Wi Hajoon masuk kedalam rumahnya setelah berlarian dari depan pintu. Langkah kakinya masuk kesalah satu ruang tamu dan melihat istrinya - Lee Dohyun sudah memasnag wajah masam, dengan tangan terlipat dan menatap tajam kearah anak mereka - Jimin yang duduk di sofa.
Hajoon menatap kearah anaknya yang menatap balik padanya, "Ada apa?"
"Tidak ada apa - apa.. hanya aku yang seperti biasa menjal... waaaaa..." Jimin segera berhenti berbicara ketika melihat ibunya mau memukulnya dengan bantal sofa. Ya, dia memang tidak akan mati kalau di pukul dengan bantal sofa tapi kan tetap saja dia kaget.
"Jangan bilang biasa saja kau ya..." geram Dohyun yang kemudian menatap pada suaminya, "Anakmu ini berkelahi dengan Taehyung."
"Biasanya memang berkelahi dengan Taehyung kan," kata Hajoon, "Aku bakalan heran kalau dia berkelahi dengan Yoo.... aaaakhhhh!!!!!"
Hajoon ikut menjerit keras ketika istrinya melemparnya dengan bantal, "Kenapa aku ikut dilempar???"
"Kau ini selalu saja tidak pernah serius kalau urusan anak," kata Dohyun, "Kau menganggap jika perkelahian Jimin biasa saja, bagaimana kalau nanti dia jadi preman atau anggota kelompok mafia."
Hajoon dan Jimin saling tatap dan dalam diam mereka sepakat jika istri dan ibu mereka ini sedang dalam kondisi yang tidak baik.
"Sayang..." Hajoon mendekat dan mengelus lembut pada lengan istrinya, "Jalan - jalan yuk... aku kosongkan jadwalku selama seminggu untuk menemanimu jalan - jalan kemanapun yang kau mau."
"Aku ingin ke Mesir lihat mumi," kata Dohyun.
"Boleh ayo..." Hajoon mulai agak was - was dengan ide jalan - jalan istrinya yang agak aneh.
"Kemudian aku ingin pergi ke Indonesia melihat pertunjukan Reog," lanjut Dohyun dengan senyuman lebar, "Jangan lupa makan pecel ayam, enak lho yeobo."
Hajoon mengganggukkan kepala, "Iya sayang.. boleh.. mau kemana lagi?"
"Hmmm aaaah aku mau ke Eropa belanja emas dan berlian," mata Dohyun berbinar.
"Naaah kalau yang itu... aku pertimbangkan dulu," kata Hajoon yang mendapat cubitan gemas dari istrinya. Ia mendekatkan wajahnya pada sang istri, "Dua ronde aku belikan satu set perhiasaan berlian limited edition yang bisa kau pamerkan pada teman - teman sosialitamu itu."
"Jangankan dua ronde... sepuluh ronde - pun ayo," Dohyun melingkarkan tangannya pada leher suaminya.
"Ehem!!!!" Jimin berdehem keras, terkadang dia lebihi suka ketika ayah dan ibunya bertengkar.
"Kau jangan buat masalah selama ayah dan ibu pergi jalan - jalan," kata Dohyun.
"Belikan aku oleh - oleh ya," kata Jimin.
"Siap... nanti kirimkan saja kau mau apa," Hajoon tanpa basa - basi bahkan di depan anaknya menarik tangan istrinya untuk segera naik ke kamar mereka.
Jimin melanjutkan menonton kartun di televisi, "Orang tua yang penuh semangat. Aku heran masih belum punya adik sampai sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
FanfictionBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK