33.Doyoung? (Doyoung Treasure X Jeno NCT)

781 36 13
                                    

Alunan musik mengalun dengan cukup keras didalam ruang latihan NCT Dream. Jeno yang menatap kearah kaca besar untuk mengecek gerakannya mendadak dikejutkan ketika musik tiba - tiba berhenti. Jeno membalikkan badan, menatap pada kakak tertuanya di NCT - Taeil yang melangkah cepat dan menatap tajam kearahnya. 

Jeno mengerutkan kening, ia sepertinya tidak memiliki salah apapun tapi dia benar - benar terdiam ketika Taeil mencengkeram kerah bajunya meski agak susah karena Taeil lebih pendek darinya. 

"Ada apa hyung?" tanya Jeno. 

"Kau!!! Bisa - bisanya!!! Mengambil Doyoung dariku!!!" jerit Taeil dengan high notenya.  

Jeno berharap telinganya tidak budek setelah ini, "Aku tidak mengambil Doyoung hyung."

"Jangan bohong!! Aku melihat chatmu dengan Doyoung!!!" jerit Taeil. 

"Bukan!!! Itu bukan Doyoung hyung!!!" Jeno ikut menjerit karena kepalanya sudah pusing karena tubuhnya di guncang - guncang oleh Taeil. 

"Kau berbohong lagi!! Jelas - jelas itu Doyoung!!!" 

"Ya kan Doyoung bukan hanya Doyoung hyung NCT saja!!!!"

Taeil berhenti menguncang - guncang tubuh Jeno, ia baru menyadari jika memang Doyoung bukan hanya Doyoung - nya saja. 

"Hyung... kalian sedang apa?"

Jeno, Taeil dan member NCT Dream yang lain menolehkan kepala, melihat sosok 'Doyoung' Treasure yang dadah - dadah dengan senyuman lebar di depan pintu ruang latihan. 

"Jadi itu pacarmu," kata Taeil masih memegangi kerah baju Jeno. 

"Iya hyung..." jawab Jeno dengan senyuman lebar dan membalas dadah - dadah pada Doyoung - nya. 

"Dia masih dibawah umur!!!!! Kalau ketahuan publik bagaimana???? Kau bocah gila!!!!!" Taeil kembali menjerit keras. 

"Ya.. ya..." Doyoung masuk kedalam ruang latihan, memisahkan Jeno dari guncangan Taeil. Doyoung menatap kesal kearah Taeil, "Apa salahnya memang saling mencintai."

Jeno memanyunkan bibirnya, "Sakit sayang..."

"Sakit ya... astaga... sini - sini aku elus," Doyoung mengelus - elus pelan pada dahi, pipi dan turun ke leher Jeno, "Untung enggak lecet ya sayang."

"Iya... Taeil hyung jahat sekali, aku diguncang - guncang seperti boneka dasbor mobil," Jeno masih mengeluarkan aegyo nya meski dengan suara beratnya. 

Taeil memundurkan langkah kakinya, sampai ia berdiri sejajar dengan member NCT Dream yang lain. 

"Jeno hyung mengerikan kalau lagi manja - manja begitu," kata Jisung menggelengkan kepala prihatin. 

"Masih sakit enggak?" tanya Doyoung yang lagi - lagi mengecek kondisi Jeno. 

"Masih.... atit...."

Taeil dan member NCT Dream seketika merasakan bulu kuduk mereka meremang. Sangat mengerikan ketika melihat Jeno bertingkah sok imut begini. 

"Sini... sini..." Doyoung mencium lembut pada pipi Jeno, "Mana lagi yang sakit?"

"Waduh..." Jaemin menjinjitkan kakinya untuk menutupi mata Jisung. 

Sementara Haechan bertugas menutup mata Chenle. 

"Ini... atit juga..." Jeno menunjuk pada lehernya. 

Doyoung mendekatkan wajahnya pada ceruk leher Jeno, tapi belum juga dia menyesapi leher jenjang kekasihnya ini, kepalanya sudah dihalangi telapak tangan dan didorong cukup kasar. Doyoung menatap kearah Renjun yang sudah berkacak pinggang dengan wajah garang. Doyoung menatap Mark yang juga sudah memelototkan mata kearahnya. 

"Jadwal latihan..." kata Renjun sembari menarik Jeno menjauh dari Doyoung. 

"Dan kau bocil, pulang sana..." usir Mark. 

"Baiklah," ucap Doyoung dengan nada tidak bersemangat, "Nanti aku jemput kalau latihannya sudah selesai ya."

"Hati - hati di jalan..." Jeno dadah - dadah manis pada Doyoung. 

Doyoung melemparkan flying kiss bertubi - tubi pada Jeno dan Jeno menangkap flying kissnya dengan memanyunkan bibir pada Doyoung. 

Cinta memang terkadang aneh, bisa mengubah orang atau justru bisa menunjukkan sisi asli seseorang. 

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang