Member NCT Dream sudah bersikap waspada ketika Jisung mendapat kiriman video dari Jungwoo. Video yang menunjukkan penampilan solo Johnny. Tentu saja jika Johnny yang menampilkan sesuatu bukan menampilkan yang biasa - biasa saja.
"Tidak bisa... aku harus kesana..." Jisung bangkit berdiri dengan penuh semangat.
"Kan memang buat pertunjukan, sudah jangan cem... waaa..." Jaemin menjerit keras ketika Jisung malah mendorongnya hingga terjatuh.
Jisung melangkah cepat menuju gedung pertunjukan, dia akan protes, dia akan marah pada Johnny yang sudah semena - mena memperlihatkan tubuh seksi pada semua orang.
@@@@@
Johnny duduk di ruang ganti, sembari memegangi kipas angin portable untuk menghilangkan keringat ditubuhnya. Karena ia baru saja menyelesaikan pertunjukan solonya yang berupa tarian erotis, ia belum sempat memakai pakaian apapun, yang bertengger di tubuhnya hanya celana pendek. Dan karena ia masih tidak percaya diri karena keringatnya, Johnny duduk di sofa yang ada di ujung ruangan.
"Johnny hyung!!!!"
Johnny terlonjak kaget, begitu pula dengan member dan staff yang ada di ruang ganti. Kepala Johnny menoleh dan menatap pada Jisung yang sudah datang dengan wajah bersungut marah.
Johnny tidak berkata apapun, ia menatap pada Jisung yang berdiri dihadapannya dengan berkacak pinggang. Johnny menunggu saja apa yang mau dikatakan oleh Jisung, tapi setelah beberapa saat Jisung tidak berkata apapun.
"Ada apa Jisung?" tanya Johnny yang akhirnya penasaran karena Jisung tidak juga berkata apapun.
Jisung menolehkan kepala ke arah yang lain, tanpa berkata apapun ia menggeser pembatas ruangan yang terbuat dari bambu dengan lukisan pemandangan. Pembatas ruangan benar - benar menutupi Johnny dan Jisung sekarang.
Johnny menatap pada Jisung yang duduk diatas lantai, di depan kakinya. Ia tahu apa yang diinginkan oleh kekasihnya ini.
"Aku masih ada pertunjukan grup setelah ini Jisung," kata Johnny.
"Masih lama kan... pertunjukan solo member lain belum selesai," ucap Jisung sembari mengelus lembut pada penis Johnny.
"Tapi kau kan tahu kalau aku tidak bisa hanya sekali atau dua kali," kata Johnny yang menyempatkan diri melumat bibir Jisung.
"Nanti kalau kurang puas, kita lanjutkan lagi," Jisung mengeluarkan penis Johnny dari dalam celana, "Aku siap memuaskanmu chagiya.."
Johnny tersenyun lebar. Tanggannya mengelus lembut pada rambut Jisung sementara kekasihnya mulai membuka mulut dan memasukkan penisnya, menghisapi lembut dan tidak lupa menjilati ujung penis miliknya.
"Johnny..."
Johnny menolehkan kepala dan mendengus kesal melihat Taeyong yang menatap padanya, "Apa??"
"Enak sekali sepertinya ya... jangan lupa nanti pertunjukan grup setelah pertunjukan solo Jaehyun," kata Taeyong.
"Iya.. tenang saja aku tidak lupa," kata Johnny yang menahan desahannya karena Jisung yang tidak suka diabaikan memasukkan penisnya hingga menabrak ujung tenggorokan sembari memainkan twin ballnya.
Jisung mengeluarkan penis Johnny dari mulutnya dan menatap kearah kekasihnya dengan senyuman lebar.
Johnny balas tersenyum, ia melumat bibir Jisung. Lidahnya bermain dirongga mulut Jisung sembari perlahan menuntun Jisung untuk duduk dipangkuannya.
Ciuman Johnny dan Jisung terlepas, jisung menempatkan diri diatas pangkuan Johnny. Tangan Jisung perlahan mengelus lembut pada dada kekar Johnny sementara tangan Johnny meremas gemas pada bongkahan pantat Jisung.
"Ehmmmpph..." Jisung menggoyangkan pantatnya diatas penis Johnny yang sudah siap menusuk lubang analnya.
"Tidak banyak waktu... aku akan bermain raw..." kata Johnny yang menampar pantat Jisung dan langsung membuat Jisung bangkit dari duduknya hanya untuk menurunkan celananya hingga pantatnya terlihat.
Johnny langsung mengarahkan penisnya ke lubang anal Jisung yang belum dipersiapkan, akan sedikit sakit untuk Jisung tapi kekasihnya ini menantangnya duluan.
"Aanghh... hyung... aaah.. aassh... sakit..." desah Jisung yang mulai merasakan penis Johnny melesak masuk ke lubang analnya.
"Tahan... kau yang menantang.." Johnny terus melesakkan penisnya kedalam lubang sempit Jisung. Tanggannya memegangi pantat semok Jisung dan terus memaksa masuk penisnya yang tidak kecil.
Setelah merasakan penis Johnny masuk sepenuhnya, Jisung memeluk pada leher Johnny, "Jangan langsung bergerak hyung... tahan dulu.. masih sakit ini."
"Iya... iya.." Johnny menciumi pada pipi dan leher Jisung.
"Johnny hyun... astaga!!!!" teriakan Haechan sukses membuat Jisung dan Johnny menolehkan kepala kearah anak laki - laki yang berdiri diam dan membelalakkan mata kearah Johnny dan Jisung yang duduk dalam posisi Jisung dipangku. Meski memang penis Johnny tidak kelihatan tapi Haechan yakin sekali jika penis Johnny sudah masuk.
"Jangan lihat hyung!! Malu..." kata Jisung yang membenamkan wajahnya di ceruk leher Johnny.
"Kalau malu jangan melakukan disini dong!!!!" teriak Haechan yang membalikkan badan dan langsung merasa gelisah, "Sial... Taehyung hyung masih di New York lagi...."
"Sepertinya harus buru - buru diselesaikan ini," Johnny memeluk pinggang Jisung, ia bangun dari duduknya dan membalikkan tubuh Jisung hingga akhirnya menungging di hadapannya.
"Pelan hyu... angghh... aaah ah ah ah...."
Johnny yang memang tidak mau membuang waktu lagi segera menggerakkan pinggulnya dengan cepat, menumbuk lubang anal Jisung dengan hentakan keras.
Johnny membungkukkan badannya, memeluk erat tubuh Jisung dan meraup bibir tipis Jisung agar tidak terlalu mendesah berisik, kasihan juga yang ada di ruang ganti dan kebetulan tidak memiiki pasangan atau memiiki pasangan tetapi sedang tidak bersama.
"Nanti dirumah lagi ya..." bisik Johnny pada Jisung.
Jisung hanya mengganggukka kepala saja tanpa berbicara apapun lagi, ia sudah terlalu larut dalam kenikmatan yang diberikan oleh kekasihnya.
Johnny yang belum mendapatkan klimaksnya, begitu pula dengan Jisung bergerak kembali dengan gerakan yang lebih pelan tapi hentakan yang ia buat keras.
"Angh... hyung.... aku mau... ah..." Jisung belum menyelesaikan ucapannya ketika merasakan klimaks Penisnya menyemburkan semen hangat yang mengotori sofa.
"Aku keluarkan didalam..." Johnny memegangi pinggul Jisung dan menggempur kembali lubang anal kekasihnya ini.
Karena sudah lelah sehabis klimaks, Jisung tidak terlalu keras mendesah namun ia membiarkan Johnny terus menggempur lubang analnya sampai ia merasakan penis Johnny berkedut - kedut dan tidak berapa lama semen hangat Johnny memenuhi lubang analnya.
Johnny mengeluarkan penis dari dalam lubang anal Jisung, ia segera mengambil tisu dari atas meja setelah memakai kembali celananya.
"Hmmm seger lagi ya Johnny ya..." komentar Taeil.
Johnny hanya tersenyum saja sembari ngacir mengambil tisu untuk membersihkan lubang Jisung yang sudah pasti kotor karena perbuatannya.
"Penampilan solo mu besok - besok jangan terlalu seksi ya hyung," kata Jisung.
Johnny membersihkan pada bongkahan pantat seksi Jisung dengan menyempatkan diri menepuk gemas pada pantat kekasihnya, "Kan disuruh perusahaan."
"Hmmm..." Jisung membrengutkan wajahnya kesal.
Johnny mendekat pada Jisung dan mencium lembut pada bibir yang manyun, "Sabar ya.. kan yang penting hanya kau saja yang bisa menikmati penis besarku kan."
Jisung kembali tersenyum lebar, "Aku pulang dulu ya hyung... mau bersih - bersih terus nanti ronde kedua ya hyung..."
Johnny belum sempat menjawab ketika Jisung sudah memakai pakaiannya dan bergegas keluar dari ruang ganti. Yah... beginilah salah satu resiko pacaran dengan yang usianya jauh lebih muda, semangat, tidak cepat lelah dan cemburuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
Fiksi PenggemarBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK