Mark baru saja duduk di kursi taman belakang ketika tiba - tiba saja seorang adik kelasnya dengan senyuman lebar berdiri dihadapannya. Mark mendengus kesal, adik kelasnya yang bernama Haechan ini tidak pernah bosan menyerah untuk mendekatinya padahal dia sudah berkali - kali bilang jika Mark tidak tertarik pada Haechan.
"Mau apa kau?" tanya Mark dengan nada begitu sadis dan sinis.
"Aku tahu kau tidak menyukaiku hyung, tapi aku hanya ingin memberimu kue ini," Haechan duduk dihadapan Mark, membuka tutup bekal makanan dan memperlihatkan kue buatannya sendiri, "Dimakan hyung... ini enak sekali lho. Aku belajar membuatnya dengan kakak - kakakku dan juga eomma..."
Mark mengambil kue yang ada dihadapannya dan melemparkan begitu saja di atas tanah hingga hancur berantakan.
"Ketika aku bilang aku tidak menyukaimu itu artinya aku membencimu... dan ketika aku bilang aku membencimu itu artinya aku tidak mau melihatmu dan berurusan denganmu lagi.. apapun itu..." kata Mark yang kemudian bangkit berdiri dan meninggalkan Haechan seorang diri.
Mark yang baru melangkah beberapa langkah, bertemu tatap dengan beberapa temannya.
"Lho itu Haechan kenapa kok memunguti kue dari tanah?" tanya Yeonjun.
"Sudah biarkan saja," kata Mark, "Kita cari tempat makan lainnya."
"Kau ya yang membuang kue Haechan," tebak Xiaojun.
"Iya... sudah ayo pergi," kata Mark yang menarik tangan Changbin karena paling dekat dengannya.
"Kau terlalu kasar pada Haechan," kata Xiaojun, "Disamperin keluarganya mampus kau... dan aku tidak akan membelamu."
Mark menatap pada Xiaojun yang melangkah mendekat pada Haechan, terlihat menenangkan Haechan yang sudah menangis sesenggukan.
"Memang siapa keluarga bocah dekil itu?" tanya Mark, "Paling juga cuma keluarga miskin pada umumnya kan."
"Walaupun keluarga Haechan hanya keluarga miskin seperti yang kau duga itu, tetap saja kau tidak boleh sekasar itu pada Haechan," kata Yeonjun yang kemudian juga mendekati Haechan.
Mark menatap pada Changbin yang masih ia pegangi tangannya. Changbin juga ikut melepaskan pegangan tangan Mark dan mendekat pada Haechan.
Mark mendengus kesal ketika melihat 3 temannya malah lebih memilih untuk bersama dengan Haechan. Ia membalikkan badan dan pergi saja, tidak peduli pada teman - temannya yang lebih memilih Haechan. Prinsipnya masih sama, dia tidak suka Haechan dan Haechan tidak akan pernah bisa memenangkan hatinya dengan cara apapun.
@@@@@
"Kuenya dimakan tidak oleh Mark?"
Haechan menatap pada eomma - nya, Yuta Nakamoto yang balik menatap padanya dan menunggu jawabannya. Haechan menganggukkan kepala dengan senyuman lebar, "Iya eomma... dia suka sekali.. katanya enak luar biasa."
"Syukurlah kalau Mark menyukainya," Yuta mengelus lembut pada rambut Haechan, "Tapi.. kalau kau menyerah pada Mark masih banyak orang lain yang mau denganmu lho."
"Memang Haechan sejelek itu ya sampai Mark hyung enggak mau denganku?" tanya Haechan.
"Bukannya kau jelek," kata Yuta, "Tapi kan yang namanya cinta tidak bisa dipaksakan. Kalau Mark tidak mencintaimu ya sudah cari yang lain."
"Kalau begitu, carikan laki - laki untukku eomma," kata Haechan.
"Heh!!!! Yang tua duluan!! Masa aku masih jomblo kau sudah mau punya pacar," protes dari kakak Haechan - Jungwoo yang terlihat baru masuk rumah.
"Aku saja masih jomblo santai saja..." kali ini Taeil yang melangkah masuk dengan santainya sembari menjilati es krim batangan di tangannya.
"Ya siapa juga yang mau pacaran denganmu hyung.. kau selain psikopat dijagain dua psikopat gila," kata Jungwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
FanficBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK