165. (Shin Hyunbin - OC X Dejun NCT)

257 14 0
                                    

Hyunbin kadang pusing, memiliki kekasih spek mirip dengan Kungfu Panda. Seperti hari ini yang Hyunbin harus menghindari segala lemparan barang yang dilempar oleh Dejun kearahnya. Piring plastik, buku tebal miliknya, pulpen, pensil, dan barang apa saja yang bisa di gapai oleh Dejun dari ruang kerjanya yang ada di lantai 4 rumahnya ini.

"Sayang.. tahan.. tahan... bilang dong aku ada salah apa jangan langsung dilemparin," kata Hyunbin yang bersembunyi di bawah meja kerjanya. Matanya bertemu tatap dengan beberapa anak buahnya yang terlihat sekali menahan tawa. Aaah... ini memalukan sekali, tapi biasa bagaimanapun Hyunbin memamg mencintai Dejun.

"Masa aku sedang marah kau suruh menjelaskan!!!! Arrrrrrghhhhhh!!!! Hyunbin gege menyebalkan!!!!"

Hyunbin merasa keadaan semakin parah dan gawat, "Tapi aku benar - benar tidak tahu salahku apaan sayang... aku kan bukan dukun ya... tidak tahu apa yang ada didalam hatimu."

Hyunbin tidak mendengar teriakan protes dari Dejun, ia mengintip dari kolong meja dan melihat Dejun yang melangkah pergi dari ruang kerjanya, "Sayang... tung... akkjhhhhh..."

Dejun yang sudah mau melangkah pergu dengan amarah luar biasa langsung menghentikan langkah kakinya dan menatap prihatin pada kekasihnya yang berbadan kekar iyu tengah berguling - guling diatas lantai karena kepalanya kejeduk pinggiran meja kerja sendiri. Dejun mendekat pada Hyunbin, ikut duduk diatas lantai dan mengelus - elus pelan kepala Hyunbin.

"Sakit sayang..." keluh Hyunbin dengan sifat manja yang langsung membuat bergidik ngeri anak buahnya.

"Ssssh... ini sudah di elus - elus biar sakitnya hilang," kata Dejun dengan senyuman lembutnya.

"Cium dong biar makin cepat sembuh," pinta Hyunbin.

Anak buah Hyunbin dengan kompak memilih keluar ruangan, bukan karena mereka malu dengan tingkah bos mereka,tapi karena memang Hyunbin memberi kode agar mereka keluar. Walaupun tingkah Hyunbin memang kadang ajaib di hadapan dejun, bagaimanapun Hyunbin tetap mafia mengerikan dan keji.

"Aku masih marah, jadi tidak mau menciummu," kata Dejun.

"Kau sebenarnya marah karena apa sih sayang?" Hyunbin menggerakkan tubuhnya dan membaringkan kepala di atas pangkuan Dejun.

"Jangan pura - pura tidak tahu atau aku buang alat golf mu yang ratusan juta itu," kata Dejun.

Hyunbin terdian sejenak sampai kemudian dia bangkit dan duduk di depan Dejun, "Astaga.. jadi gara - gara aku main golf kemarin. Kan diajakin Chulyong hyung, menemani kliennya dia main golf."

"Ya kenapa tidak Chulyong - ssi sendiri saja, kenapa kau harus ikut??" tanya Dejun.

"Chulyong hyung kan tidak bisa main golf," jawab Hyunbin, "Jadi aku yang disuruh menemani."

"Kau bahagia sekali ya ketika mengobrol dengan caddy women yang berpakaian seksi itu," Dejun memanyunkan bibirnya.

Hyunbin mendekatkan tubuhnya pada Dejun, tangannya melingkar memuk tubuh Dejun, "Sudah dong jangan ngambek mulu. Sebagai gantinya kau mau apa?? Aku belikan."

"Aku mau main golf," kata Dejun.

"Lebih baik jangan..."

Hyunbin cukup terkejut ketika Dejun menolehkan kepala dan mereka nyaris berciuman.

"kenapa kok jangan??? Kau mau melindumgi caddy itu?"

Hyunbin yang tidak bisa menolak wajah manis Dejun, mendekatkan wajah dan melumat bibir Dejun dengan begitu lembut.

Dejun yang masih marah, berusaha mendorong tubuh Hyunbin agar melepaskan ciuman.

Hyunbin melepaskan ciumannya dan menatap pada kekasihnya dengan senyuman lebar, "Ya sudah... kapan kau mau main golf?"

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang