[B6] Kelahiran Kembali : Wanita Cerdas Dan Ruang

Bab 1165-1166

Bab 1165: Meringkuk Ke Lengannya

Long Hui menyalakan teleponnya. Begitu dia menyalakan ponselnya, ada banyak notifikasi di ponselnya. Dia mulai memeriksa yang penting sampai dia menemukan nomor yang tidak dikenal.

Instingnya menyuruhnya untuk membuka pesan dari nomor tak dikenal itu. Pesan itu berisi foto-foto Qi Qi kesayangannya makan siang bersama dengan seorang pria dan pada akhirnya, mereka masuk ke kamar hotel. Saat dia melihat foto-foto itu, aura pembunuhnya bocor.

Ren Qian Yi memasuki ruangan dan merasakannya. Aura itu berat dan berdarah. Dia bertanya-tanya apa yang membuat Long Hui membocorkan aura pembunuh berdarah seperti itu.

”Hmm… Kolonel Long, kenapa kamu terlihat seperti ini? Misi sudah selesai.” Ren Qian Yi bertanya dengan nada bercanda.Tanpa berkata apa-apa, Long Hui menunjukkan foto-foto yang membuat darahnya mendidih. Begitu Ren Qian Yi melihat foto-foto itu, dia langsung menolak untuk mempercayainya.

"Kakak Kedua, jangan percaya gambar-gambar ini. Kakak ipar kedua tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.” Ren Qian Yi membela Yu Qi.

Meskipun dia tidak menghabiskan banyak waktu dengan Yu Qi, dia percaya padanya. Dia tahu bahwa dia tidak akan pernah mengkhianati Long Hui seperti ini.

“Seseorang mungkin ingin menghancurkan hubungan mu. Tolong percaya pada Kakak Ipar Kedua.” Ren Qian Yi berkata lagi ketika dia melihat Long Hui mengabaikannya untuk pertama kalinya.

"Tentu saja, aku percaya padanya." kata Long Hui.

"Lalu, mengapa kamu terlihat seperti ingin membunuh seseorang?" Ren Qian Yi bertanya.

“Tentu saja, aku ingin membunuh seseorang. Seseorang yang ingin menjebak Qi Qi kesayanganku.” Long Hui menyipitkan matanya.

”Hmm… Kamu harus membiarkan Kakak ketiga menyelidiki ini. Dia telah bebas akhir-akhir ini.” Ren Qian Yi berkata, mendorong pekerjaan itu ke tangan Liang Mo Han. "Kamu harus pulang dan menemui Kakak Ipar Kedua."

"Aku tahu." Long Hui sudah merencanakan untuk melakukannya sejak awal. Dia ingin melihat Yu Qi sesegera mungkin.

Liang Mo Han yang saat ini sedang minum dengan kliennya merasa merinding di sekujur tubuhnya. Kliennya melihat dia seperti ini, dan dia langsung bertanya.

"Apa yang salah denganmu?"

Liang Mo Han menggelengkan kepalanya beberapa kali. “Tidak ada… Tidak ada…” Dia tersenyum dan melanjutkan pertemuannya.

Long Hui menulis laporannya setelah mengirim pesan ke Yu Qi yang memberitahunya bahwa dia akan pulang malam ini. Laporan itu perlu dikirim ke atasannya sesegera mungkin sebelum dia bisa menikmati liburan dua minggunya untuk tidak melakukan misi luar. Dia hanya perlu melapor setiap tiga hari sekali di kamp militer.

Setelah menyelesaikan semuanya, Long Hui bergegas pulang. Ia tiba di rumah tengah malam. Dia membuka pintu dengan kuncinya dan masuk ke dalam rumah. Dia pikir Yu Qi akan tidur atau tinggal di kamarnya saat ini.

Namun, dia tidak berharap melihat Yu Qi di tempat tidur tidur tanpa suara. Long Hui perlahan pergi ke kamar mandi lain untuk membersihkan diri sebelum kembali ke kamar tidur dan menyelinap ke sisi Yu Qi.

Yu Qi merasakan seseorang memeluknya dari belakang, dia terkejut dan hendak menyerang orang itu. Ketika hidungnya mencium aroma yang sudah lama dia rindukan, dia berhenti dan berbalik untuk melihat pelakunya.

"Maaf, aku membangunkanmu." Long Hui mencium kening Yu Qi.

“Hmmm… tidak…” Yu Qi meringkuk di lengan Long Hui sampai wajahnya menyentuh wajah Long Hui. “Aku… merindukanmu…” katanya dengan mata yang masih terpejam. Dia lebih meringkuk ke dalam pelukan Long Hui.