45.Am I Wrong? - (Jeno X Yangyang NCT)

815 27 48
                                    

Jeno menatap tidak suka pada sosok Yangyang yang tiba - tiba muncul di tongkrongannya dan teman - temanya, apalagi bersikap sok akrab seperti sekarang ini. 

"Kau sepertinya tidak suka aku datang Jeno," ucap Yangyang begitu saja. 

"Memang."

Jawaban singkat dari Jeno segera membuat yang lain menatap kearahnya. 

"Kau jahat sekali sih Jeno," kata Haechan yang kemudian mengelus - ngelus punggung Yangyang. 

"Ya memang aku tidak suka... jadi jangan dekat - dekat denganku," kata Jeno yang benar - benar menyingkir dari tempat duduknya dan pindah di samping Mark. 

Yangyang tidak berkomentar apapun, meski dari tatap matanya ia memancarkan kesedihan yang begitu kentara. Jeno sendiri yang tidak merasa bersalah, melanjutkan bermain handphone dan mengabaikan Yangyang yang beberapa kali terlihat berusaha untuk berbicara dengan Jeno. 

@@@@@@

Jeno menghela nafas panjang, teman - temannya sudah pulang dengan pasangan masing - masing, kecuali Chenle yang dijemput oleh kakaknya yang menakutkan. Jeno seharusnya bisa pulang dengan Haechan, tetapi dia memilih untuk tidak menganggu temannya yang sedanng asyik berpacaran dengan Mark. Dan kini yang jadi masalah adalah, hanya tersisa Jeno dan Yangyang. 

"Mau bareng denganku pulangnya?" Yangyang menawarkan tumpangan pada Jeno. 

"Tidak." jawaban Jeno masih sama seperti saat - saat sebelumnya, singkat dan tedengar sangat tidak mengenakka di telinga Yangyang. 

"Sudah malam lho ini, dan sepertinya mau hujan juga," ucapan Yangyang segera terhenti ketika Jeno mendekat padanya dan mencekik lehernya dengan cukup kencang. 

"Bukankah sudah sangat jelas jika aku membencimu. Dan sudah sangat jelas jika aku tidak mau bergaul denganmu, jadi kenapa kau masih disini dan berusaha untuk mengajakku bicara?" Jeno mendorong tubuh Yangyang dengan cukup keras hingga terjatuh. 

Jeno membalikka badan dan pergi meninggalkan Yangyang begitu saja. Dia bahkan tidak akan mengulurkan tangannya untuk menolong seseorang yang memang ia jatuhkan. 

Jeno melangkahkan kakinya, menelusuri trotoar hingga. Di perjalanannya menuju trotoar dia merasa ada seseorang yang mengikutinya, kepalanya menengok kearah belakang dan ia benar - benar tidak habis pikir ketika melihat Yangyang ada dibelakangnya. 

"YA!!!! KAU MAU APA SIH???" Jeno berteriak kencang begitu saja. 

"Aku benar - benar hanya ingin berteman denganmu, kenapa kau begitu dingin padaku?" tanya Yangyang. 

"Aku tidak mau saja... dengar ucapanku.. aku tidak mau berteman denganmu," kata Jeno, "Jadi aku peringatkan kau sekali lagi... jangan ganggu aku."

"Jadi kau benar - benar tidak memberiku kesempatan," kata Yangyang. 

"Tidak sama sekali... jadi pergilah... pergi dari hadapanku untuk selamanya!" bentak Jeno. 

@@@@@

Yangyang  berdiri dengan tubuh kaku, menatap pada punggung Jeno yang semakin menjauh darinya. Ia tidak mengerti dan sepertinya akan pernha mengerti alasan mengapa Jeno begitu membencinya. Seingatnya, dia tidka memiliki salah apapun pada Jeno. Dia memang murid baru yang datang dari China dua hari lalu tetapi semua orang menerima kedatangannya. Mengapa Jeno, hanya Jeno yang tidak bisa menerimanya. 

Rasa sakit didalam hati Yangyang jangan pernah kalian tanyakan. Saat ini, hatinya seperti diremas dengan sangat tidak berperasaan oleh seseorang yang tidak terlihat wujudnya. Rasa sakit yang sampai membuat nafasnya sesak. 

Yaoi Oneshoot Series - Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang