29.Choice?-(TXT X Namjoon)

638 35 59
                                    

Double update... Mudah2an yg ini bagus... Soalnya pas nulis ini udah mulai eror otakku

Selamat membaca

Tangan Namjoon terjulur membuka loker miliknya. Begitu pintu loker terbuka, berbagai hadiah dan surat, langsung jatuh. Namjoon menatap pada hadiah dan surat yang berserakan diantara kakinya ini.

"Ciiiie..." ucap Hoseok, "Irinya... Lokerku kosong... Cuma ada buku..."

Hoseok menutup pintu loker, kemudian membukanya lagi,"aaa... Ada pulpen juga."

Hoseok menutup pintu loker lagi, membukanya lagi, "Ehh ada pensil juga."

"Aku gigit kau lama - lama Hoseok," dengus Namjoon kesal karena harus merapikan hadiah dan surat.

"Sini, aku bantu..." Hoseok ikut membantu mengambil beberapa hadiah, kasihan kan kalau temannya ini repot sendirian.

@@@@@

Namjoon memutuskan untuk membuka dan membaca satu per satu surat yang ia dapat. Di halaman belakang sekolah yang rindang dan Sepoi - Sepoi dengan Hoseok yang sudah tertidur dibawah pohon beringin, ia menyelesaikan semua surat yang dikirin untuknya. Namjoon cukup heran ketika mengetahui bahwa tumpukan surat yang semuanya berjumlah 678 ibu, ternyata ditulis oleh 5 orang saja. Ditulis oleh 5 adik kelasnya.

5 adik kelas yang dengan sangat kompak menyatakan cinta padanya lewat surat.

"Pengecut sekali mereka, masa lewat surat," Namjoon mendengus kesal, "Kalau berani secara langsung."

Pasti romantis jika menyatakan secara langsung bukan.

@@@@@

'tes tes tes... Hello everybody!!!!'

Namjoon dan mungkin seisi kelas atau mungkin satu sekolah, tiba - tiba dikejutkan dengan suara mic yang terdengar dari arah lapangan. Beruntung sekali keributan yang ada ini terjadi ketika istirahat. Sembarj memakan kue melonnya, Namjoon melangkah menuju balkon sekolah dan menatap apa yang sebenarnya terjadi.

'Hello... Disini Yeonjun yang tampan!!!! Ada yang lihat sayangku, cintaku Kim Namjoon kelas 3 - 1?'

Namjoon nyaris tersedak roti melonnya sendiri mendengar namanya disebut. Ia menatap kearah kanan dan kiri, teman - temannya sudah cekikikan menatap padanya.

Namjoon memang bilang kalau menyatakan secara langsung, ta....

'Heh!!!! Jangan ngaku2!!!'

Namjoon menatap kearah luar dengan dahi mengkerut melihat Beomgyu merebut microphone dari tangan Yeonjun.

'Enak saja kau mengaku - ngaku Namjoon sayangmu...' teriak Beomgyu memakai microphone, 'Namjoon Hyung sayang!!! Aku cinta kamu!!!'

"Bocah - bocah gila!" makian Namjoon akhirnya keluar begitu saja.

"Joon, sana ke lapangan," kata Hoseok.

"Ogah, malu aku," kata Namjoon yang kembali menatap kearah lapangan. Ia mulai khawatir karena makin banyak saja.

'Namjoon Hyung.... Terima cintaku!!!' kali ini Soobin yang berteriak.

"Makin rame lho itu Joon," kata Hoseok, "Sudah kesana buruan..."

Namjoon mendengus kesal, ia akhirnya pasrah - pasrah saja ketika Hoseok menarik tangannya menuju lapangan. Masa dia benar - benar ke lapangan? Tapi mendengar 5 bocah teriak - teriak dengan microphone makin membuatnya malu dan khawatir. Namanya dari tadi disebut - sebut, sudah pasti para guru akan datang dan ia tidak akan bisa menghindari persidangan yang sudah pasti akan memalukan juga.

Namjoon pada akhirnya sampai di tengah 5 bocah yng segera terdiam dan menatap pada Namjoon.

"HYUNG!!!"

Namjoon terkejut luar biasa, ia bersembunyi dibelakang Hoseok sebelum di serbu 5 adik kelasnya ini.

"Antri... antri... siapa yang mau duluan?" tanya Hoseok, "Satu jam 500.000 wo.. akkkh!!!"

Namjoon yang kesal karena dia mau dijual begitu saja oleh Hoseok akhirnya melayangkan pukulan keras pada Hoseok.

"Sakit..." Hoseok menyingkir dari hadapan Namjoon dan mengelus - elus kepalanya.

Karena Hoseok menyingkir dari hadapan Namjoon, kali ini, Namjoon benar - benar berhadapan langsung dengan 5 orang yan menatap kearahnya dengan begitu serius.

"Jadi bagaimana ini hyung? Kau mau menerima siapa diantara kami semua?" tanya HueningKai.

"Jadi begini..." Namjoon menghentikan ucapannya, ia bingung bagaimana menjelaskannya agar anak - anak didepannya ini mengerti.

"Jangan bertele - tele, segera katakan kau ingin jadi pacarnya siapa diantara kami berlima?" paksa Soobin.

"Sebenarnya.... aku sudah memiliki kekasih..." ucap Namjoon dengan sangat hati - hati, ia menangkap wajah - wajah kekecewaan dihadapannya.

"Kau bohong ya.. selama in kau tidak pernah terlihat denga...." Taehyun menghentikan ucapannya, tatap matanya mengarah pada satu orang yang masih mengelus - elus kepalanya.

Begitupun dengan Soobin, Yeonjun, Beomgyu dan HueningKai yang menatap pada sosok Hoseok yang kemudian balas menatap kearah mereka.

"Wae?" tanya Hoseok yang melangkah merangkulkan tangannya dengan begitu posesif pada pinggang Namjoon, "Kaget ya..."

Hoseok melangkah mendekati pada 5 adik kelas yang terlihat masih sangat terkejut, ia mengabaikan tangan Namjoon yang berusaha menahannya. Hoseok harus menyelesaikan masalah ini.

"Dengar baik - baik ya... aku paling tidak suka jika milikku digoda, dipegang, di permainkan oleh bocah - bocah tengil seperti kalian," ucap Hoseok.

Namjoon yang mulai panik, karena inilah dia tidak mau ada yang menyukainya. Ia masih ngeri mengingat Jungkook yang babak belur hanya karena bertanya tentang hari ulangtahunnya, "Hoseok sudah..."

Hoseok memajukan langkah kakinya, semakin dekat pada 5 adik kelasnya, "Dengar lagi ya... kalau kalian masih nekat menganggu Namjoon - ku, lain kali tangan atau jari kalian yang ada didalam loker."

Namjoon menghela nafas panjang, ia menarik Hoseok dengan penuh tenaga kali ini, "Ayo kita kembali ke kelas Hoseok sayang... pelajaran matematika sebentar lagi."

"Iya ya...ayo kembali," Hoseok melangkah kembali dengan ceria, bersenandung kecil.

Namjoon menatap kearah 5 adik kelasnya, "Sudah jelas ya... Jangan ganggu aku lagi."

"Namjoon.... Ayoooo..."

Namjoon berlari menuju pada Hoseok, memeluk pada kekasihnya itu untuk mencegah Hoseok mendelik dan berniat membunuh 5 adik kelasnya.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang