DUA PULUH LIMA

125 8 0
                                    

Sea tiba di istana Holyrood  saat matahari hampir terbenam. Setelah turun dari mobil yang menjemputnya ia segera berlari ke dalam rumah.

"Perhatikan langkahmu Seana" suara aunty Marry mengejutkannya.

Sea menoleh lalu menghambur ke pelukan Marry.
"Aku merindukanmu aunty".
" Aku lebih merindukanmu putriku".

"Dimana Louis? " tanya Sea.
"Mungkin di kamarnya atau kau bisa mencarinya di perpustakaan".

" Syukurlah. Aku kira dia berbohong padaku. Sudah lama aku tak bertemu dengannya aunty".

"Naiklah dan bersihkan dirimu. Istirahatlah sebentar lalu turunlah untuk makan malam".

" Tapi aku belum menyapa uncle dan Louis".

"Kau akan bertemu mereka nanti. Sekarang kau istirahat dulu di kamarmu. Perjalananmu tentu melelahkan  James belum kembali dari kantornya".

Ya. Marry selalu memanggil Earl Rosebery dengan nama depannya. Itu pun hanya di depan kerabat dekat dan keluarga.

Tapi jika di depan umum ia akan menyebut gelar suaminya.

Sea mencium pipi Marry dan segera berjalan menuju tangga ke kamarnya. Saat melewati lorong ia tak sengaja mendengar suara dari kamar Louis.

Ia perlahan mendekat dan mendorong daun pintu. Matanya berbinar saat melihat sosok Louis yang sedang membelakanginya sambil menelepon seseorang.

Sea berjalan jinjit agar Louis tak mengetahui keberadaannya.

Sea segera memeluknya dari belakang.
"Aku merindukanmu Lui".

Louis sangat terkejut dan nyaris menjatuhkan ponselnya. Ia segera mengakhiri teleponnya secara sepihak. Dalam hati ia yakin pasti akan ada ke salah pahaman nanti.

" Kau hampir membunuhku gadis nakal"Louis mencubit pipi Sea dengan gemas.

"Kau tahu Lui aku sangat merindukanmu. Setelah kau menelponku kemarin aku sungguh tak sabar ingin berjumpa denganmu. Aku bahkan tak bisa tidur sepanjang malam" ucap Sea menggebu-gebu.

Louis menuntun Sea dan duduk di ranjang.
"Bicaralah dengan perlahan dan satu persatu. Aku akan mendengarmu dengan baik" Louis membelai pipi Sea.

"Kau tahu beberapa kali aku pulang ke sini dan terasa begitu sepi. Hanya aku, uncle dan aunty Marry. Aku tak punya teman untuk bercanda" Sea menekuk wajahnya.

"Ya. Mommy memberitahukan padaku. Tapi kau tahu Sea pekerjaanku di Glasgow tak memberiku istirahat. Aku juga merindukan rumah dan kalian semua" kata Louis.

"Bagaimana hubunganmu dengan Sky?" lanjut Louis.

Sea menunduk dan menendang kecil pada kaki ranjang. Ia meremas kedua telapak tangannya.

"Kau bisa mengatakan apa pun padaku. Kita lihat apa aku bisa membantumu gadis kecil" goda Louis.

"Sudah kukatakan aku sudah besar Lui. Apa matamu tak bisa melihat?" geram Sea.

Louis tertawa kecil dan mengacak rambutnya.
"Lalu bagaimana dengan Sky?

" Sudah beberapa bulan ini kami putus komunikasi. Sky tak pernah menelponku. Bahkan chat dariku tak pernah di balasnya. Aku tahu ia berada pada fase tersibuk kuliahnya tapi setidaknya dia bisa mengatakan padaku agar aku tak berpikiran yang macam-macam".

"Aku mengerti Sea. Tapi satu yang harus kau tahu. Sky melakukan itu untuk kebaikan kalian berdua. Percayalah Sky mencintaimu dan merindukanmu. Jadi, buang jauh-jauh pikiran burukmu. Fokuslah pada kuliahmu. Sebentar lagi kau juga akan lulus".

Sea mengangguk mengerti. Walau sebenarnya jauh di dasar hatinya kecemasan dan prasangka buruk itu masih ada.

" Aku akan ke kamarku untuk bersiap Lui. Sebentar lagi makan malam tiba"Sea berdiri dan merapikan pakaiannya.

"Baiklah adik kecilku. Sampai jumpa di meja makan" Louis masih saja menggodanya.

"Hentikan itu Lui. Aku sudah besar".

Louis tertawa terbahak-bahak sampai Sea menghilang di balik pintu  dan membantingnya keras karena kesal.

Ponsel Louis berdering. Nama Alessandra kekasihnya tertulis di layar.

" Jadi, siapa perempuan itu Louis"sambar suara di seberang begitu Louis menekan tombol jawab.

"Hei honey. Itu adikku".

" Bagaimana aku percaya, sedangkan adikmu adalah Sky"suara Alessandra terdengar makin emosi.

"Namanya Seanna. Kekasih Sky. Aku mengenalnya sejak ia lahir. Bahkan ia sudah seperti adikku. Kau akan bertemu dengannya nanti" jelas Louis dengan tenang.

"Awas jika kau mencoba menyembunyikan sesuatu dariku. Kalau begitu biarkan aku bicara sebentar dengannya" pinta  Alessandra.

"Dia baru saja pergi ke kamarnya untuk bersiap. Kami akan makan malam sebentar lagi".

" Hahaha... Alasan apa lagi Louis. Kau membuatku kesal. Kau bisa jujur padaku dan kau masih punya waktu untuk membatalkan pernikahan kita"Alessandra mulai emosi lagi.

"Hei... Jangan bicara sembarangan honey. Percayalah padaku dia benar-benar adikku. Aku akan turun dan meminta mom bicara denganmu".

" Tak perlu Louis. Maaf aku ada sedikit urusan mendadak"Alessandra langsung memutus panggilan ponselnya.

Louis hanya tersenyum dan menggeleng tak percaya.

Pernikahan mereka akan berlangsung akhir pekan ini dan terjadi salah paham di antara mereka.

Ia memasukan ponsel di saku celananya lalu turun ke lantai bawah untuk makan malam.
Ia yakin semuanya akan baik-baik saja. Ia mengenal betul kekasihnya. Alessandra hanya sedikit stress menghadapi hari pernikahan mereka.

Tiba di ruang makan semua telah berkumpul. Ia mengambil tempat di samping Sea.

"Gadis kecilku semakin cantik dan dewasa" goda Louis yang menatap penampilan Sea yang terlihat lebih rapi dan dewasa dibandingkan terakhir kali mereka bertemu.

"Hentikan itu Louis. Putriku sudah dewasa sekarang" protes Earl Rosebery sambil tersenyum pada Sea.

Sea melirik pada Louis dan tersenyum penuh kemenangan.

"Tapi bagiku, ia tetaplah Seana kecil yang manja dan kekanakan dad" kilah Louis.

"Kau melewatkan banyak hal Louis. Asal kau tahu, banyak Duke dan Marques meminta ayah untuk berkenalan dengan Sea. Ayah selalu memperkenalkan Sea sebagai putri cantik ayah".

Sea yang mendengar penjelasan Earl Rosebery sangat terkejut. Pikiran buruk mulai datang. Jangan-jangan Duke gila itu telah bicara yang bukan-bukan pada Earl Rosebery.

"Benarkah? Aku tak percaya Dad. Entah apa yang mereka lihat dari Sea. Aku benar-benar tak yakin" ledek Louis.

"Kita lihat saja nanti" balas  Earl Rosebery sambil tersenyum pada Sea.

Sea merasa kedua pipinya panas. Entah apa maksud Earl tapi yang jelas ia tahu Earl pasti punya sesuatu maksud dengan perkataan itu.

"Ayo makan. Tak baik berbicara di meja makan apalagi berdebat. Kalian lakukan saja setelah makan nanti" sergah Marry  lalu mempersilahkan pelayan untuk mengatur hidangan.

****

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang