85. Camping - 🔞🔞🔞🔞(Bangchan X Felix)

2.7K 31 22
                                    

Warning!!! Porn Without Plot!!!
Don't Like don't read!!!

Warning!!! Porn Without Plot!!!Don't Like don't read!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini namanya bukan camping..." komentar Bangchan setelah melihat bahkan tenda saja sudah disiapkan dan bahkan didalam tenda ada tempat tidur berukuran queen.

"Jangan berisik deh om... Ayo mau masuk enggak?" kata Felix yang melenggang masuk kedalam tenda.

Bangchan tidak melangkahkan kakinya, ia menatap sekitar tenda, sepertinya bisa jalan - jalan pagi di sekitar hutan, ada danau juga yang pasti segar jika dipakai mandi di pagi hari. Kepala Bangchan mengarah kembali pada tenda dan matanya terbelalak lebar ketika melihat Felix sudah menungging di depan ranjang dengan celana entah kemana dan jarinya sendiri keluar masuk dilubang analnya.

Bangchan buru - buru melangkahkan kakinya mendekati Felix.

"Angghh... Daddy ayo bermain..." desah Felix.

Sebagai laki - laki normal tentu saja Bangchan tidak akan melepaskan kesempatan yang ada. Tangannya bergerak meremas pada bongkahan pantat Felix, ia juga menarik keluar jari Felix dari dalam lubang anal dan menggantinya dengan jarinya sendiri.

Bangchan memposisikan diri dibelakang tubuh mungil Felix, ia menindih tubuh kekasihnya ini dan melumat lembut pada bibir Felix.

"Hmmpphh... Enghhh..."

Bangchan terus melumat dan menghisapi lidah Felix sembari tangannya bergerak meremas pantat dan terkadang twin ball milik Felix sampai akhirnya ia puas dan melepaskan ciumannya.

Puas namun bukan berarti selesai. Bangchan membalikkan tubuh Felix dan kembali melumat bibir anak laki - laki didepannya ini.

Felix yang awalnya menantang, mulai kewalahan sendiri, bibir Bangchan terus melumat dan menekan bibir Felix hingga akhirnya lidah Bangchan masuk kedalam rongga mulutnya. Felix pasrah saja, ia merasakan tangan Bangchan mulai menggerayangi tubuhnya. Felix masih disibukkan membalas lumatan dan sapuan lidah Bangchan ketika jari jemari Daddy - nya ini mulai bergerak mengelus elus dadanya kemudian mulai memilin - milin putingnya.

"Aaangh... Aaahh..." desahan Felix lolos ketika Bangchan melepaskan ciuman.

Bangchan bergerak dengan cepat, melucuti pakaian Felix hingga akhirnya baby sugarnya ini telanjang bulat dihadapannya. Bangchan tersenyum lebar dan tentu saja tidak melewatkan kesempatan yang ada.

Bangchan menghimpit tubuh Felix walaupun tidak sepenuhnya ia tindih, karena tidak mungkin juga tubuh Felix mampu menahan berat tubuhnya. Bangchan menggerakkan bibirnya, menciumi leher Felix hingga kemudian memasukkan puting Felix kedalam mulutnya dan menghisap - hisapnya kuat.

"Aaah... Daddh... Aaah... Tutup du... Aaah..."

Bangchan melepaskan hisapannya, menatap pada Felix, "Apanya yang ditutup?"

"Pintu tendanya," kata Felix.

"Aiiish menganggu saja," Bangchan bergerak menuju pintu hanya untuk menutup pintu tenda. Ia tidak lupa mengancingkan risleting tenda.

Bangchan kembali mendekat pada Felix yang sudah duduk di ranjang. Bangchan tanpa ragu membuka risleting celananya dan segera menyodorkan penisnya pada Felix.

Tangan Felix terjulur mengelus lembut pada batang penis Bangchan, sampai kemudian ia memasukkan penis Bangchan kedalam mulutnya. Mulut Felix dengan sangat terampil mengulum penis Bangchan yang padahal memenuhi mulutnya dan awalnya sulit untuk digerakkan, tapi tentu saja bukan Felix namanya kalau tidak terampil.

Dan bukan Bangchan namanya kalau tidak sedikit kasar pada baby sugar kesayangannya ini. Tangan Bangchan memegangi belakang kepala Felix dan menekan kepala Felix hingga penisnya masuk begitu dalam dan mengenai ujung tenggorokan Felix. Rasanya luar biasa nikmat, tapi Bangchan sadar juga agar tidak terlalu lama. Bangchan menarik keluar penisny dari dalam mulut Felix dan benar saja precumnya memenuhi mulut Felix hingga akhirnya menetes dari sela - sela bibir Felix.

Bangchan mengambil tissu dan membersihkan bibir Felix yang sudah ia aniaya sebelum mulai permainan utama.

Setelah dibersihkan, Felix kembali berinisiatif membaringkan tubuhnya dan membuka selangkangan nya untuk Bangchan.

"Masukkan Daddy..." ucap Felix penuh dengan nada penuh godaan.

Bangchan tersenyum lebar, ia memegangi batang penisnya dan mulai mengeluskan penisnya pada depan lubang anal Felix. Bangchan melesakkan pelan penisnya kedalam lubang anal Felix.

"Aaahh ah ah... Daddh... Aah..." Felix mencengkeram lengan kekar Bangchan ketika rasa sakit terasa sedikit menyiksa.

"Tenang sayang, sebentar lagi nikmat kok," Bangchan berusaha menenangkan Felix dengan mengelus lembut pada pipi kekasihnya dan ia melesakkan penisnya dengan cukup kuat dan keras kedalam lubang anal Felix.

"Aaakh... Aaah..."

Begitu penis Bangchan masuk sempurna, ia membungkukkan tubuhnya dan langsung melumat kembali bibir seksi milik Felix.

Sembari mengemut bibir manis dan ranum milik Felix, Bangchan menggerakkan penisnya keluar masuk didalam lubang anal Felix yang hangat dan memanjakan penisnya.

"Aah... Engh... Aah... Anggh..." desahan Felix terdengar begitu merdu, apalagi ketika Bangchan mengerakkan penisnya dengan semakin cepat.

Setelah beberapa waktu dan Bangchan mulai merasa perlu mengganti posisi, ia mengeluarkan penisnya dari dalam lubang anal Felix dan duduk diatas kursi kayu.

Felix menatap pada Bangchan yang mengelus sendiri pada batang penis. Felix turun dari ranjang dan mendekat pada Bangchan. Kaki Felix ia buka untuk duduk diatas pangkuan Bangchan dan dengan perlahan Felix mulai memasukkan penis Bangchan kedalam lubang anal dengan perlahan.

Begitu penis Bangchan masuk dengan sempurna, Felix mulai bergerak naik turun sementara Bangchan meremas dan menampar cukup keras pada bongkahan pantat Felix.

Bangchan memegangi bongkahan pantat semok Felix dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat hingga penisnya terus menerus menumbuk lubang anal Felix.

Penis Felix mulai berkedut kedut, "Daddy... Aku mau keluar... Aaah... Ah ah Daddy ahhh...."

Felix mendesah panjang bersamaan dengan klimaksnya. Bangchan tidak memberikan jeda pada Felix yang sedang menikmati klimaksnya, ia justru menggerakkan pinggulnya semakin cepat.

"Aah.. daddh..."

Felix pasrah saja jika Daddy - nya mulai rusuh seperti ini.

Bangchan merasakan penisnya berkedut dan tidak berapa lama, semennya langsung muncrat dan memenuhi lubang anal Felix.

Bangchan berhenti bergerak, Felix akhirnya bisa beristirahat dengan mengalungkan tangannya pada Bangchan. Walaupun tidak sepenuhnya beristirahat, mengingat penis Bangchan masih ada didalam lubang analnya.

"Daddy tidak sangka lho kau mengajak camping untuk memberikan sensasi berbeda," kata Bangchan sembari menciumi pipi dan bibir Felix.

"Tidak lho..." balas Felix, "Aku tidak berniat melakukan ini semua."

"Tapi bisa kan ronde ke - dua..."

Felix kembali merasakan penis bangchan mengeras didalam lubang analnya.

"Aaangh... Aaah.. daddh..."

Yaaah, sepertinya camping kali ini akan sedikit melelahkan untuk Felix.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang