SERATUS DUA

222 14 0
                                    

Duke mengetik sesuatu di ponselnya lalu menarik napas kasar dan bersandar pada jok mobil. Ada gurat kesedihan di wajahnya dan Sea tahu Duke sedang tidak baik-baik saja.

Sea kembali menyandarkan kepalanya di pundak Duke. Ia mengulurkan tangan dan mengelus punggung tangan suaminya.

"Apakah kehadiranku menyulitkan hidupmu? ".

Tanya Sea dengan suara serak. Ia menahan air matanya yang siap turun.

" Sebelumnya, hidupmu pasti baik-baik saja. Aku... Aku benar-benar minta maaf untuk segalanya Walter. Apa yang harus aku lakukan? ".

Duke terdiam mendengar celotehan istrinya. Ada amarah dan rasa iba yang datang bersamaan saat ini. Dan ia tak tahu harus menyalahkan siapa.

" Tutup mulutmu rapat-rapat Seana. Kepalaku tak bisa mencerna apapun sekarang! ".

Sea terhenyak. Rasa bersalah semakin menyanderanya. Ia menarik kepalanya dan membuang pandangan ke luar jendela. Ia ingin pergi dari sini. Dari kehidupan ini.

Dering ponsel Duke menandakan ada telepon masuk. Dengan malas Duke mengambil ponsel dan menjawabnya.

" Ada apa Julia? ".

"... ".

" Ya. Tentu saja. Aku sedang dalam perjalanan pulang ke Grand Floor".

"... ".

" Baiklah. Aku akan menunggumu".

Duke mengakhiri percakapan telepon dan menarik napas pelan. Sea pura-pura tak peduli, padahal otaknya sedang bekerja keras untuk mencari tahu siapa Julia.

"Kembali ke Edinburgh".

Perintah Duke pada sopirnya. Lalu mobil kembali mengarah  ke Edinburgh. Mobil berhenti di sebuah kafe kecil yang sepi. Hanya terlihat beberapa pengunjung.

" Kau bisa menunggu di mobil. Aku akan bertemu seseorang".

Kata Duke pada Sea sebelum turun. Dan Sea sangat terkejut dengan perkataan itu. Tapi ia terpaksa mengangguk patuh.

Tak lama setelah Duke masuk, sebuah mobil Audi berhenti dan seorang perempuan dengan penampilan seperti Sea turun.

Jantung Sea berdegup kencang saat perempuan itu masuk ke dalam kafe.

Apa  itu Julia?

Batin Sea.

"Aku akan turun sebentar. Aku ingin membeli sesuatu untuk Lucia".

Kata Sea pada sopir sekaligus pengawal mereka. Ia mengenakan mantel dan melepas topi kecilnya.

Karena di depan kafe ada beberapa kursi Sea memilih duduk di dekat pojok untuk bisa melihat dengan leluasa.

Deg!!!
Jantung Sea hampir copot saat melihat Julia sedang mencium pipi Duke dan menggenggam tangannya. Wajah Sea memerah.

Ia tak bisa mendengar dengan jelas. Tapi yang menarik adalah Duke selalu memandang keluar, ke tempat mobil mereka parkir. Ia bahkan menolak saat Julia menyodorkan sebuah paper bag.

Sea tak tahan lagi sehingga ia bergegas kembali ke mobil dengan perasaan kecewa.

Sopir itu hanya tersenyum kecil dan menggeleng.

Perang dunia  ketiga segera dimulai!!

Duke kembali masuk ke dalam mobil dengan membanting pintu keras hingga membuat Sea berjengkit.

Mobil bergerak meninggalkan  halaman kafe namun Audi hitam itu terus berada di belakang mereka.

Ponsel Duke terus berdering tapi ia tak menjawabnya. Sea mengepalkan tangannya. Kesabarannya akan habis sebentar lagi.

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang