19. Wahana - (Hyunbin OC X Johnny NCT)

778 33 60
                                    

Saat Hyunbin berkata ingin pergi ke taman bermain, disitulah otak Johnny mulai berputar. Jangan - jangan.....

Johnny melirik kearah Hyunbin.

"Apa sih?" tanya Hyunbin, "Lama - lama aku gigit juga."

"Jujur, Hyung mau menyetubuhi ku dimana?? Tidak mungkin di jet coaster kan.." kata Johnny yang sampai tidak sadar ditatap seorang anak laki - laki bermata sipit.

"Disetubuhi itu apa eomma?" tanya si anak bermat sipit.

"Jangan didengarkan Jisung..." laki - laki berbadan mungil menutup telinga anaknya sembari mendelik tajam kearah Johnny, "Dasar!! Hati - hati kalau bicara!"

Hyunbin menahan tawa mendengar Johnny di marahi oleh seseorang.

"Seneng ya.. ketawa terus.. ketawa.." kesal Johnny yang melangkah menuju salah satu wahana permainan.

"Makanya, jangan suka berburuk sangka dulu," balas Hyunbin yang mengikuti kekasihnya tanpa tahu jika Johnny mengantri di wahana Niagara gara, "Basah lho kalau naik ini."

Kali ini Johnny yang terkikik geli,"Masa badan Segede ini takut basah."

"Bukannya takut basah.. tapi kan..." Hyunbin menatap kearah wahana yang akan dia naiki, "Boleh juga... Ayo."

@@@@@

"Waaaaaaaa!!!!!!! Waaaaaaaa!!!! Aaaaaaa!!!!"

Hyunbin menutupi telinganya karena mendengar Johnny teriak - teriak tidak karuan di wahana kora - kora yang mereka naiki. Padahal tadi ketika menaiki ontang anting Johnny juga sudah teriak - teriak histeris. Yang lebih menyebalkan kekasihnya ini lupa kalau dia yang pengen ke taman hiburan beberapa bulan lalu. Setelah di turuti, malah dia yang dituduh mau menyetubuhi di jet coaster.

Hyunbin harus memegangi tubuh Johnny yang terhuyung - hitung nyaris pingsan.

"Kau ini ya.. kalau tidak kuat begini,jangan minta ke taman hiburan," kata Hyunbin.

"Aku mau pingsan lho ini malah diomeli," Johnny memanyunkan bibirnya.

"Iya... Iya enggak.. sini duduk dulu,"kata Hyunbin yang memapah dan mendudukan Johnny ke bangku taman, "Aku belikan minuman hangt dulu, biar tidak mual."

"Iya Hyung, makasih..." ucap Johnny dengan senyuman lebar. Ia menatap penuh rasa bangga pada kekasihnya yang walau berbadan besar,kekar tapi sangat perhatian dengannya.

"Hei..."

Johnny menolehkan kepala, menatap pada seorang laki - laki yang tersenyum lebar - mengerikan - padanya.

Johnny menolehkan kepala, menatap pada seorang laki - laki yang tersenyum lebar - mengerikan - padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku lihat hampir pingsan... Silahkan minuman," Chanyeol menyodorkan botol minuman pada Johnny.

Johnny menggelengkan kepala, "tidak terima kasih."

"Tidak apa - apa,daripada menunggu ayahmu kan lama..."

"Ayahku?" Johnny mengerutkan kening.

"Iya, laki - laki yang tadi bersamamu itu ayahmu kan," kata Chanyeol sok akrab.

Baru saja Chanyeol mau menggoda Johnny lagi dan berusaha setidaknya mendapatkan nomor handphone, dari arah belakang seseorang menepuk - nepuk bahunya dengan cukup keras.

"Aaaw..." Chanyeol menolehkan kepala dan langsung tersenyum kecut melihat Hyunbin yang menatap tajam kearahnya, "Hallo om..."

"Ngapain kau, pergi sana..." usir Hyunbin yang tanpa mau basa - basi.

"Saya hanya menawarkan minuman pada anaknya kok om..." ucap Chanyeol.

Hyunbin semakin mendekat pada Chanyeol, menatap tajam kearah anak laki - laki yang kini ada dihadapannya ini, "Kalau hanya coca cola seperti yang kau bawa.. aku bisa membelikan sekalian dengan pabriknya. Kalau belum punya apa - apa jangan berani dekati Johnny bahkan walau kau punya seluruh isi dunia, Johnny tetap akan aku jaga hingga tetes darah penghabisan."

"Sabar om... sabar..." Chanyeol memilih membalikkan badan dan segera kabur, "Hiiii... serem...."

"Sabar chagi..." masih dari tempat duduknya, Johnny mengelus lembut pada lengan kekar Hyunbin.

Hyunbin duduk disamping Johnny sembari menyodorkan teh hangat untuk kekasihnya, "Sembarangan saja... orang lagi mual malah mau dikasih coca cola. Kau kalau mau cari penggantiku, setidaknya cari yang pintar jangan hanya yang tampan. Bisa mati cepet kamu pacaran sama anak model begitu."

Johnny tersenyum lebar, ia meniupi teh hangat ditangannya, "Aku tidak akan mencari penggantimu kok sayang.. tenang saja. Walaupun selisih umur kita 20 tahun lebih. Walaupun kau lebih sering dikira ayahku daripada kekasihku. Walaupun kau akan lebih dulu jadi jompo dengan tongkat walaupun sekarang rajin olahraga."

Hyunbin menatap kearah Johnny yang sedang menikmati teh hangat, "Kok rasanya... semua ucapanmu bernada hinaan ya."

"Nah kan.. jangan suka berburuk sangka, makin cepet tua.. mana sudah tua.." Johnny nyengir lebar kearah Hyunbin.

"Awas kau ya.. sampai rumah aku benar - benar akan menghukummu.." Hyunbin mendekatkan wajahnya pada wajah Johnny, "Aakan kubuktikan padamu, orangtua ini masih mampu membuatmu menjerit - jerit dan minta tambah ronde dua, tiga, em..."

"Kalian mau main gulat ya..."

Kepala Hyunbin dan Johnny dengan segera menatap kearah anak kecil bernama Jisung yang menatap kearah mereka berdua.

"Jisung juga ikutan dong kalau mau gulat," kata Jisung dengan senyuman lebar.

"Ya!!! Jisung!!!"

kali ini seorang laki - laki berbadan kekar dengan wajah yang terlihat ada campuran menghampiri Jisung dan segera mengendong anak laki - laki itu, "Maaf ya sudah menganggu kalian."

"Bangchan appa... ayo kita main gulat seperti mereka," kata Jisung.

"Iya.. nanti kalau sudah sampai rumah," balas sang ayah.

Hyunbin tersenyum lebar, ia duduk begitu dekat dengan Johnny, mengalungkan tangan pada bahu Johnny, "Kita adopsi anak yuk..."

"Hmmm..."

"20..."

"1 saja dulu bagaimana? Ini adopsi lho bukan main the sims. Di the sims saja cuma mentok punya anak 7 orang..."

"Ya sudah 1 dulu..."

THE END

Tidak jadi nulis adegan sex di bianglala... entah kenapa tidak mood nulis adegan sex... harus nunggu sampai benar - benar mood

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang