61. Ujian - (Eunwoo Astro x Jeongin Straykids)

616 23 47
                                    

Eunwoo itu terlahir dengan wajah tampan, suara bagus, bentuk tubuh yang juga bagus, populer di kampusnya, terlahir dari keluarga sederhana namun bahagia. Sungguh hidup yang begitu menyenangkan. Tidak sempurna tetapi menyenangkan. Dan Eunwoo yakin jika sosok dihadapannya inilah yang akan menyempurnakan hidupnya.

"Dek Jeongin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek Jeongin...." panggil Eunwoo yang terus mengekori Jeongin yang masuk kedalam salah satu ruang kelas di SMP Seoul, tempat sekolah Jeongin.

Jangn repot - repot membayangkan Eunwoo sedang praktek di SMP Jeongin. Jelas tidak, karena Eunwoo mahasiswa jurusan Hukum yang tidak akan praktek lapangan di SMP.

"Ngapain sih om... Datang Mulu..." kata Jeongin.

"Kan dari seminggu lalu aku sudah bilang kalau mau mengenalmu lebih dalam. Sedalam cintaku untukmu," kata Eunwoo.

jeongin menatap kearah Eunwoo dengan dahi mengkerut, "Hati - hati lho... Ayah ibuku galak."

"Akan aku hadapi, apapun itu... Karena rasa cintaku padamu aku tidak akan menyerah," kata Eunwoo.

"Beneran???" tanya Jeongin.

Eunwoo menganggukkan kepala. Tangannya menggenggam lembut pada tangan Jeongin, "Aku benar - benar yakin padamu."

"Kalau begitu langsung datang ke rumahku dan bilang sama ayah ibu kalau memang serius," kata Jeongin.

"Eeeh... Tapi kita kan belum pacaran,masa langsung melamar?" tanya Eunwoo.

"Siapa yang suruh melamar ku. Pokoknya kalau ayah dan ibu sudah mengizinkan aku mau pacaran sama om," kata Jeongin, "Kalau enggak boleh, lupakan perasaanmu padaku."

Eunwoo tidak menyangka sama sekali jika dia akan mendapat jalan seperti ini. Tapi tentu saja dia menyanggupi permintaan dari Jeongin.

"Okey, kalau begitu aku akan datang lusa ke rumahmu," kata Eunwoo yang dengan gemas memeluk tubuh Jeongin.

"Yaa... Om... Lepas..." jeongin menepuk - nepuk punggung Eunwoo yang masih belum melepaskan pelukannya.

Eunwoo duduk dengan tegang di salah satu ruangan di rumah keluarga Jeongin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunwoo duduk dengan tegang di salah satu ruangan di rumah keluarga Jeongin.

"Santai saja hyung," kata Jeongin yang meletakkan minuman di depan Eunwoo.

Eunwoo tersenyum lebar pada Jeongin, hatinya adem melihat sosok Jeongin yang begitu manis. Dan karena tidak bisa menahan hasrat yang meluap - luap, tangan Eunwoo menarik tangan Jeongin hingga jatuh keatas pangkuannya.

"Hyung," kata Jeongin.

"Kau menggemaskan sekali.." Eunwoo memonyongkan bibirnya hendak mencium pipi Jeongin.

"Hyung... Jangan iiih..." tolak Jeongin.

"Sedikit saja..." Eunwoo semakin bersemangat untuk menyentuh pipi Jeongin dengan bibirnya.

Eunwoo yang terlalu bersemangat, sampai membuat Jeongin terjatuh di atas sofa dengan Eunwoo diatasnya. Setelah perjungan yang tidak terlalu keras, Eunwoo akhirnya bisa mencium pipi Jeongin yang sedari tadi memang sudah memanggilnya untuk menciuminya.

"Ehem!!!!"

Suara deheman yang cukup keras terdengar sebenarnya, tetapi Eunwoo mengabaikannya dan melanjutkan menciumi pipi Jeongin dan malah berlanjut ingin mencium bibir Jeongin. Untung saja Jeongin menyadari kehadiran ayah dan ibunya. Dengan dorongan cukup keras, Jeongin akhirnya meloloskan diri dari Kungkungan Eunwoo.

Eunwoo yang mau protes karena didorong oleh Jeongin langsung terdiam melihat dua sosok yang sudah sangat dikenal di dunia hukum, pengadilan dan kejaksaan.

"Kenapa tidak dilanjutkan?" tanya Jisung yang duduk dengan tubuh tegap, mata menatap tajam kearah Eunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa tidak dilanjutkan?" tanya Jisung yang duduk dengan tubuh tegap, mata menatap tajam kearah Eunwoo.

Buru - buru Eunwoo duduk dengan kondisi yang lebih tegang. Karena kesalahannya sendiri, "Maaf... Tadi itu..."

"Jeongin masih berusia 15 tahun, dia dibawah umur sementara kau mahasiswa semester 7 jurusan hukum," Jinyoung duduk disamping suaminya sembari membaca berkas ditangannya, "Itu artinya kau sudah cakap hukum."

Eunwoo mulai merasakan hawa panas disekitarnya.

"Hukuman untuk pedofilia, minimal penjara 20 tahun dan maksimal hukuman seumur hidup," sambung Jisung yang menatap dengan senyuman kearah istrinya, "Sepertinya masih ada hukum tambahan ya."

"Kebiri kimiawi sayang..." jawab Jinyoung dengan senyuman lebar yang semakin membuat Eunwoo berkeringat dingin.

Sepertinya ujian hidup Eunwoo akan dimulai. Dia merasa hidupnya baik - baik saja setelah mendapatkan wajah tampan. Siapa yang mengira jika laki - laki yang dia sukai ternyata adalah anak laki - laki dua hakim paling terkenal bijaksana dan tegas di negaranya.

THE END

Karena yang request masih banyak... sebisa mungkin aku upload sehari sekali walaupun yang komentar enggak banyak juga. 

bagi yang request tapi enggak komentar di ff yg dia request sendiri akan di blacklist. aku tunggu sampai bukaan request berikutnya. 

terima kasih yang sudah membaca sampai part ini...

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang