Chapter 218

292 57 6
                                    

Balzac menghela nafas dan berkata padaku, "Begini saja! Kamu renungkan saja kesalahanmu sendiri, oke? Kamu harus benar-benar merefleksikan dirimu kali ini! Ayo pergi, Ayah!"

Dia berpura-pura sangat marah, tetapi kenapa terlihat ada keringat dingin menggantung di belakang kepalamu?

Balzac meraih tangan Ayah dan berkata, "Ayo! Tinggalkan saja Dia?"

Dengan pengaruhnya, yang lainnya juga ikut berpura-pura marah.
"Ya, kalau kamu tidak merefleksikan diri dengan benar, hal yang sama akan terus terulang"
"Mari, Ayah"

Appa membuat wajah yang sama dengan ketiga kakak, "AYO!"

Tapi Dia pergi dengan di seret.
Akhirnya, Appa meninggalkan ruangan sambil memekik, "Refleksikan dirimu dengan benar!"

Han Jihyuk, Alexis, dan Aku tetap di dalam kamar yang sunyi.

Alexis menatapku dengan heran, "Sepertinya Dia hanya tidak mampu mengikuti saranmu"

"...", Aku melirik ke arah lain.

Para Pelayan mendekatiku dan bertanya, "Apakah Nona ingin minum atau makan sesuatu"

"Air saja. Aku tidak butuh apa-apa, dan tinggalkan Aku"

"Baik...", para Pelayan berlari keluar.

Setelah beberapa saat, Heidi datang membawakan air.
Heidi yang menuangkan air ke gelas di meja samping kasur, berbicara dengan hati-hati, "N, Nona"

"Ya?"

"Tuan tidak pernah meninggalkan Anda walaupun hanya sebentar"

"..."

"Bahkan ketika Nona tidak merasa sehat, atau ketika Nona pingsan karena tidak bisa menghindari hal-hal tertentu... Tuan selalu menangis di sisi Anda seolah Ia akan gila"

"..."

"Maaf Saya mengatakan hal-hal tidak berguna selagi Anda belum sehat. Tapi...menurut Saya, Anda harus tahu"

"....Ya"

Heidi meninggalkan kamar dengan wajah suram.

Aku menatap ke tempat duduk dimana Appa duduk.

Alexis dan Han Jihyuk menatapi-ku yang terdiam.

* * *

Taman Kediaman Count II Astra, tengah malam.

Daymond duduk di bangku dan melihat ke arah taman yang di tutupi dengan kegelapan. Itu adalah pemandangan seolah semua warna Dunia telah tertelan, tapi tidak ada yang aneh darinya.

Karena pemandangan ketika Ia berada di medan perang selalu seperti itu.

'Sejak kapan Dunia berubah?'

SSRRK
Dengan suara gemerisik rerumputan, Dia bisa mendengar sesuatu mendekatinya.
Tidak lama kemudian, seseorang muncul dan menempati sisa dari bangku.

"...", Daymond menatap ke anak yang duduk diam di bangku dengan kepala tertunduk.

"Kenapa kamu tidak tidur?"

"Aku sudah berbaring untuk tidur. Tapi Aku sangat merindukanmu"

"..."

"Jadi Aku kesini..."

Tatapan Daymond tertuju kepada Putrinya.
Ketika Ia tidak mengatakan apa-apa lagi, Elliotte menundukkan kepalanya seolah Ia akan bersembunyi ke bawah bangku.
Ia menggosok jari-jarinya, menggigit bibirnya, melirik Daymond, dan dengan ragu-ragu membuka mulutnya, "Tentang..Hari ini..."

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang