68.Hurt- (Jay X Heeseung Enhypen)

406 26 12
                                    

Heeseung menarik nafas dalam - dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung menarik nafas dalam - dalam. Dadanya sudah naik turun karena perjalanan yang cukup jauh.

"Hah... Jay nyusahin aja.. aku pukul dia kalau sudah ketemu nanti," keluh Heeseung yang menatap kearah depan, dimana rumah mewah milik keluarga Jay sudah terlihat. Heeseung sebenarnya tidak ada kewajiban untuk mengunjungi Jay dan memberikan tugas - tugas selama Jay tidak masuk sekolah karena sakit. Tapi... Karena memang dia menyimpan perasaan pada Jay, jadi mau ke tengah gunung atau tengah laut dia akan jalani. Mengeluh tadi itu hanya gimick saja. Walau tidak ada yang lihat juga.

Heeseung melangkah memasuki gerbang rumah Jay. Ia memang sudah terbiasa main ke rumah Jay, jadi masuk saja seperti ini seperti dirumahnya sendiri.

Namun Heeseung menyesali pilihannya kali ini. Tubuh Heeseung terdiam, membeku, ketika melihat Jay dengan seorang laki - laki yang sepertinya lebih tua tengah bercumbu panas. Refleks, Heeseung malah bersembunyi di balik tembok. Jantungnya terasa begitu sakit,melihat orang yang ia sukai berciuman dengan orang lain.

"Jay... Sudah cukup, kau masih sakit dan aku harus kembali ke kantor..."

Heeseung masih terdiam, namun dia tidak juga segera pergi. Tubuhnya yang masih terlalu terkejut dengan apa yang ia lihat membuatnya benar - benar tidak bisa melangkah pergi.

"Disini dulu Jimin hyung..." balas Jay yang memeluk tubuh kekasihnya dari belakang.

Heeseung semakin kebingungan, ia benar - benar hrus segera pergi. Tetapi tugas - tugas untuk Jay masih ada di dalam tasnya. Heeseung terhentak kaget ketika mendengar suara desahan dari arah ruang santai. Heeseung tahu dia tidak bisa terus diam seperti ini. Tangan Heeseung dengan buru - buru mengambil tugas dari dalam tas dan segera meletakkan tugas diatas nakas dengan sembarangan, sampai beberapa tugas terjatuh dengan suara yang cukup berisik.

@@@@@

Mendengar suara sesuatu yang terjatuh, Jay yang tengah menindih tubuh Jimin dan melumat bibir kekasihnya segera melepaskan ciumannya dan menatap kearah sumber suara.

"Siapa itu?? Ada orang?" tanya Jimin.

Dari tempatnya, Jay bisa melihat beberapa buku yang sepertinya adalah buku tugas.

"Biarkan saja, itu sepertinya Heeseung mengantarkan tugas,"Jay menggerakkan jari jemarinya dan mulai membuka kancing pakaian Jimin.

"Tapi... Itu teman... Enggh... Jay... Pelan... Aaanghhh..."

Jay memang tidak peduli dengan kedatangan yang lain apalagi ketika sudah ada Jimin dihadapannya. Tubuh kekasihnya ini terlalu menggoda.

@@@@@

Heeseung menghentikan langkah larinya di depan rumah keluarga Jay. Dadanya terasa sesak, jantungnya berpacu cepat dengan rasa sakit yang luar biasa. Ia berusaha untuk tidak menangis, tetapi matanya memanas dan airmata nya perlahan meleleh membasahi pipinya.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang