Musim panas selalu menyenangkan, terutama bagi Matthew Kim dan Hongseok yang setelah pertengkaran dan persaingan mereka memutuskan untuk berdamai dengan keadaan dan menikmati keadaan yang ada dihadapan mereka ini.
"Pemandangan yang indah," ucap Matthew sembari menurunkan kacamata hitamnya dan memperhatikan sosok yang tengah berada di garis pantai.
"Kapan aku bisa merengkuh tubuh itu dan mengenjot lubangnya?" Hongseok menggelengkan kepala, menahan hasrat sembari menatap kearah sosok yang masih berada di garis pantai.
"Kenapa pikiranmu selalu saja mesum?" Matthew menatap tidak suka kearah Hongseok, rasanya sudah ingin ia benamkan manusia disampingnya ini kedalam pasir pantai.
"Lho kan wajar... dia menggoda kita dengan tubuhnya yang seksi itu," Hongseok membela diri.
"Kau saja yang nafsuan, jangan salahkan Wonho - ku yang manis," kata Matthew.
"Memangnya kau tidak nafsu hyung??? heh... heh... jawab jujur... memangnya kau tidak nafsu??" Hongseok sampai bangun dari berbaring manisnya dan melotot pada Matthew.
"Kalian kenapa bertengkar?"
Matthew dan Hongseok sama - sama menolehkan kepala, menatap pada Wonho yang datang mendekat dan duduk di kursi yang ada di pinggir kolam, khusus untuk bersantai, sangat pas untuk suasana pantai pribadi yang begini indah dan menyenangkan.
"Tidak kok... kami sama sekali tidak bertengkar," Hongseok bangkit dan duduk disebelah Wonho, tangannya yang memang sedari tadi ingin menggerayangi tubuh Wonho, langsung saja nemplok ke dada Wonho yang seksi dan menggiurkan.
"Jangan disini, kalau ada orang bagaimana?" tanya Wonho yang menatap ke berbagai arah.
Peringatan dari Wonho tentu saja tidak digubris oleh Hongseok yang sudah sibuk menyibakkan kaos Wonho, melucutinya dan mulai menjilati puting milik Wonho.
"Asin..." ucap Hongseok.
"Kan dia habis berendam di laut ya asin... dasar bodoh," maki Matthew yang akhirnya ikut mendekat pada Wonho, dia jelas tidka ingin kekasih yang sudah sepakat untuk berdua ini dikuasai oleh Hongseok yang mesum.
Wonho menatap agak kebingungan pada dua kekasihnya yang sudah mengelilinginya.
"Mau apa kalian berdua sebenarnya? Kita di tempat terbuka lho ini..."
"Kan ini pantai pribadi milik hyung galak ini, jadi tidka akan ada yang datang," kata Hongseok yang tangannya terjulur memilin pada puting kanan Wonho.
"Isssh!!!" Wonho memukul cukup keras pada tangan Hongseok yang main pelintir saja.
"Iya, tenang saja tidka akan ada orang," Matthew mengelus lembut pada pipi Wonho, ia mengambil tangan Wonho yang kemudian ia arahkan pada penisnya yang tersembunyi di balik celana pantai pendek.
Wonho menurut saja jika sudah seperti ini, lagipula dia penasaran bagaimana rasanya melakukan di tempat terbuka seperti ini. Tangan Wonho bergerak, mengelus lembut pada penis Matthew.
"Punyaku juga dong," kata Hongseok yang tanpa basa - basi sama sekali langsung saja menurunkan celananya dan memamerkan penisnya. Dia memang penuh dengan kepercayaan diri walau sering tidak sadar jika membuat Wonho terkejut.
Wonho menganggukkan kepala, tangannya mengurut dua penis yang kini ada dihadapannya. Ia mengelus perlahan pada dua penis hingga kemudian ia memasukkan penis Matthew kedalam rongga mulutnya sementara tangan yang lain masih aktif mengelus pada batang penis Hongseok.
Wonho menggerakkan kepalanya dengan begitu terampil, lidahnya melingkar pada batang penis Matthew meski agak sulit karena ukuran yang tidak kecil. Wonho masih mengemut - emut penis Matthew dan mulai melupakan batang penis lain yang kini hanya dia pegang saja ketika tangan Hongseok sudah bergerak kembali dan memilin - milin puting miliknya.
Wonho memahami keinginan Hongseok, ia berganti memasukkan penis Hongseok kedalam mulutnya dan mengurut penis Matthew yang sudah mengeras sempurna.
"Bolehkah aku masukkan?" tanya Matthew.
"Bagaimana kalau aku masuk duluan?" Hongseok menatap tajam kearah Matthew.
"Bagaimana kalau kalian mempersiapkan lubangku dengan benar dulu?" Wonho menatap kesal pada dua kekasihnya ini. Ia memegangi dua penis dengan dua tangannya sementara matanya menatap bergantian pada dua orang yang balik menatapnya.
"Baiklah..." Hongseok membaringkan tubuh Wonho keatas kursi, dan langsung melepaskan celana pantai Wonho.
Kondisi Wonho saat ini benar - benar sudah telanjang bulat dan ia mulai khawatir jika mendadak ada orang yang datang. Tetapi kekhawatiran Wonho langsung saja menghilag begitu kakinya dibuka dan sebuah jari mulai mengelus lubang analnya.
"Pelan..." pinta Wonho dengan wajah memelas.
"Memangnya aku pernah kasar padamu duhai kekasihku tercinta?" tanya Hongseok sembari mengedipkan matanya.
"Persiapkan dengan benar ya dongsaeng ku tercinta," ucap Matthew yang kemudian mendekat kembali pada Wonho, menyodorkan penisnya yang segera di lahap kembali oleh Wonho.
Wonho kembali menghisap - hisap penis Matthew sembari sesekali meringis karena Hongseok menambahkan jari didalam lubang analnya. Wonho mendesah di sela - sela hisapannya, apalagi ketika jari Hongseok akhirnya mengenai titik kenikmatannya.
Hongseok segera saja mengeluarkan jarinya dan melesakkan penisnya kedalam lubang anal Wonho.
"Aaah... aaahh... pelan.... aaah...."
"Mana enak kalau pelan," Hongseok menambahkan kecepatan pergerakan penisnya yang keluar masuk di lubang sempit milik Wonho. Karena Wonho yang selalu rajin berolahraga, otot - otot pada bagian lubang anal pun sepertinya ikut mengeras dan menyempit.
"Gantian Hongseok," kata Matthew yang sudah mengeluarkan penisnya dari dalam mulut Wonho.
"Okey..." sebelum mengeluarkan penisnya, Hongseok menyempatkan diri menusuk dengan keras sekali dan barulah ia mengeluarkan penis dari lubang anal Wonho. Berganti posisi dengan Matthew.
"Aaanghh.... aaah... ahhh..." Wonho kembali mendesah, kali ini ia merasakan penis Matthew yang menusuk pada lubang analnya. Wonho menatap pada Hongseok yang mendekat padanya dan dengan segera ia memegangi penis Hongseok da kemudian memasukkan kedalam mulutnya, mengemut kembali kesukaanya.
Matthew berkonsentrasi mengenjot lubang anal Wonho. Ia merasakan nikmat yang luar biasa karena penisnya dimanjakan oleh lubang anal yang hangat dan sempit. Matthew mempercepat gerakannya, mengenjot dengan hentakan - hentakan keras pada lubang anal kekasihnya ini.
"Aaah ah ah.. hyung ah... ah..."
Hongseok menarik keluar penisnya dari dalam mulut Wonho, melihat Matthew yang menarik keluar penis dari lubang anal Wonho, ia tentu saja dengan tidak keberatan langsung memasukkan penisnya kembali.
Wonho sendiri tidak berhenti mendesah dan terus mendesah, menikmati dua penis yang bergantian mengenjot lubang analnya. Rasa yang memang begitu nikmat, sampai ia lupa jika masih berada di tempat terbuka. yang penting saat ini Wonho menikmati yang ada dan tidak ada oranglain yang melihat.
Semoga.
The End
Hongseok Pentagon main series BL ya... Kayaknya tinggal sebentar lagi Korea bisa terbuka sama BL... Walaupun tetep enggak berharap banyak juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
FanficBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK