lucia menggosok punggungnya dan memijitnya dengan minyak zaitun.

Setelah ritual mandi yang menyegarkan Sea keluar dari kamar mandi. Di atas tempat tidur Lucia telah meletakkan piyama putih.

Setelah mengganti pakaian ia segera membaringkan diri di kasur.
"Aku ingin tidur. Besok adalah perjalanan panjang ke Edinburgh. Aku akan merindukanmu Lucy"ucap Sea menatap Lucia.

" Kita akan bertemu lagi Nona"jawab Lucia sambil membenarkan selimut Sea.
"Thanks untuk segalanya Lucia. Aku ingin sekali mengajakmu ke rumahku".
" Kau tahu itu tak mungkin  Nona, kecuali..... "
"Kecuali apa Lucy?".
" Ah... Tidak. Lupakan saja"jawab Lucia gugup.

Sea memejamkan matanya. Ia memang sudah mengantuk. Kegiatannya sepanjang hari ini benar-benar melelahkan.

Setelah napas Sea teratur Lucia menyalakan lampu tidur lalu merapikan selimutnya dan melangkah perlahan menuju pintu keluar.

Ketika menutup pintu dan berbalik Lucia hampir berteriak kaget. Betapa tidak pria tampan tinggi memandangnya dengan tajam. Lucia langsung menunduk hormat.

"Apa yang kau lakukan di sini?tanya Duke.
" Aku melayani Lady Edinburgh".
"Melayani?"...
" Ia baru saja tertidur sehingga aku keluar".

Jawaban Lucia membuat Duke kaget.
"Baiklah kau boleh pergi". Lucia membungkuk hormat lalu meninggalkan Duke.

Duke menatap pintu kayu di hadapannya. Ia meletakkan tangan kanannya lalu menggeleng  perlahan. Kemudian ia berjalan ke ruang kerjanya yang terletak di hadapan kamar Sea.

Ia bersandar di meja kerjanya dan melipat tangan di dada. Ia terlihat berpikir sambil tersenyum dan menggeleng.
Siapa sebenarnya dirimu? Kau membuatku kesal dan penasaran di saat yang bersamaan. Bahkan sekarang kau telah terbang ke alam mimpi. Padahal orang lain sedang menikmati pesta. Benar-benar gadis  yang unik.

Duke berbalik dan melangkah ke rak buku di belakangnya. Ia menggeser sebuah buku lalu sebuah pintu kaca terbuka di baliknya. Ia melangkah masuk dan berjalan beberapa langkah. Lalu Duke meletakkan telapak tangan di dinding dan sesuatu bergeser di hadapannya.

Ya. Pintu kaca transparan yang sama berdiri kokoh dihadapannya. Tapi bukan itu yang menjadi titik penglihatannya.

Ia terdiam melihat perempuan cantik yang tertidur pulas. Rambut pirangnya tergerai. Wajahnya begitu mempesona. Menyejukkan mata orang yang memandangnya.

Aku tak tahu Earl Rosebery   memiliki anak gadis  yang cantik. ..

Walau begitu ia tak bersikap sebagaimana seharusnya seorang Lady. Setelah memandang wajah Sea puas, Duke kembali ke ruang kerjanya. Kemudian ia menghubungi kepala pelayan agar menyuruh Lucia menemuinya nanti.

Duke merapikan pakaiannya lalu kembali ke aula acara. Bagaimanapun juga ini adalah acaranya dan ia berkewajiban untuk menyapa semua tamunya. Walaupun hati dan pikirannya masih tertinggal di kastil utama, kamar Sea.....
*****

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang