Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat II

Chapter 297

Dia berbicara dengan pipi tembem, seperti seorang anak kecil.

"Meminta maaf?"

Ketika Aku bertanya dengan santai, Dahlia mengerutkan kening, "Ya, karena kamu membuat-ku pergi ke Istana Permaisuri melalui Gerbang Barat Laut"

"Itu masalahnya?"

Jika kasus robohnya Permaisuri, itu memang salah-ku.
Tapi bukan salah-ku kalau kamu harus masuk melalui Gerbang Barat Laut, kan?

Dahlia mengerutkan bibirnya seolah Dia benar-benar tidak mengerti, "Kamu jahat. Kamu mengatakan hal yang buruk tentangku karena Kamu tiba lebih dulu"

....logika tidak masuk akal macam apa ini?

"Rakyat Biasa masuk melalui Gerbang Barat Laut, itu adalah aturan Istana Kekaisaran, jadi kenapa Aku harus meminta maaf karenanya?"

"Penjaga yang menyuruhku pergi ke Gerbang Barat Laut mengenalimu!"

"....Benar. Lalu?"

"Kalau Kamu membujuknya, Aku akan diizinkan masuk melalui Gerbang Utama"
Dahlia menghentakkan kakinya dengan wajah cemberut
"Kaki-ku sangat sakit karena Aku tidak bisa melewati Gerbang Barat Laut dengan kereta. Pelayan yang mengikuti-ku juga sedih karena melihat penderitaan-ku. Aku juga di curigai karena begitu sampai, Permaisuri tiba-tiba pingsan"

"...."

"Itu tidak akan terjadi jika Aku masuk melalui Gerbang Utama"

"...."

"Jadi Aku memberimu kesempatan untuk meminta maaf. Tenang saja, Aku tidak akan membenci Elliotte", Dahlia tersenyum malu-malu, seolah sedang memberi kesan murah hati.

Aku tertawa besar, "Apakah Kamu akan meyalahkanku juga kalau hari ini hujan?"

"Apa?"

"Dari mana logikanya bahwa Aku harus membiarkanmu masuk melewati Gerbang Utama hanya karena mengenali Satu Penjaga?"

"Itu...."

"Apakah kamu tahu apa arti kata disiplin? Peraturan dibuat untuk menjaga ketertiban. Jika melanggar, Kamu akan dihukum"

"...."

"Maksudmu Aku harus menanggung hukuman untukmu? Kenapa harus Aku?"

"K, Karena kita adalah Kerabat dekat..."

"Semuanya di tanggung karena kita Kerabat dekat, jika Kamu ada di posisiku, artinya Kamu juga akan menanggung hukuman apapun?"

"...."

"Aku tidak punya pilihan selain membiarkanmu masuk melalui Gerbang Barat Laut karena adanya peraturan, jadi Kamu harusnya mengerti. Bukankah begitu?"

"M, membujuk bukan hal yang sulit! Setidaknya cobalah meminta Penjaga itu untuk membiarkanku masuk!"

"Kenapa kamu yang memutuskan apakah itu sulit atau mudah?"

"Huh?"

"Bukankah aneh jika kita harus menurut setiap kali seseorang berkata, 'Ini mudah, jadi kamu harus melakukannya'? Itu namanya paksaan"

"...."

"Apakah kamu memahami ucapanku?"

Wajah Dahlia mengeras.
Dahlia meremas roknya dan melotot,
"Maksudmu Aku bodoh?"

"Karena logikamu sangat aneh, Aku hanya bertanya-tanya apakah ucapan-ku mungkin tidak masuk di logikamu, jadi Aku perlu mengkonfirmasinya"

"I, ini..!"

"Aku bukan bermaksud mengejekmu, ku-harap Kamu mengerti. Karena Aku tidak membencimu"

Ketika Aku mengatakannya dengan lembut, wajah Dahlia memerah.