Chapter 201

410 74 16
                                    

Aku menangis begitu lama

Ayah, Richmond, Balzac, dan Joshua menatapi-ku yang menangis tanpa berkata apa-apa.


***


Sore hari

Daymond dan 3 bersaudara berkumpul di Ruang Kerja setelah mengirim kembali Elliotte yang kelelahan.

Daymond menatap keluar jendela dalam diam.

Balzac, yang melihat punggung Ayah-nya, meremas pergelangan tangan dengan erat.

"Maaf.... maafkan Aku", Balzac bergumam pelan

Daymond melirik putra-nya, "Apa"

"Elliotte, maksudku, kehidupan Elliotte yang pertama. Bukannya melindunginya, Aku malah merundungnya"

"...."

"Elliotte itu lemah terhadap kerabatnya, jadi walaupun Dia tidak mengatakannya..."

Itu pasti sangat menyakitkan.
Bukan hanya direndahkan dan dirundung oleh yang lain, tapi Dia juga di cap sebagai aib keluarga.

Noda Astra
Serangga pengganggu Dahlia yang manis
Kalau Dia memang pintar, Dia seharusnya pergi saja.
....Dia pasti mendengar hal-hal tersebut berulang kali.

'Bagaimana bisa kamu mengulurkan tanganmu?'
Kenapa kamu masih ingin menjangkau orang yang kejam ini?
Bisa-bisanya Dia mendekati saudara yang menyakitinya pada kehidupan pertama di kehidupan ketiga-nya?

Balzac menunduk dan berkata, "Maaf"

"...Balzac"

"Maafkan aku...."

"Balzac Astra!"

Mendengar pekikan menggelegar, Balzac terkejut dan mendongak. Daymond menatapnya dengan kening berkerut.

"Ya, Ayah..."

"Bukannya Aku tidak mengerti hati-mu. Tapi..."

Daymond berlutut di depan Balzac.
Kemudian Dia menangkup pipi Putra-nya, yang tampaknya akan roboh kapan saja.

"Kamu yang dulu dan yang sekarang adalah orang berbeda, bukan?"

"....Ya"

"Elliotte memberi kita kesempatan untuk menjalani kehidupan yang berbeda. Dia mengeluarkan-ku dari Medan Perang dan membiarkanku melanjutkan hidup, dan memberi-mu dan saudaramu, tempat yang aman disebut keluarga"

"...."

"Begitulah caranya mencegah-mu menjadi orang bodoh dari kehidupan pertama. Jadi, kamu tidak perlu menyesal"

"...."

"Yang kamu butuhkan hanyalah sumpah bahwa kamu tidak melakukan hal-hal bodoh seperti yang kamu lakukan saat itu"

"Ya...."

"Jangan tundukkan kepalamu. Aku tidak pernah mengajari anak-anakku yang tidak bersalah untuk menunduk"

"Ya...baik, Ayah....", Balzac menggertakkan gigi dan menahan air matanya.

Joshua yang duduk tidak jauh darinya, memalingkan wajah. Jelas Dia berusaha menahan emosi yang meluap-luap.

Richmond menatap saudara-saudaranya dan tersenyum.

"Blizen, tidak, Kak Richmond selalu baik padaku. Waktu itu, Aku penakut jadi Aku meragukan-mu. Tapi sekarang Aku tahu"

"Ya...?"

"Kakak-ku adalah orang baik. Aku tidak pernah meragukan niat baik Kakak sedikit pun"

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang