HueningKai sudah berdiri cukup lama di pinggir jalan, dengan posisi kap mobil terbuka dan matanya menatap kesal kearah mesin.
"Masih lengkap... Tapi kenapa macet?" HueningKai menggelengkan kepala.
HueningKai berusaha untuk mengutak atik mesin, tapi malah semakin parah dan mobilnya benar - benar macet.
Kepala HueningKai menoleh kekanan dan kekiri, dia benar - benar apes. Karena menyusul Beomgyu ke kampung halaman ayah dan ibu Beomgyu yang ada di pedalaman Geochang, niat baiknya malah berakhir dengan keapesan yang bertubi - tubi seperti ini. Memangnya dia tidak bisa ya dapat dispensasi dari Tuhan karena memiliki wajah cantik... hmm tampan maksudnya, agar tidak memiliki semua keapesan ini.
"Butuh bantuan???"
Hueningkai menolehkan kepala, menatap pada sesosok laki - laki yang berpakaian sederhana - hmm - seperti petani yang mendekat padanya dan tersenyum lebar kearahnya.
"Memangnya kau bisa membenarkan mobil ini?" tanya Hueningkai.
"Tidak sih, tapi aku bisa menawarkan tumpangan," si laki - laki bernama Soobin ini menunjukkan mobil pick up pada Hueningkai.
Hueningkai menghela nafas panjang, ya jelas tidak mungkin dia berharap ada laki - laki tampan berkendara ferari di tengah pematang sawah begini kan.
"Sebentar lagi malam lho, di daerah sekitar sini biasanya banyak begal," kata Soobin dengan senyuman lebar.
Hueningkai masih ragu untuk ikut dengan Soobin, bagaimana kalau dia di apa - apakan oleh laki - laki aneh ini di dalam mobil pick up jelek itu.
"Belum lagi karena dekat dengan hutan biasanya ada harimau yang datang juga sampai ke pemukiman warga," kata Soobin masih dengan senyuman lebar yang sebenarnya membuat Hueningkai kesal.
Mendengar ada harimau yang biasanya datang, HueningKai mulai merasa khawatir, "Ya sudah aku ikut... sebentar aku ambil dulu tasku."
"Ya, aku tunggu di dalam mobil ya," kata Soobin.
Hueningkai menatap pada Soobin sebelum akhirnya melangkah menuju pada mobilnya untuk mengambil tas dan masuk kedalam mobil Soobin. Ia menganggukkan kepala pada Soobin mengucapkan terimakasih meski dengan suara lirih.
@@@@@
Soobin sama sekali tidak menyangka jika perjalanan masih begini jauh, atau memang mereka tersesat. Perasaan dari tadi tidak sampai - sampai di rumah orangtua Beomgyu.
"Rutenya benar tidak ini?" tanya HueningKai yang mulai khawatir dengan jalanan yang masuk kedalam hutan.
"Iya benar... kan rumah keluarga Taehyung - ssi ada dibalik gunung ini," jawab Soobin, "Tidur saja kalau kau merasa mengantuk?"
"Tidak... nanti aku dipegang - pegang..." HueningKai menutup dadanya dengan tas miliknya.
Sikap HueningKai malah membuat Soobin tertawa keras, "Kalau aku mau berbuat yang tidak - tidak sudah dari tadi. Ngapain nunggu sampai ditengah hutan begini?"
HueningKai menatap kearah Soobin, kali ini dengan tatapan keheranan, "Jadi kau tidak tertarik padaku?"
"Bukannya tidak tertarik..." Soobin melirik kearah HueningKai sesaat, "Takut ditolak saja.. laki - laki manis sepertimu, pasti tidak mau denganku yang orang desa, jelek, miskin."
Sejujurny HueningKai memang berpikiran seperti itu ketika awal bertemu tadi. Tetapi... Seiring berjalannya waktu, dia merasakan kebaikan hati Soobin yang membuat hatinya bergetar sedikit - sedikit. Tapi... Karena Soobin bilang secara jujur begitu, HueningKai malah jadi berdebar - debar tidak karuan saat ini.
"Benar kan yang aku bilang, kau tidak akan mau dengan orang desa miskin seper..."
Ucapan Soobin terhenti begitu saja, karena HueningKai dengan semena - mena menangjuo wajahnya, mengarahkan pada HueningKai dan melumat bibirnya begitu saja.
Soobin yang terkejut luar biasa, kesulitan untuk mengendalikan mobil pickup nya hingga akhirnya ia memutuskan menginjak rem dengan mendadak hingga ciuman HueningKai terlepas.
HueningKai yang terkejut, menatap kesal pada Soobin, "Kau tidak suka aku cium."
"Suka..."
"Lah terus??" tanya HueningKai kesal.
Soobin menarik nafas dalam - dalam dan menghembuskannya perlahan meski kesal juga, "Kan aku masih menyetir... Nanti menabrak harimau bagaimana??"
"Harimau Mulu... Enggak bakal ada harimau..." baru saja HueningKai selesai berbicara, tiba - tiba dari bagian depan muncul sesosok harimau, "Kyaaaaa...."
"Tenang... Tenang... Dia tidak akan mengigit kita..." Soobin yang melihat HueningKai ketakutan, segera menerima tubuh HueningKai yang nemplok diatas pangkuannya.
"Serem ih," HueningKai mengalungkan tangannya pada leher Soobin.
"Tenang, aku akan menjagamu," kata Soobin mendekatkan wajahnya dan melumat bibir HueningKai yang memang manis dan candu baru untuknya.
HueningKai sendiri sebenarnya agak kesal karena dicium di depan Mr. Harimau seperti ini, tapi ya sudah ia balas saja lumatan bibir Soobin. Hitung - hitung mengusir ketakutan kan... Iya kan...
THE END
Siapapun yang request ini.. maaf aku lupa yang request. dan aku juga minta maaf kalau kurang memuaskan... pertama aku nulis ff ini pas lagi sakit - sakitnya dan aku paksakan jadinya aku merasa kurang bagus... jadi siapapun yg request ini kalau kurang suka silahkan bilang saja, kalau ada waktu akan aku buatkan cerita yang baru.. sekali lagi maafkan aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
FanfictionBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK