Balzac dengan cepat menarik-ku dan berkata, "Ayah memanggil"
Dia berbicara pada-ku tapi Dia melototi Alexis seolah-olah Dia akan mencabiknya..
"Ya, Ya", kata-ku dan gantian menarik Balzac, "Berhentilah melototinya dan ayo pergi"
"Aku tidak melotot kok! Aku hanya berpikir perlu memukul belakang kepalanya—"
"Ya, Aku tahu"
Balzac melototi Alexis sepanjang waktu Ia di seret.
Alexis menghela nafas dengan wajah santai.
***
Ketika kembali ke Kastil, Aku kembali sibuk. Tujuan-ku adalah Aula besar, tetapi Aku berhenti di depan kantor Duke terlebih dahulu, karena seseorang memindahkan barang-barang di Kantor.
"Sedang apa Kamu?"
Pelayan menjawab dengan sopan, "Kami akan merenovasi Kantor agar Kepala Keluarga yang baru dapat menggunakannya"
"Oh..."
Memang.
Appa adalah Duke sekarang.
Artinya barang-barang Kakek di singkirkan, dan barang-barang Appa di bawa masuk.
Aku mengetahui fakta itu dengan baik, tapi aneh rasanya melihat barang-barang Kakek-ku di bawa keluar.'Meja itu...'
Ketika Aku masih kecil, Aku mencoba yang terbaik untuk menarik perhatian Kakek. Aku bergantung di meja itu, berbincang dengan Kakek tentang ini dan itu.
'Kursi itu...'
Aku juga sering menggantung di sandaran tangan kursi itu. Ada juga hari dimana Aku berdiri berjinjit dengan mata berbinar.
Ada kenangan di sofa, meja kopi, dll.
Bahkan pena itu...
Setiap hari Aku memandangi pena dengan burung gagak di gagangnya.Apa yang harus ku-lakukan, bagaimana caranya agar Aku lebih menojol, bagaimana sosok cucu yang sesuai dengan selera Kakek—Sambil berpikir seperti itu.
Setiap perabotan, ornamen, dan alat tulis yang di pindahkan, memunculkan gambaran diri-ku yang masih muda.
"Saya datang mewlihat Kakek. Hilda membweri ini untuk Saya, Saya kira Kakek juga akan syuka"
"Ah, uhh, maafkan sayaa ..."
"Saya sukaa Kakek..."
Begitu rupanya.
Waktu berlalu...
Ketika Aku menatap kosong untuk waktu yang lama-
"Elliotte"
"Appa"
"Kenapa Kamu melamun begitu?", Balzac berkedip, menyandarkan bagian belakang kepalanya pada telapak tangannya.
"Entahlah, tiba-tiba saja langkah-ku terhenti dan kepala-ku kosong"
Joshua menyikut Balzac, "Dasar tidak peka"
"Tidak peka apanya?"
Richmond menghela nafas, "Nah, bukan baru satu atau dua hari kok Balzac itu tidak peka"
"Kenapa sih! Apa maksudnya!"
Joshua dan Richmond pasti menyadari bahwa Aku menjadi sentimental melihat ruangan tersebut.
Appa tersenyum dan memeluk-ku, "Ayo pergi"
Aku menatap Appa.
Sepertinya Aku bisa melihat diri-ku yang masih kecil di balik punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat II
FantasyEps 1-199 https://www.wattpad.com/story/323930978 이 3세는 악역입니다 / This Three Year Old Is a Villainess 389 Chapters (Completed) Type : Web Novel (KR) Genre: Drama, Fantasy, Romance Language: Korean Author(s): 리샤 Artist(s) : Ca. Year:2021 Original Pu...