LIMA PULUH TIGA

141 10 0
                                    

Ketika tiba di istana, hari hampir menjelang  sore. Lucia menyambut mereka di depan pintu utama.

"Segala keperluan Nona Muda telah siap Yang Mulia".

Kata Lucia sambil menunjuk beberapa bungkusan yang sudah rapi di sampingnya.

" Baiklah. Kau boleh pergi " jawab Duke singkat.

Setelah itu ia menatap Sea.

" Seseorang  akan mengantar mu pulang ke St. Andrews. Aku juga akan bersiap untuk berangkat ke Glasgow dan Irlandia".

Sea mengangguk mengerti. Entah mengapa ia merasa kata-kata Duke terasa dingin di telinganya.

Tapi ia berusaha memahami maksud Duke. Lagi pula ia tak bisa menahan dirinya di sini lebih lama. Ia tak punya alasan. Duke adalah tuan rumahnya. Ia hanya seorang tamu.

Sea belum masuk ke dalam rumah sama sekali. Karena memang ia tak punya apa-apa  untuk di bawa pulang. Ia mengeratkan syalnya.

Pria berjas yang akan mengantarnya menghampiri mereka.

"Semua telah siap Yang Mulia".

Tanpa menunggu perintah Duke , Sea langsung melangkah menuju mobil di depannya. Ia membuka pintu dan masuk.

Kemudian pria itu datang dan duduk di belakang kemudi.

" Semoga perjalananmu ke Glasgow berjalan baik".

Ucap Sea dan melambai pada Duke. Kemudian ia menaikan kaca mobil. Tanpa menunggu jawaban Duke.

Tak ada ekspresi apapun dari Duke. Ia masih berdiri di sana  saat mobil mulai merayap keluar dari halaman istana.

Sea menyandarkan kepalanya di jok mobil dan mendesah. Ia melirik ponselnya tapi sayang ponselnya off karena ia belum mengisi baterai hari ini.

Akhirnya Sea memilih untuk memejamkan matanya.

Jujur, ia sedikit kecewa pada Duke karena perpisahan tadi. Mereka seperti orang asing.

Pikirannya membawa ia mengulang kembali semua kejadian hari ini hingga ciuman mereka di tepi sungai.

Apa artinya itu bagimu Walter?
Atau aku saja yang terlalu berlebihan untuk menilai perasaanku...

Hatinya sedikit tercubit. Ia menyalahkan dirinya karena terlalu cepat menyimpulkan hubungan mereka.

Ia mengumpat pada dirinya sendiri. Aku benar-benar bodoh!

Hari telah gelap ketika mereka berhenti di sebuah tempat persinggahan untuk makan malam.

"Kita akan makan disini Nona".

Kata sopir bergerak untuk membuka pintu bagi Sea.

" Kau saja. Aku belum lapar. Aku akan menunggumu di sini".

Ucap Sea datar. Sopir itu mencoba memaksanya tapi tetap saja, Sea bersikukuh. Akhirnya ia masuk dan memesan makanan untuk dirinya sendiri.

Saat keluar terlihat ia membawa kantong makanan dan segelas minuman di tangannya. Ia menyodorkannya pada Sea.

"Maaf. Aku tidak tahu apa yang Nona sukai jadi aku mengambil ini".

Sea menerimanya dan meletakkannya.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka.

Sementara itu di istana Duke baru selesai makan. Ia akan berangkat ke Glasgow dengan pesawat pribadinya.

Ia masuk ke kamar untuk mengambil mantel dan tas kerjanya.

Menuruni anak tangga dengan cepat dan mencapai pintu. Para pengawal telah berbaris rapi.

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang