75. Play-(Lucas X Mark NCT)

541 25 29
                                    

Lucas berhenti bermain basket ketika ia melihat sosok seorang anak laki - laki yang berdiri disamping pohon yang cukup dekat dengan lapangan basket dan menatap kearah lapangan. Anak laki - laki aneh yang melakukan kegiatan sama selama semingguan ini. 

"Dia datang lagi," kata Hendery yang ikut menatap kearah anak laki - laki disamping pohon. 

"Jangan - jangan dia mau membunuh salah satu dari kita," sahut Dejun yang ikut nimbrung. 

"Jangan bicara sembarangan, aku samperin aja dan tanya dia mau apa," Lucas melangkahkan kakinya. 

"Ikut..." ucap Hendery. 

Lucas menolehkan kepala dan melihat satu rombongan tim basketnya ikut semua. 

@@@@@

Mark yang berdiri disamping pohon mulai kebingungan ketika melihat serombongan tim basket melangkah mendekat padanya. 

"Gawat... aku ketahuan... kabur..." Mark membalikkan badan dan baru saja akan berlari ketika ia mendengar suara langkah kaki dari arah belakangnya. 

Dan benar saja, langkah kaki Mark terhenti ketika lengannya dipegangi oleh seseorang. Mark menolehkan kepala, melihat laki - laki bertubuh tinggi yang menatap kearahnya dengan mata menyipit. 

"Kau ini sebenarnya mau apa?" tanya Lucas yang masih memegangi lengan Mark. 

"Aku hanya ingin melihat kalian bermain basket saja," jawab Mark. 

"Yakin cuma ingin melihat kami saja?" tanya Kun. 

Mark menganggukkan kepala. 

"Ikut main saja daripada kau hanya lihat, ayo..." ajak Hendery. 

"Eh??" Mark tidak menyangka sama sekali ketika mendengar ajakan Hendery. 

Tapi Mark tidak menolak saja, ia ikut melangkahkan kaki dengan tangannya yang masih dipegangi oleh Lucas. 

@@@@@

Mark duduk dipinggir lapangan dengan klub basket dari SMA Internasional yang ada di sebelah SMA - nya. Dia memang sudah lama tertarik dengan basket dan baru kali ini akhirnya ia bisa bermain basket, meski nafasnya terengah - engah dan rasanya dadanya begitu sesak. Tapi... Mark menahan semua rasa sesak didalam tubuhnya, berusaha bersikap biasa saja agar besok bisa diajak bermain kembali. 

"Kau baik - baik saja kan? Wajahmu merah sekali,dadamu juga naik turun kasar begitu," kata Lucas. 

Mark balik menatap pada Lucas, ia hendak menjawab ketika malah terbatuk dan rasa sesak didadanya semakin parah. Mark tidak bisa menahan lagi, tubuhnya ambruk dengan deru nafas yang begitu kasar. Rasanya sakit sekali, sesak di dadanya benar - benar menyiksanya tapi di sisi lain dia juga bahagia karena bisa bermain basket yang ia sukai dan juga bermain dengan orang yang diam - diam ia kagumi. 

"Ya!!! Kau kenapa??" Lucas menatap panik pada Mark. 

"Panggil ambulan!!!" teriak Hendery.

"Mana bisa ambulan masuk kesini??" Dejun ikut panik. 

"Naikkan dia kepunggunku, kita bawa ke rumah sakit terdekat," kata Lucas. 

Dengan bantuan teman - teman Lucas, Mark dinaikkan keatas tubuh Lucas. Begitu Mark sudah ada diatas punggung Lucas, dengan cepat Lucas berlari menuju rumah sakit terdekat. 

@@@@@

Lucas benar - benar tidak mengerti apa yang terjadi ketika beberapa murid dari SMA Negeri 1 Seoul datang dan salah seorang dari mereka langsung saja mencengkeram erat kerah pakaian basket Lucas.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang