64.Cemburu-(Jaemin X Jisung NCT)

686 39 9
                                    

Jaemin terdiam tetapi matanya menatap tajam kearah Jisung yang melangkah dengan wajah manyun - manyun menuju kearahnya. 

'Apa aku salah apa? Kenapa itu maknae sudah manyun - manyun heboh begitu?'

Jaemin yang sedang duduk manis untuk menunggu pengambilan gambar scene berikutnya segera menatap pada Jeno. Yang ditatap hanya menggelengkan kepala dan menjauh dari Jaemin, memilih untuk memeluk Renjun karena tidak mau terlibat pertengkaran suami istri. 

Belum juga Jaemin mendapatkan jawaban atas Jisung yang manyun - manyun, anak laki - laki bertubuh tinggi itu sudah ada dihadapannya dan tanpa berkata apapun langsung saja duduk diatas pangkuannya. 

"Ada apa sayang?" tanya Jaemin sembari mengelus lembut pada punggung Jisung. Kalau kejadiannya 4 tahun lalu ketika Jisung masih bisa dibujuk mainan akan jadi lebih mudah, tetapi sekarang sudah semakin sulit membujuk Jisung. 

"Hyung kenapa tidak bilang?" Jisung balik bertanya.

"Aku mencintaimu kok... sudah aku bilang berkali - kali padamu kan," kata Jaemin. 

"Bukan itu..." Jisung semakin kesal, ia menghentakkan - hentakkan kakinya hingga tubuhnya ikut naik turun. 

Jaemin meringis ngilu, Jisung sepertinya tidak sadar kalau duduk diatas pangkuannya atau lebih tepat diatas penisnya yang mulai bereaksi berbahaya. 

"Apa kalau begitu? Bilang dong jangan main tebak - tebakan," kata Jaemin tersenyum lebar kearah Jisung. 

Alih - alih menjawab, Jisung menatap tajam kearah Renjun yang sedang cium - ciuman dengan Jeno. Mendapat tatapan tajam dari Jisung, Jeno dan Renjun segera melepaskan ciuman mereka. 

"Apa sih Ichung??" teriak Renjun. 

"Kau juga jahat hyung!!! Kenapa tidka bilang kalau di drama ini ada adegan sex antara kau dan Jaemin hyung!!!!" Jisung ikut teriak sembari bangkit berdiri dan menunjuk kearah Renjun. 

"Eh???" Jeno ikut menjerit, ia menatap kaget pada Jaemin dan Renjun, "Aku juga tidak dikasih tahu!!!"

Jaemin hanya diam saja dengan keributan yang terjadi, dia geleng - geleng kepala ketika melihat seorang perempuan berambut pendek bernama Hyunbin melangkahkan kaki menuju pada Jisung dan langsung saja mengeplak kepala Jisung. 

"Awww!!!" Jisung menoleh dengan cepat tetapi langsung terdiam ketika melihat Hyunbin. 

"Jangan berisik!! Ini lokasi syuting!!! Sana ke..." teriakan Hyunbin langsung terhenti ketika mendadak Jisung menjatuhkan diri dan mulai menangis berguling - guling. 

"HUUUUUWAAAAAAAAAAAAAAA HYUNBIN NUNNA JAHAT PADAKU!!!!!!!!!!!!!! KAU BILANG TIDAK ADA ADEGAN SEX!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! HUUUUUUUUWAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!"

Lokasi syuting mendadak dipenuhi dengan suara tangisan Jisung. Hyunbin hanya bisa garuk - garuk kepala bingung bagaimana menenangkan Jisung. Hyunbin akhirnya menolehkan kepala pada Jaemin dan dengan kode mata dia meminta pada Jaemin untuk menenangkan Jisung. 

"Chagi... chagi... ayo kita beli minum atau es krim dulu," kata Jaemin yang menuntun Jisung untuk menyingkir dari lokasi syuting. 

Jisung awalnya masih meraung - raung menangis, tetapi dia kemudian menenangkan diri sendiri dan mengikuti langkah Jaemin yang mengandeng tangannya menjauh dari lokasi syuting. 

Hyunbin menghela nafas lega, tetapi hanya untuk sementara karena...

"NUNNA!!!!!!!!!!! KENAPA KAU TIDAK BILANG PADAKU!!!!!!!!!!" Jeno datang menghampiri Hyunbin dan menguncangkan tubuh perempuan berambut pendek itu sampai akhirnya keliyengan sendiri. 

Hyunbin rasanya ingin pingsan saja karena semua kejadian ini. 

@@@@@

Jaemin tidak melepaskan pandangan dari Jisung yang sedang asyik memakan es krim tiga tingkat dengan tiga warna dan tiga rasa.

"Sudah selesai ngambeknya?" tanya Jaemin.

"Jangan bikin suasana rusak lagi ya," kata Jisung yang menatap pada truck es krim bergambar wajah Jaemin, "Tumben dikirim truck es krim, biasanya truk kopi."

"Kan aku tahu kau suka es krim, jadi sengaja aku stand by di lokasi syuting kalau kau datang," kata Jaemin mendekat pada Jisung, mendusel pada tubuh kekasihnya.

"Jangan dekat - dekat... Aku masih marah!!!" Jisung mendorong cukup keras pada tubuh Jaemin, tanpa menyadari kekuatan tangannya dan sukses membuat Jaemin terjatuh terjerembab keatas tanah, "Eeeh Hyung!!!!"

Mendengar suara Jisung yang begitu panik, Jaemin memutuskan untuk berpura - pura pingsan. Ia sempat melirik pada Jisung yang mendekat padanya dengan wajah sudah begitu panik. 

"Hyung... jangan mati dong, aku kan tidak mau jadi janda," kata Jisung sembari menguncang - guncang tubuh Jaemin. 

Dengan senyuman lebarnya, Jaemin menarik tubuh Jisung hingga akhirnya terjatuh diatas tubuhnya dan sebelum kekasihnya itu memberontak ia buru - buru mengurung tubuh Jisung dalam pelukannya. 

Mata Jisung terbelalak menatap pada Jaemin yang hanya tersenyum lebar saja.

"Menyebalkan ya Hyung.... Aku benar - benar khawatir," kata Jisung yang tidak pergi dari atas tubuh Jaemin, ia malah mengeratkan pelukannya pada tubuh hangat Jaemin.

Jaemin mengelus lembut pada rambut Jisung, "Jangan terlalu cemburu lagi ya.. aku benar - benar sangat mencintaimu."

"Iya hyung... Maaf ya..."

Jaemin menangkup pipi tirus Jisung, ia mencium lembut pada pipi kemudian berpindah ke bibir Jisung.

Dua anak manusia itu saling berpelukan, berbagi hangat tubuh sampai tidak peduli jika sebenarnya mereka berbaring diatas tanah. Biarkan... Namanya juga sedang dimabuk cinta.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang