Senyuman Kang Daniel tercipta lebar ketika melihat Seongwu datang dengan beberapa orang lainnya. Daniel menggeser duduknya, menyediakan tempat duduk untuk kekasihnya.
"Sudah selesai kan kuliahnya," kata Daniel yang mengelus lembut pada punggung Seongwu, ia mendapat kekecewaan karena kekasihnya menggeser duduknya dan terlihat risih.
"Aku masih ada beberapa pertemuan dengan senior untuk membahas proyek kami hyung," kata Seongwu, "Lagipula aku sudah bilang agar tidak usah datang ke fakultas ku kan. Fokus saja selesaikan skripsimu itu."
"Aku merindukanmu, apa salahnya aku datang?" tanya Daniel yang kemudian menatap pada teman - teman Seongwu, "Apa kehadiranku menganggu kalian?"
Daniel melihat salah satu teman Seongwu, Jihoon menggelengkan kepala sementara yang lain diam saja. Ia menghela nafas panjang dan bangkit dari duduknya, "Baiklah.. aku paham kalau kalian sedang sibuk. Jadi aku akan pergi dari sini."
Daniel yang benar - benar melangkah pergi merasa sangat kecewa ketika Seongwu sama sekali tidak mengejarnya. Bukankah biasanya di drama atau film kekasih dari peran utama akan mengejar saat seperti ini. Tapi Seongwu malah justru tertawa - tawa saja dan tidak peduli sama sekali padanya.
Daniel tentu saja merasa sedih, namun untuk mengucapkan kata 'putus' dia tidak mau karena rasa cintanya yang luar biasa pada Seongwu.
Jihoon melangkah masuk kedalam ruang kerja atau mungkin ruang santai atau mungkin ruang biliar. Dia tidak begitu tahu dan tidak begitu peduli sebenarnya ruangan ini, tujuannya datang ke ruangan ini karena hendak mengajukan proposal kerjasamanya.
"Maaf... maaf membuatmu men... lho... Jihoon.."
Jihoon membelalakkan mata melihat sosok Daniel - kekasih Ong Seongwu, sahabatnya.
"Lho kok..." Jihoon tidak melanjutkan ucapannya dan hanya menunjuk kearah Daniel.
Daniel tertawa, "Kita sama - sama terkejut ternyata."
"Kau kan masih kuliah hyung kok... jangan bilang kau direkturnya?" kata Jihoon.
"Presiden Direktur dan sudah sejak umurku 17 tahun," Daniel duduk di sofa denvan senyuman lebar, ia menepuk - nepuk pada sofa disampingnya, "Kemarilah... katanya kau mau mengajukan proposal kerja kan."
Jihoon tersenyum lebar, ia duduk disamping Daniel sambil menyodorkan proposal pada Daniel.
"Akan aku pelajari dulu," kata Daniel yang membaca sekilas pada proposal yang diberikan oleh Jihoon.
"Kalau kurang sesuai ya jangan di terima hyung. Tidak masalah kok," kata Jihoon.
"Tapi ini untuk penelitian lanjut dan untuk syarat S2 mu ke Belanda," Daniel menatap kearah tulisan yang menjelaskan tujuan Jihoon.
"Iya, karena itu aku memilih perusahaan mu ini," kata Jihoon yang cukup terkejut ketika tangan Daniel menepuk pahanya.
"Tenang saja, aku akan membantumu," kata Daniel dengan senyuman lembut. Tangannya bergerak mengelus pada paha Jihoon, tangannya terus dan terus bergerak sampai kemudian berada dipaha dalam Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
FanfictionBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK