140. 🔞🔞 (Renjun X Haechan NCT)

1.3K 48 7
                                    

Mulai dari part ini, yang diupload adalah request dari pembaca. Aku gak nuntut yang request komentar atau kasih like atau bahkan baca, tapi kalau semisal gak ngasih apresiasi dan aku lama buka request lagi jangan ditanya itu kenapa.. ya karena gak ada apreasiasi itu.

Kalau mau request silahkan follow dulu.. nanti akan ada pengumuman di statusku kalau pas buka request.. jadi jangan nge dm minta request.. khusus di status yg aku buka request itu...

Selamat membaca

Dari semua mahluk yang ada di muka bumi ini, Renjun tidak pernah menyangka jika dia akan jatuh cinta pada sosok bernama Haechan. Sebenarnya Renjun tidak kesusahan untuk mendapatkan Haechan karena kenyataannya....

"Renjunie sayang....."

Haechan - nya sudah ia dapatkan dengan satu kali menyatakan perasaannya. Haechan - nya yang kini menempel, memeluknya dan mulai gemas menciumi pipinya.

"Haechan.." Renjun menepuk - nepuk pada paha Haechan dengan maksud agar Haechan melepaskan ciuman dan pelukannya.

Haechan menurut dan melepaskan pelukannya, "Kenapa sih?? Enggak boleh ya aku memelukmu?"

"Bukannya enggak boleh Chan.. tapi..." Renjun menolehkan kepala dan menatap pada seorang sosok yang berdiri dengan tubuh melayang dan tatap tajam kearahnya.

"Jiwon abeoji," Haechan melambaikan tangannya dengan senyuman lebar pada ayahnya.

Nah.. kalian mulai bertanya kenapa ayah Haechan bisa melayang. Inilah yang membuat Renjun agak sulit untuk percaya dan yakin jika dia bisa menikah dengan Haechan. Calon mertuanya adalah seorang dewa. Seorang dewa mimpi.

"Haechan sudah makan malam belum?" tanya Jiwon - Dreim - sang dewa mimpi.

"Belum abeoji," kata Haechan yang kemudian bangkit berdiri dan menatap pada Renjun, "Sayang mau dimasakin apa? Kalau abeoji kan dewa jadi tidak makan... jadi kau saja yang aku tawari."

"Terserah kau saja, makanan apapun yang kau masakan akan aku makan," kata Renjun.

"Kalau begitu aku mulai masak," Haechan melangkah menuju pintu keluar ruang santai.

"Aku ban..." Renjun berhenti melangkah ketika Jiwon melangkah di depannya dan menghalangi tubuhnya, "Ada apa bapak mertua?"

"Aku belum merestuimu ya," kata Jiwon.

"Dan aku akan berusaha untuk mendapatkan restumu tapi aku mau membantu Haechan memasak," kata Renjun dengan senyuman lebar.

"Baiklah.. jangan macam - macam..." kata Jiwon.

"Cium dikit boleh ti..." Renjun langsung terdiam kembali, "Okey... aku paham."

Renjun menghela nafas panjang dengan begitu lega ketika sosok Jiwon menghilang dari hadapannya, walaupun dia tahu jika Jiwon bisa muncul sewaktu - waktu.

Renjun melangkahkan kaki keluar dari ruang santai, melewati koridor dan berhenti melangkah di depan pintu dapur. Matanya langsung menatap kearah Haechan yang sedang berdiri membelakanginya dengan posisi menungging untuk mengambil sesuatu yang ada di bagian bawah counter. Renjun berusaha sekuat mungkin untuk tidak menatap pada bongkahan pantat Haechan yang begitu sekal dan begitu menggoda itu. Kepalanya berpaling tapi menatap kembali pada Haechan. Memalingkan kepalanya lagi dan menatap kembali pada Haechan yang benar - benar menggodanya.

Renjun bersikap masa bodo, ia melangkahkan kaki masuk kedalam dapur ketika kekasihnya itu sudah berdiri tegak dan ternyata mengambil sebuah mangkok.

"Eh ternyata sudah ada sini," kata Haechan.

Renjun mendekat pada Haechan, mengambil mangkok dari tangan kekasihnya dan meletakkan diatas counter. Haechan menatap kebingungan, tapi ia kemudian menatap pada Renjun yang mengelus lembut pada pipinya.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang