Ten!! Uke!!
Suara keras baling - baling helikopter,terdengar memenuhi halaman belakang rumah mewah milik seorang laki - laki manis bernama Ten. Tetapi yang turun dari helikopter dua orang laki - laki hanya saling tatap saja dan kompak mendengus kesal.
"Sampai kapan aku harus berbagi Ten denganmu?" tanya Renjun.
"Seharusnya kalau kau sadar diri, mengalah dan pergi saja," jawab Winwin.
"Tidak Sudi..."
Sepanjang perjalanan menuju Ten, dua laki - laki tampan yang bernama Winwin dan Renjun itu tidak saling berbicara. Terasa jelas jika ada persaingan diantara keduanya.
"Selamat datang..." Sambut Ten dengan senyuman lebar.
Ten mendekat pada Winwin dan mencium lembut pada bibir. Ten kemudian mendekat pada Renjun dan mencium pula pada bibir Renjun.
"Aku sudah siapkan makan untuk kalian. Ayo.." ajak Ten.
"Aku mau memakanmu saja bagaimana chagi?" tanya Renjun yang mendekap lembut pada tubuh Ten.
"Hmmm... Memangnya tidak capek setelah seharian berpergian," Ten menangkup wajah tampan Renjun dihadapannya.
"Tidak akan capek kalau suguhannya seperti ini," Winwin ikut mendekap tubuh Ten dari belakang.
Posisi Ten yang ada ditengah - tengah Winwin dan Renjun, membuatnya menjadi 'santapan' hangat. Bibir Ten mendapat lumayan - lumatan hangat dari bibir Winwin. Lidah milik Winwin bahkan sudah melesak masuk kedalam rongga mulut hangatnya. Sementara Renjun sibuk melucuti kancing bajunya dan mulai meremas dan memilin puting miliknya.
"Engghh... Aaah..." desahan Ten lolos.
Desahan yang sukses membuat Winwin dan Renjun semakin terbakar semangatnya.
Tangan Renjun akhirnya berhasil meloloskan pakaian milik Ten hingga tubuh indah milik Ten terpampang jelas.
Di tengah gempuran dua kekasihnya, Ten menoleh kearah pintu dan seperti memahami, pelayan yang memang siap siaga di ruang santai, melangkah keluar dari dalam ruangan dan menutup pintu rapat - rapat.
Ten tersenyum lebar kearah Renjun dan Winwin, ia mengandeng keduanya dan membawa pada sofa empuk yang ada di ujung ruangan di belakang meja biliard. Sebelum duduk, keduanya membuka celana mereka hingga memamerkan penis - penis yang sudah setengah berdiri.
Dalam keadaan seperti ini Renjun dan Winwin melupakan persaingan mereka dan duduk berdampingan dengan akur.
Ten bersimpuh di hadapan dua kekasihnya. Tangannya dengan segera aktif mengurut pelan pada dua batang penis dihadapannya. Tangan Ten bergerak naik turun mengurut dua penis.
"Masukkan sayang ke mulutmu," ucap Winwin sembari mengelus lembut pada rambut Ten.
Ten tersenyum lebar, ia yang memang ingin menggoda Winwin membuka mulutnya, mencium pucuk penis milik Winwin namun dengan cepat berpindah pada penis Renjun dan memasukkan penis Renjun kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
FanfictionBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK