111. Hot-🔞🔞🔞(Wi Hajoon X Hwang Inyeop)

1.8K 40 18
                                    

Hwang Inyeop menatap pada sosok kekasihnya yang sedang di kerubungi oleh para perempuan centil.

"Menyebalkan..." ucap Inyeop dengan sangat jelas sehingga membuat Hajoon menolehkan kepala kearahnya.

"Permisi ya teman - teman..." melihat kekasihnya sudah mulai uring - uringan tentu saja Hajoon segera mendekat pada Inyeop setelah dengan susah payah menyingkir dari para perempuan yang memang suka menggilainya.

Hajoon tersenyum lebar ketika dihadapan kekasihnya, "Maaf menunggu... ayo pulang."

"Kau tidak mau dekat - dekat dengan para perempuan itu?" tanya Inyeop demgam nada sadis.

"Jangan ngambek dong..." bujuk Hajoon. 

"Enggak... siapa yang ngambek? Aku gak ngambek? Sama sekali ya... aku enggak ngambek ya... mana mungkin aku ngambek perkara sepele begitu saja... makanya sana kalau mau dekat - dekat sama para perempuan itu. Aku sama sekali enggak marah... beneran gak marah.. kamu di colek - colek.. dipegang - pegang, aku juga gak marah.. sana... pergi sama para perempuan centil itu..."

Hajoon menatap pada Inyeop yang akhirnya berhenti mengomel dengan nafas terengah - engah. Hajoon tersenyum lebar, ia mendekat pada Inyeop dan memeluk tubuh kekasihnya yang lebih mungil darinya ini. 

"Sudah yuk.. pulang yuk.." kata Hajoon sembari mengelus - elus pada rambut Inyeop. 

Tapi Inyeop tidak segera menggerakkan kakinya, ia menduselkan kepalanya pada dada kekasihnya, "Kau marah padaku ya.. karena aku cemburuan dan seperti anak kecil."

"Enggak kok.." Hajoon memeluk tubuh Inyeop dengan lebih erat, ia menciumi beberapa kali pada pucuk kepala Inyeop, "Aku mencintaimu apa adanya, mau kau cemburuan seperti anak kecil."

Inyeop mendongakkan kepalanya, menatap pada Hajoon dan sebelum ia berkata apapun kekasihnya sudah lebih dulu mendekatkan wajah dan mencium bibirnya dengan lembut. 

Hajoon yang awalnya hanya mencium lembut - karena memang sadar jika masih di luar dan pasti banyak yang memperhatikan mereka - tapi tetap saja terjebak pada bibir manis milik kekasihnya dan berakhir melumat penuh semangat pada bibir Inyeop. 

Inyeop mulai panik, Hajoon tidak mau melepaskan ciumannya walau ia menepuk - nepuk pada bahu Hajoon. Karena ciuman Hajoon tidak juga dilepaskan, Inyeop sampai harus mendorong tubuh kekasihnya hingga akhirnya mereka benar - benar melepaskan ciuman bibir mereka. 

Hajoon menatap kearah Inyeop, dia sudah mau marah karena ciumannya dilepaskan kasar. Tapi mendengar suara jeritan para perempuan ganjen yang membuat Inyeop cemburu, dia jadi paham. 

Tanpa berkata apapun Hajoon menarik tangan Inyeop menuju mobilnya. Begitu masuk kedalam mobil, Inyeop memakai sabuk pengaman meski sembari mengomel dengan suara lirih. 

"Mulai ngomel lagi.." kata Hajoon menatap sejenak pada Inyeop sebelum menyalakan mesin mobil. 

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, Hajoon menatap beberapa kali pada Inyeop hingga kemudian tangan kirinya pelan mengelus pada tangan Inyeop. 

Inyeop menatap balik pada Hajoon, "Kenapa? Pengen ya..."

Hajoon tertawa gugup tapi membiarkan saja ketika Inyeop mengelus lembut pada penisnya, "Aku kebut sampai apartemen."

"Gak usah.. santai saja.. aku kan sudah profesional bisa melakukan dimanapun dan kapanpun," kata Inyeop dengan senyuman lebar. Ia melepaskan sabuk pengaman dan membuka celana milik kekasihnya. 

Hajoon menaikkan pantatnya sebentar agar Inyeop bisa menarik turun celananya dan juga celana dalamnya hingga penisnyayang memang sudah setengah mengeras segera terlihat. 

Mata Hajoon menatap pada Inyeop yang mulai mengelus - elus lembut pada penisnya, "Aku putar - putar sampai apartemen ya... sudah lama tidak melakukan di mobil kan."

"Terserah kau saja.. aku menurut," balas Inyeop yang kemudian membuka mulutnya dan langsung saja melahap penis kekasihnya hingga masuk seluruhnya dan menabrak pada ujung tenggorokannya. 

"Pelan - pelan sayang..." kata Hajoon. Ia menggerang lirih penuh nikmat, kekasihnya ini memang pintar sekali memuaskannya. 

Inyeop menggerakkan kepalanya naik turun, memasuk keluarkan penis milik Hajoon di mulutnya yang memang hangat dan selalu siap untuk memuaskan penis kekasihnya. Inyeop kembali memasukkan penis Hajoon hingga menabrak ujung tenggorokannya, ia memang sempat tersedak precum Hajoon tapi mendengar suara erangan nikmat dari kekasihnya, Inyeop mengeluarkan penis Hajoon dengan senyuman lebar. 

"Kau memang nakal ya..." Hajoon mengelus lembut pada pipi Inyeop. Jari telunjuk dan tengahnya masuk kedalam mulut kekasihnya dan langsung mulai di hisap - hisap seperti menghisap penisnya tadi. 

Inyeop terus menghisapi jari jemari Hajoon sembari tangannya terus mengelus dan mengurut penis Hajoon. 

"Buka celanamu sayang.." kata Hajoon. 

Inyeop mengeluarkan dua jari Hajoon dari mulutnya, ia segera melepaskan celananya dan karena sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh kekasihnya ini, ia memposisikan diri duduk dengan menyamping, kaki yang ia buka menyajikan lubang analnya pada sang kekasih. 

Hajoon tersenyum lebar, jarinya yang sudah basah karena air liur Inyeop segera masuk kedalam lubang anal milik kekasihnya. Hajoon tetap harus berkonsentrasi pada jalanan didepannya tetapi jarinya bergerak aktif keluar masuk di lubang anal kekasihnya. 

"Angggh... aaah... sayang.... aaah...." desahan Inyeop mulai mengalir keluar. 

Desahan yang membuat Hajoon semakin menggerakkan jarinya dengan cepat dilubang anal kekasihnya. Hajoon sedikit memelankan gerakan jarinya di lubang anal Inyeop ketika memasuki gedung apartemen miliknya. Mobil milik Hajoon memasuki lapangan parkir yang ada dibawah tanah,ia memilih tempat parkir di ujung dan setelah mematikan mesin mobil Hajoon mengeluarkan jarinya namun Inyeop langsung berpindah duduk dipangkuan Hajoon. 

Tanpa membuang waktu lagi, Hajoon langsung melesakkan penisnya kedalam lubang anal kekasihnya. 

"Anggh... ahh... pelan... aaah... nikmat... anggh... aahh..." Inyeop melingkarkan tangannya pada leher Hajoon sembari menikmati penis kekasihnya yang masuk perlahan - lahan kedalam lubang analnya. 

Hajoon juga mendesah nikmat, menikmati lubang anal kekasihnya yang benar - benar kencang dan sempit, yang seakan - akan selalu siap untuk melayaninya dengan baik. 

Setelah penis Hajoon masuk dengan sempurna, dua mata anak manusia bertemu tatap. 

Hajoon tersenyum lebar. Inyeop tersenyum lebar. Keduanya mendekatkan wajah dan saling melumat bibir dengan begitu bersemangat sampai kemudian Inyeop mulai menggerakkan pinggulnya dan Hajoon juga bergerak. 

Penis Hajoon menumpuk lubang anal Inyeop dengan tempo yang terkadang cepat namun bisa berubah menjadi lambat, kemudian cepat lagi, menjadi lambat lagi. Permainan tempo yang membuat Inyeop terus menerus mendesah nikmat. 

Dua anak manusia yang mulai sibuk mengejar kenikmatan mereka hingga melupakan sesuatu. 

------------------------

Felix berdiri dengan kaku, menatap pada sebuah mobil yang bergerak naik turun dengan cukup heboh. 

"Eh... eh... kenapa itu mobil?" Felix mulai bertanya - tanya meski tidak tahu juga siapa yang akan menjawab pertanyaannya. 

"Dek Felix..."

THE END

Kisah Felix dan mobil bergoyang lanjut di part berikutnya... ekekekek

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang