58.Act (Hendery X Xiaojun NCT)

373 17 20
                                    

Hendery tidak pernah berhenti mengagumi sosok Xiao Dejun yang tidak sengaja ia temui di depan halaman kafe tempatnya bekerja. Peristiwa yang tidak disengaja namun dengan keyakinan penuh Hendery, dia yakin jika pertemuan saat itu adalah pertemuan takdirnya dengan sosok manis bernama Xiao Dejun ini. Hendery selalu penuh semangat ketika Dejun datang ke kafenya, memesan cake rainbow yang akan langsung dihabiskan kemudian sosok manis itu dengan tekun membaca buku tanpa menyentuh makanan atau minumannya. Sosok yang begitu unik, namun membuat Hendery terus merapalkan semua kekagumannya.

Hari ini sepertinya Hendery kembali mendapatkan keberuntungannya, ia melihat Dejun masuk kedalam kafe tempatnya bekerja. Dengan senyuman lebar, Hendery menatap pada Dejun yang berdiri didepan etalase, menunggu sosok manis ini memesan.

"Aku mau cake yang ini saja dan thai tea," kata Dejun pada Hendery. Tanpa senyuman.

Tanpa senyuman yang membuat Hendery sedikit terganggu dan tidak langsung merespon pesanan Dejun.

"Hei.. apa kau mendengar pesananku," ucap Dejun.

"Tentu, satu cake dan thai tea..." Hendery segera memasukkan pesanan Dejun, ia menyebutkan nominal keseluruhan pesanan Dejun.

Dejun menyodorkan uang pada Hendery dan tanpa sadar atau mungkin Hendery menyadari tetapi tidak sepenuhnya sadar, jika ia menahan uang ditangan Dejun dengan memegangi tangan Dejun.

"Kenapa kau terlihat sedih hari ini?" pertanyaan Hendery meluncur begitu saja.

Dejun menatap terkejut kearah Hendery, dia tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan yang tanpa basa - basi seperti ini. Membuatnya tidak nyaman tetapi juga senang di sisi lain. Dia memang ingin diperhatikan.

"Maaf..." dan Dejun yang bingung akhirnya hanya mengucap maaf saja.

"Tidak... aku yang seharusnya meminta maaf," Hendery melepaskan pegangannya, ia segera memproses pembayaran Dejun, menyerahkan uang kembalian pada Dejun, "Silahkan ditunggu, aku akan antar pesanannya."

"Terima kasih," ucap Dejun yang kemudian membalikkan badan dan melangkah duduk di kursi yang berada di ujung di dekat jendela. Tempat favoritnya.

Hendery memang yakin jika dia dan Dejun ditakdirkan bersama, tetapi kenyataan pahitnya dia belum berani menyapa Dejun hingga saat ini dan sialnya, kalimat pembuka darinya justru kalimat pertanyaan jika Dejun terlihat sedih. Hendery melangkah mendekat pada Dejun yang hanya melamun saja dan tidak membaca buku seperti biasanya. Setelah menganggukkan kepala, Hendery meletakkan pesanan diatas meja dan ketika ia hendak pergi dari hadapan Dejun.

"Apa kau mau menemaniku yang sedang sedih ini?" tanya Dejun tiba - tiba.

Hendery tentu saja terkejut dengan permintaan dari Dejun, tetapi dia menganggukkan kepala dan duduk dihadapan Dejun. Hendery duduk sembari matanya terus menatap kearah Dejun, ia menunggu dengan penuh kehati - hatian dan penuh rasa penasaran dan juga semangat kearah Dejun. Semangat Hendery semakin naik ketika akhirnya Dejun mulai bercerita tentang apa yang membuat sosok manis dihadapan Hendery ini bersedih.

@@@@@

Hendery menolehkan kepala dengan penuh semangat kearah pintu kafe ketika mendengar lonceng berbunyi. Senyumannya merekah ketika melihat Dejun melangkah masuk kedalam kafe dengan senyuman lebar dan segera mendekat padanya.

"Dengar.. dengar.. Hendery, saran darimu berhasil," kata Dejun penuh dengan semangat, "Aku kemarin mencoba berbicara pada kekasihku dan ternyata sosok yang aku curigai sebagai selingkuhan itu ternyata adalah adik sepupunya yang dari Korea. Untung saja aku bertanya kan, kalau hanya dipendam pasti nanti malah terus - terusan menjadi masalah."

Senyuman Hendery menghilang, ketika mendengar cerita yang seharusnya bahagia untuk Dejun namun tidak untuknya.

"Kau kenapa Hendery?" tanya Dejun yang menyadari perubahan wajah Hendery, "Kenapa kau sedih begitu."

"Tidak... aku takut saja kau tidak mau mengobrol denganku jika sudah akur dengan kekasihmu," ucap Hendery dengan senyuman palsu, "Aku kan ingin berteman denganmu."

"Tenang saja, aku akan berteman dan mengobrol denganmu meski tidak ada masalah dengan kekasihku," ucap Dejun, "Seperti biasa ya pesananku."

"Baik.... seperti biasa juga, ditunggu ya tuan pelanggan..."

Hati Hendery begitu tenang dan dipenuhi bunga - bunga indah tidak terlihat ketika melihat Dejun tertawa karena kelakar sederhananya. 

Hendery ingin menjadi orang egois untuk sepenuhnya memiliki Dejun. Tapi, rasa takut menganggunya. Dia tidak yakin jika Dejun akan bahagia jika bersamanya karena kenyataan pahit yang ada, Dejun tidak mencintainya dan Dejun bahagia dengan laki - laki lain yang disebut kekasih oleh Dejun. 

Mungkin Hendery bisa menunggu sebentar lagi. 

Ya... sebentar lagi. 

@@@@@

"Jadi nanti kami mau menikah di Seoul dan aku akan segera pindah kesana juga..." ucap Dejun dengan penuh semangat, ia memastikan Hendery masih mendengarkannya dan tentu saja sahabatnya ini mendengarkannya dengan sangat baik, "Kau harus datang ya... masalah pesawat dan hotel semua sudah diatur."

Hendery tersenyum lebar, belum membalas apapun ucapan Dejun ketika seorang laki - laki bertubuh tinggi dengan paras tampan dan berbadan kekar mendekat pada Dejun dan mencium lembut pada kening Dejun. 

"Semangat sekali ceritanya..." ucap si laki - laki yang tidak lain adalah calon suami Dejun. 

Hendery masih mempertahankan senyumannya, dia sudah terbiasa bertemu dengan calon suami Dejun ini dan yang pasti, dia sudah terbiasa berakting. 

Berakting dia baik - baik saja. 

Berakting dia tidak terluka ketika Dejun tersenyum dengan laki - laki lain. 

Berakting dia tidak iri ketika laki - laki lain memeluk dan mencium Dejun. 

Berakting jika dia tidak terluka. 

THE END

Jadi begini.... di setiap grup selalu ada yang aku bucinin dan enggak bisa aku pasangin sama orang lain kecuali diriku sendiri (biarin juga dikatain kaum BIM....)

Dan ndilalah, kebetulan di NCT ke posesifan ku jatuh pada sosok si alis tebal alias Xiao Dejun. Jadi siapapun yang mau request Dejun sama orang lain, akan berakhir seperti diatas. Sorry.... ehehehehehehe, kecuali aku kemudian menemukan sosok yang aku nyaman untuk dipasangkan sama Dejun - ku tersayang. Seperti itu.... 

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang