168. 1 - (Jaehyun X Jeno NCT)

663 32 3
                                    

Jeno mengangkat keluar keranjang berisi sayur - sayuran dari dalam mobil box menuju warung milik tetangganya yang memang menjadi temlatnya bekerja mengais sedikit uang untuk bertahan hidup. Sampai di warung, ia menata dengan baik wortel - wortel, daun bawang dan bawang bombay dengan sangat rapi. Jeno tersenyum puas melihat pekerjannya yang rapi.

"Permisi..."

Jeno menolehkan kepala, menatap pada laki - laki tampan dengan setelan jas berwarna biru mhmuda cerah. Sungguh sangat sesuai dengan suasana pasar di kota kecil yang hiruk pikuk ini. Jeno belum mengatakan apapun ketika laki - laki dihadapannya menyodorkan sebuah kartu nama. Jeno mengambil kartu nama dari tangan si laki -laki.

Jung Jaehyun.
Direktur Pemasaran XXY company.

"Ada urusan apa paman?" tanya Jeno.

"Paman??? Aku belum setua itu lho," kata Jaehyun.

"Berapa umurmu?" tanya Jeno.

"31 tahun..."

"Tua.." Jeno mengangkat kembali keranjang sayur yang kosong, melangkahkan kembali menuju mobil.

Jaehyun mendengus kesal, tapi dia harus sabar, "Aku memiliki penawaran bagus untukmu."

Jeno menarik keranjang lain yang kali ini berisi kubis segar - segar, "Kalau mau merekrutku jadi karyawan aku tidak ter..."

Jeno berhenti berbicara ketika Jaehyun mendekatkan wajah padanya dan menyeringai lebar. Memang agak aneh bapak - bapak dihadapannya ini.

"Berapa kau dapatkan sehari dari kerjamu mengangkut sayuran ini?" tanya Jaehyun.

"Hmmm sekitar 50.000 won," jawab Jeno.

"Ikut aku sehari saja... kubayar kau 10 juta," kata Jaehyun.

Penawaran yang sangat - sangat menggiuran dengan perbedaan uang yang begitu jauh, rasanya agak aneh kalau Jeno tolak.

"Heh!!"

Jeno dan Jaehyun sama - sama terkejut ketika sosok laki - laki lain, lebih kecil dari Jeno berdiri dihadapan Jeno dan menatap tajam kearah Jaehyun.

"Kau ngapain merayu - rayu Jeno?? Mau mengajak dia kerja di kota?? Kerja apa?? Yang jelas jangan asal ngajak - ngajak saja.. nanti ternyata kau malah mengajak Jeno ke pekerjaan yang tidak legal..." omel teman Jeno - Jaemin, "Dari wajahmu sih kelihatan kau ini preman."

Jeno sudah memilih diam saja kalau Jaemin mengomel seperti ini. Sementara itu Jaehyun tersenyum lebar dan menatap kearah Jeno.

"Aku masih ada di kota ini sampai lusa," kata Jaehyun, "Aku menginap di Hotel Infinite... kamar nomor 33, aku tunggu kedatanganmu kalau kau tertarik."

"Heh!! Sudah kubilang tidak boleh!! Om - om mesum sepertimu pasti berniat jelek!!!" Teriak Jaemin.

Setelah Jaehyun pergi, Jeno melihat Jaemin menolehkan kepala kearahnya.

"Jangan ikut dia Jeno... kalau bayaran dari orangtua ku kurang... aku akan bilang agar gajimu dinaikkan," kata Jaemin.

"Tidak usah... cukup kok.." kata Jeno yang melihat Jaemin berlari menuju warung orangtuanya. Senyumannya tercipta lebar, ada alasan lain mengapa dia memilih bertahan bekerja di warung milik keluarga Jaemin. Yah... sepertinya 10 juta tidak terlalu menarik jika tidak ada Jaemin di hidupnya.

@@@@@

Jeno baru saja keluar dari salah satu toko setelah membeli beberapa kantong plastik untuk bungkus belanjaan di warung keluarga Jaemin ketika dikejutkan karena kemunculan Jaehyun yang kali ini tidak memakai setelan jas dan hanya memakai kaos oblong, terlihat lebih manusiawi.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang