TUJUH PULUH DUA

135 15 3
                                    

Acara resepsi berlangsung dengan meriah di aula utama yang sangat luas. Duke dan Seana tampil serasi dengan setelan tuxedo warna gold dan gaun senada.

Semua orang memuji kecantikan Seana. Bahkan beberapa teman dekat Earl menyalami Countess Marry dan memuji Sea di depan mata mereka.

Sky yang mendampingi ibunya hanya tersenyum kecut mendengar semua pujian yang ditujukan untuk Sea. Dalam hati ia pun mengakui kecantikan khas Skotlandia yang di warisi oleh Sea secara sempurna.

Sedari tadi ekor matanya terus mengikuti kemana pun Duke dan istrinya berjalan.

Dan hal ini tak luput dari perhatian Duke. Ia melirik pada Sea disampingnya tapi gadis itu sama sekali tak menunjukan jika ia berminat pada Sky atau memang ia tak mengetahui keberadaan pria itu.

Setelah jamuan malam yang super mewah dan berkesan, acara dansa pun tiba.

Sebagai raja dan ratu dalam acara ini maka Duke dan Sea terlebih dahulu akan berdansa di lagu pertama.

Sea sangat gugup. Ini pertama kalinya ia sangat dekat dengan Duke dan intim.

"Aku... Aku sangat gugup Walter... Aku tidak bisa".

Bisik Sea pada Duke.
Duke mendekatkan kepalanya dan membalas bisikan Sea.

" Hanya sebentar saja, lalu kau boleh menghilang seperti biasanya".

Wajah Sea menegang. Ia tak menyangka Duke masih mengingat dan mengungkit semua kebiasaan buruknya setiap pesta berlangsung. Ia semakin menundukkan kepalanya dan menatap lantai marmer yang lebih mahal dari harga dirinya di hadapan Duke.

Tanpa Sea sadari, first dance bersama Duke telah usai dan musik sudah berganti dengan irama cepat. Banyak pasangan yang mulai memenuhi lantai dansa.

"Apa kau ingin berdansa lagi? ".

Tanya Duke datar. Sea menggeleng perlahan. Duke langsung melepas genggaman tangannya dan berjalan membelah kerumunan di lantai dansa.

Sea sangat kesulitan dengan gaun panjangnya karena beberapa kali ujung gaunnya tak sengaja terinjak oleh orang-orang yang berdansa.

Dengan susah payah akhirnya ia keluar dari situ. Ia mencoba mencari Duke tapi pria itu seperti menghilang tiba-tiba.

Sea berniat untuk mengambil segelas minuman ketika seseorang menyapanya dari belakang.

" Selamat berbahagia Sea. Akhirnya impianmu terwujud".

Sapa Sky tanpa basa- basi. Sea berusaha tak menggubris ucapan Sky. Ia harus menjaga kehormatan dirinya di hadapan semua orang.

"Terima kasih Tuan Anderson. Aku permisi".

Balas Sea lalu segera berjalan menjauh dari Sky. Sky tersenyum puas melihat rasa kesal terpancar dari sorotan mata Sea.

Dengan langkah buru-buru Sea berniat kembali ke kastil utama. Ia ingin menghindar dari Sky mengingat apa yang terjadi hari ini, ia sangat takut Duke akan salah paham lagi.

Begitu tiba di kastil suasana sangat sepi karena memang semua orang sedang berada di aula utama untuk melayani para tamu.

Sea bergegas ke dapur untuk mengambil minuman. Ia sangat lapar karena seharian ini ia belum makan apa-apa. Ia melihat ada beberapa makanan sisa yang terletak di meja.

Tanpa membuang waktu Sea mengambil garpu dan piring kecil lalu mengambil beberapa potong sayur dan kentang. Ia mengunyahnya cepat. Ia menoleh ke pintu dengan cemas, takut seseorang akan memergokinya.

Setelah mencuci peralatan makan dan menyimpannya ia langsung pergi ke kamarnya.

Melepas sepatunya begitu saja dan berdiri di balkon. Rasa lelah dan kantuk datang begitu saja tapi ia berusaha mengontrol dirinya tetap terjaga karena Duke belum tahu ia kembali ke kastil utama.

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang