32. Hurt-(Haruto Treasure X Jeno NCT)

1.1K 35 53
                                    

Haruto menatap tajam kearah Jeno yang terlihat memasuki gerbang sekolah. Ia melihat Jeno yang menyadari kehadiran nya dan justru memilih untuk menghindari Haruto. Tentu saja Haruto segera memilih mengejar Jeno, hingga akhirnya teman beda kelasnya itu tertangkap.

"Ya... Lepas..." Jeno menghempaskan tangan Haruto, tetapi tangan Haruto dengan cepat memeganginy lagi dan kali ini malah menyeretnya.

Jeno benar - benar tidak bisa melawan kekuatan Haruto, dia pasrah saja ketika Haruto membawanya masuk kedalam gudang tempat penyimpanan alat - alat olahraga. Jeno menatap pada Haruto yang mengunci pintu gudang dan menatap tajam padanya.

"Kenapa kau menginap dirumah Junkyu?" tanya Haruto.

"Ya memang kenapa??" Jeno balik bertanya, "Dia kekasihku... Kan sudah diumumkan juga lewat grup wa."

"Aku tidak terima kau pacaran dengan Junkyu," kata Haruto.

"Apa urusannya denganmu?" Jeno mengerutkan kening, "Kita sudah lama putus."

"Kau yang memutuskanku, aku sama sekali tidak ingin putus," kata Haruto.

"Aku sudah tidak ingin bersamamu, ngapain maksa - maksa," kata Jeno yang dikejutkan karena Haruto mendekat padanya dan memegangi bahunya dengan cukup erat.

"Kau bohong kan... Kau sebenarnya masih ingin bersamaku kan," kata Haruto.

"Tidak!!!" Jeno melepaskan pegangan Haruto pada bahunya, "Siapa memangnya yang mau dengan orang miskin denganmu. Mau ngesex saja di warnet sempit, beda dengan Junkyu yang punya apartemen bagus."

Haruto menahan amarahny yang sudah ingin marah karena mendengar pernyataan Jeno, "Ooh... Jadi karena itu."

"Memang!" sahut Jeno dengan ketus, " Sudah jelas kan... Aku tidak mau lagi denganmu."

Jeno melangkah menuju pintu, ia baru saja akan membuka kunci ketika Haruto melingkarkan tangan pada pinggang Jeno dan menariknya dengan kasar, membanting tubuh Jeno begitu saja diatas matras. Jeno menatap terkejut kearah Haruto.

Haruto tidak memberikan kesempatan pada Jeno sama sekali, ia mendekat dan menduduki perut Jeno, tangannya memegangi erat dua tangan Jeno yang berusaha memukulinya.

"Kau hanya milikku!!! Aku tidak akan biarkan siapapun memilikimu," kata Haruto yang semakin bringas menarik bagian depan seragam hingga robek dan memperlihatkan tubuh Jeno.

"Ya... Hentikan..." Jeno terus bergerak - gerak tidak karuan. Ia ingin segera melepaskan diri dari Haruto.

Tetapi sialnya, Haruto malah mendekatkan wajah padanya dan berusaha menciumnya. Kepala Jeno bergerak kekanan dan kekiri untuk menghindari Haruto.

Haruto tidak kehabisan akal sama sekali, ia menarik tangan Jeno keatas kepala Jeno, menahannya dengan satu tangannya dan mengambil dasi milik Jeno sendiri yang terlepas karena tarikan kasar Haruto tadi. Haruto mengikat tangan Jeno dengan dasi, dengan begini dia memiliki keleluasaan pada tubuh Jeno.

Tangan Haruto memegangi pipi Jeno dengan kencang hingga wajah Jeno tidak bisa menghindari. Haruto melumat kasar pada bibir Jeno.

"Hmmphhh...." Jeno masih berusaha untuk melepaskan diri, tetapi Haruto benar - benar tidak mau berhenti. Jeno semakin merasakan jijik ketika lidah Haruto melesak masuk kedalam rongga mulutnya.

Haruto dan Jeno sama - sama terkejut ketika mendengar gedoran di pintu. Jeno mendapatkan kesempatan mendorong tubuh Haruto dengan kepalanya.

"Tolong!!!" teriak Jeno keras.

"Jangan berisik!!!" balas Haruto dengan suara keras, tangannya melayang memukul wajah Jeno.

Jeno benar - benar tidak menyangka jika dirinya akan mendapatkan perlakuan seperti ini.

Haruto menatap kearah pintu gudang yang akhirnya terbuka setelah di dobrak beberapa orang. Haruto menatap kearah Junkyu yang menatap geram padanya.

Junkyu melangkah dengan cepat, menendang keras pada tubuh Haruto hingga menjauh dari tubuh Jeno.

"Jeno..." Junkyu segera melepaskan ikatan pada tangan Jeno.

"Jeno tidak benar - benar mencintaimu," kata Haruto dengan seringai lebar.

Junkyu dan Jeno menatap kearah Haruto.

"Jangan banyak bicara kau sudah keterlaluan," ucap Haechan yang prihatin menatap apa yang terjadi pada Jeno.

"Apa yang aku katakan benar kok," Haruto bangkit berdiri.

Begitu pula Junkyu yang juga bangkit berdiri setelah menenangkan Jeno dan menyerahkan Jeno pada Haechan dan Jaemin.

"Jeno memilihmu karena kau lebih kaya," kata Haruto.

"Apa yang salah dengan itu?" tanya Junkyu yang kembali mendekat pada Haruto dan menghantamkan keras kepalan tangannya pada wajah Haruto, "Kalau sudah kalah ya kalah saja... Jangn mencari pembenaran. Lagipula Jeno sudah menceritakan semuanya, kalian sudah putus."

Haruto mengusap sudut bibirnya yang berdarah, rasanya lebih sakit didalam hatinya dibandingkan pukulan yang diterimanya.

"Jangn dekati kami lagi, kau menjijikkan!!!" teriak Junkyu yang benar - benar kesal pada Haruto.

"Sudah Junkyu... Biarkan saja dia..." Jeno mendekati Junkyu, menarik pelan pada ujung pakaian Junkyu.

Haruto menatap dengan getir ketika melihat Junkyu melepaskan jaket dan memakaikan pada Jeno. Haruto masih terdiam diatas lantai kotor gudang ketika Junkyu dan Jeno benar - benar melangkah pergi dari hadapannya.

Menyakitkan.
Airmata Haruto menetes ketika keheningan mulai menyergapny.

Menyakitkan.
Orang yang paling Haruto cintai, ternyata lebih memilih orang lain.

Menyakitkan.

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang