83. UPpps - (Hoseok X Namjoon BTS)

479 34 56
                                    

Krompyang!!!!

Mendengar suara benda pecah, kepala Hoseok langsung menoleh kearah luar ruang santai tempat ia sedang menonton televisi.

"Namjoon pasti..." Hoseok bangkit berdiri, melangkahkan kaki keluar dari ruang santai, menelusuri koridor dan segera masuk kedalam dapur.

Hoseok berhenti melangkah dan menatap kearah Namjoon yang sedang menyapu sisa - sisa piring yang pecah.

Hoseok masih terus memperhatikan Namjoon yang melangkah pergi membuang pecahan piring dan ketika Namjoon membalikkan badan ia menjerit keras karena melihat sosok suaminya sendiri.

"ngapain berdiri disana Hoseok?" tanya Namjoon.

"Memastikan kau tidak meledakkan dapur saja," balas Hoseok.

Ucapan Hoseok langsung membuat Namjoon membrengutkan wajahnya. Namjoon tidak berkata apapun dan berdiri sebal di depan counter yang ada ditengah untuk membereskan bahan makanan.

"Beli makanan online saja.. aku memang tidak berbakat masak.." Rajuk Namjoon.

'Waduh ngambek... Bisa - bisa enggak dapat jatah sebulan bahaya nih,' batin Hoseok.

Hoseok langsung mendekat pada Namjoon dan sebelum istrinya ini kabur, Hoseok memeluk erat tubuh Namjoon dari belakang.

"Ngapain peluk - peluk!!! Lepas!!! Nanti aku meledakkanmu," kata Namjoon yang menggeliat berusaha melepaskan diri.

"Meledakkanku dengan cintamu boleh kok," balas Hoseok dengan senyuman lebar dan langsung menyerang Namjoon dengan menciumi leher istrinya ini.

"Jangan cium - cium!!!" Namjoon masih berusaha melepaskan diri dari pelukan Hoseok.

Tapi Hoseok malah membuka mulutnya, mengigit lembut pada perpotongan leher Namjoon dan menghisap kuat - kuat pada gigitan di leher Namjoon.

Namjoon berusaha kuat menahan desahannya, suami 'kuda' mesumnya ini pasti berusaha meluluhkannya dengan ciuman dan cipokan - cipokan. Namjoon memastikan agar dirinya tidak ikut terbuai dengan sentuhan suaminya. Tapi... Sial... Tangan Hoseok malah sudah menelusup masuk kedalam pakaiannya dan mulailah meraba - raba tubuhnya.

Hoseok yang menggerakkan tangannya untuk memilin - milin puting Namjoon, masih sembari membuat bekas - bekas cinta di leher istrinya.

"Engh... Yeobo..." desahan Namjoon akhirnya keluar juga. Dua titik sensitif nya diserang bersamaan, jelas dia tidak akan bisa bertahan.

Mendengar desahan Namjoon, tentu saja Hoseok tidak akan melewatkan kesempatan. Ia membalikkan tubuh Namjoon dan dengan segera melumat bibir tebal milik istrinya ini.

Namjoon sendiri membalas lumatan bibir Hoseok. Permainan dari dua lidah yang beradu dan dua bibir yang saling melumat menimbulkan suara kecipak yang cukup nyaring di dapur.

Namjoon mulai khawatir jika ada seseorang yang masuk, begitu ciumannya dan Hoseok terlepas ia bermaksud mengakhiri atau mungkin pindah ruangan, tapi namanya Hoseok. Suaminya ini malah mengangkat tubuh Namjoon dan didudukkan diatas counter.

"Lain kali akan kubelikan apron seksi... Walau kau tidak bisa memasak dipakai apronnya tanpa pakaian dalam ya," ucap Hoseok sembari menciumi leher bagian depan Namjoon sampai kemudian ia membuka kancing pakaian Namjoon.

"Aaah... Aku tidak akan mau memakai apronnya aahh.. engghh..." desahan Namjoon semakin sulit dikendalikan ketika Hoseok mulai menghisap - hisap puting sebelah kanannya. Dan tangan usil Hoseok lainnya meremas - remas dadanya yang memang membusung padat semenjak ia mengikuti gym setahunan ini. Namjoon awalnya khawatir ketika tubuhnya jadi lebih besar dan kekar, dia takut Hoseok lebih menyukai ia yang kecil imut - imut, tapi ternyata...

Hoseok melepaskan hisapannya pada puting Namjoon. Ia lebih memilih berkonsentrasi meremas - remas dua dada kenyal didepannya ini.

"Aaah... Yeobo..." desah Namjoon.

"Adeeeek juga mau ikut remas tetek bunda!!!!!!"

Hoseok dan Namjoon seketika terperanjat kaget melihat anak perempuan mereka bernama - Aera - berlari kearah Hoseok dan Namjoon. Aera segera memeluk kaki ayahnya.

"Aku juga mau naik.. mau duduk disamping bunda..." kata Aera yang merengek pada Hoseok.

"Iya, iya sayang..." kata Hoseok yang kemudian menaikkan Aera dan mendudukkan disamping Namjoon.

"Keluarga yang bahagia ya.. tapi lain kali jangan lupa menjemput anakmu ya Hoseok, Namjoon..."

Namjoon dan Hoseok kali ini menatap pada seorang perempuan berambut pendek yang tidak lain adalah kakak dari Hoseok - Hyunbin - yang tersenyum kearah mereka dengan tatapan yang cukup mengerikan.

"Ehehehe maaf nunna," kata Namjoon sembari mengelus pada kepala Aera yang duduk dipangkuannya.

"Aku maklumi kok," kata Hyunbin.

"Terima kasih es krimnya ahjumma," Aera melambaikan tangan pada Hyunbin.

"Iya sama - sama cantik... aku pergi dulu..." Hyunbin balas melambaikan tangan dan melangkah pergi.

Hoseok dan Namjoon saling berpandangan sampai kemudian anak mereka yang masih berusia 4 tahun ini masuk kedalam kaos Namjoon.

"Mau apa sayang?" tanya Hoseok yang mengeluarkan Aera dari dalam kaos istrinya.

"Mau menyusu..." jawab Aera dengan polosnya.

"Tidak ada air susunya dada eomma," kata Namjoon dengan senyuman kikuk, "Biar eomma buatkan susu formula ya."

"Terus ngapain tadi appa meremas - remas dada eomma?" tanya Aera.

Namjoon yang sudah turun dari counter menatap kearah Aera, ia kemudian menatap tajam kearah Hoseok.

Dari tatapan Namjoon, Hoseok tahu jika istrinya ini mulai memarahinya dan kesal padanya. Saatnya dia harus mengambil alih mengamankan siatuasi.

"Aera capek kan habis pulang, ayo mandi dulu biar eomma menyiapkan makan malam dan membuatkan susu untukmu," kata Hoseok yang kemudian mengendong anaknya.

"Aku mau makan malam dengan nugget ya eomma..." kata Aera.

"Iya sayang," balas Namjoon dengan senyuman lebar. Akhirnya terlepas juga dari rasa penasaran Aera.

"Appa.." panggil Aera begitu sampai di koridor.

"Iya sayang ada apa?" tanya Hoseok.

"Mengaku saja.. ngapain tadi meremas - remas dada eomma?"

Hoseok menatap serius kearah Aera, "Besok - besok jangan terlalu sering bergaul dengan Hyunbin ahjumma ya."

"Kenapa?? Hyunbin ahjumma baik kok..."

"Tidak... tidak... dia pengaruh buruk.." Hoseok menggelengkan kepala, "Mau mandi dengan mainan apa sore ini???"

"Bebek!!!!"

"Ayo kita mandi!!!!" Hoseok mengeratkan pelukannya pada Aera dan berlari semangat menuju kamar mandi paling mewah dan paling besar bak mandinya. Agar anaknya ini bisa bermain dan melupakan adegan remas - remas tadi.

The End

Ff request aku usahakan upload 3 hari sekali karena banyak antriannya. Kalau lagi enggak sibuk dan yng komentar banyak dan aku udah selesai nulisnya mungkin sehari bisa upload 2-3 cerita. Tapi kalau sampai lebih dari 3 hari aku enggak upload itu berarti lagi sibuk, jadi mohon dimaklum.

Terima kasih semuanya....

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang