Jeno terperanjat kaget, mendengar gedoran pintu begitu kencang dari arah pintu depan rumahnya.
"Siapa sih?? Menganggu saja.." omel Donghae yang melangkah menuju pintu depan.
Mulai timbul rasa khawatir pada diri Jeno, masalahnya dia mengira jika mungkjn saja yang didepan pintu dan menggedor kencang itu adalah...
"Siapa kau... Ya...ya!!!!" Donghae berteriak pada sosok laki - laki berwajah tidak menyenangkan yang langsung masuk kedalam rumah.
Laki - laki bernama Bangchan itu mencengkeram erat pada bahu Jeno dengan tatapan begitu tajam, "Kau tidak bisa berbuat seenaknya seperti ini padaku."
"Ya kau... Keluar dari rumahku.." Donghae menarik lengan Bangchan dengan begitu kesal. sayangnya, anak laki - laki yang dia tarik ini dengan cepat kembali lagi pada Jeno.
"Kau tahu kan... Aku sangat - sangat mencintaimu.." ucap Bangchan.
"Tapi aku sudah tidak mencintaimu," balas Jeno yang menyingkirkan tangan Bangchan dari bahunya.
"Kenapa? Kau bahkan tidak memberikan alasannya padaku dan pergi begitu saja," Bangchan menuntut penjelasan dan ia yakin, dirinya berhak mendapatkan penjelasan terbaik.
"Pokoknya aku sudah tidak mencintaimu..." balas Jeno.
"Kau sudah mendengar penjelasannya kan.. keluar sekarang," kali ini Donghae menyeret tubuh Bangchan dengan sekuat tenaga hingga benar - benar terhempas ke luar rumah.
Bangchan berdiri kaku, dengan perasaan hancur dan hati yang masih tidak menerima semua kenyataan ini. Dia telah berjuang bertahun - tahun untuk mendapatkan Jeno, dan setelah semua perjuangan nya, hingga akhirnya ia berhasil mendapatkan hati Jeno. Tapi... Hubungan romantis mereka, yang selama ini baik - baik saja - terlihat baik - baik saja, hanya bertahan selama 3 bulan dan setelah itu Jeno meninggalkannya dengan alasan sudah tidak mencintainya.
Bangchan tidak bisa menerima semua yang terjadi padanya. Jika sebelumnya ia mampu mengejar Jeno selama 2 tahun, menunggu Jeno dengan sabar selama 2 tahun, maka sekarang pun, Bangchan akan kembali mengejar Jeno. Bangchan akan kembali menunggu Jeno hingga mendapatkannya kembali.
@@@@@
Jeno terkesiap terkejut melihat sosok Bangchan yang sudah menunggunya di depan gerbang kampusnya. Mantan kekasihnya yang masih memakai seragam SMA itu bahkan dengan begitu berani melangkah mendekati Jeno yang tengah berada diantara teman - temannya.
"Hyung, ayo aku antar pulang," kata Bangchan dengan senyuman lebar.
"Tidak perlu..." tolak Jeno dengan cukup sadis.
"Aku sudah sampai sini lho hyung, ayolah izinkan aku mengantarmu pulang," bujuk Bangchan.
"Ti..."
"Sudahlah Jeno... Sekali saja, kasihan dia sampai memohon begitu," ucap Jaemin.
Jeno menghela nafas panjang, menatap pada Bangchan yang tersenyum senang dengan ide Jaemin.
@@@@@
Jeno akhirnya menuruti keinginan Bangchan yang ingin mengantarnya pulang, sepertinya mantan kekasihnya ini benar - benar ingin menunjukkan perubahan, bersikap lebih lembut pada Jeno, bertutur kata lebih halus.
"Mau langsung pulang atau makan malam dulu hyung?" tanya Bangchan sembari masih tidak melepaskan pandangan dari arah jalanan didepannya, tangannya yang memegangi kemudi rasanya sudah gatal dan ingin berganti memegang lembut tangan Jeno.
"Pulang langsung saja," kata Jeno.
"Kau mau makan malam dengan ayahmu ya," tebak Bangchan.
Jeno mengerutkan kening, "Tidak... Ayahku kan ada di Busan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
FanfictionBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK