Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat II

Chapter 325

Ksatria Laontra, Klipto, menggertakkan gigi, "Sial"

Dia tampak sedang mempertimbangkan apakah harus menggunakan kekerasan untuk menyeret-ku pergi dengan waktu yang ada, atau mundur.

Aku merentangkan telapak tangan untuk menghentikan mereka, "Pergilah, sebelum identitas-mu ketahuan!"

Para Ksatria terkejut.
Wajah mereka menanyakan mengapa Aku berkata demikian kepada orang yang akan menculik-ku.

Kata-ku sambil menajamkan tatapan-ku, "Jangan diam saja!"

"....Bagaimana Kami bisa memprecayai-mu?"

"Apa menurut-mu Aku baru menghadapi percobaan penculikan 1 atau 2 kali? Aku ini Gadis Pemilik Naga!"

"...."

"Kalau Aku membunuh semua orang yang mencoba menculik-ku, setengah dari Bangsawan Calzoie sudah tersapu"

"...."

Para Ksatria ragu-ragu dan bertukar pandang.

'Ya, Semakin panik, semakin buruk penilaian-mu'

Aku berkata pada Klipto
"Selain itu, Aku tidak ingin mencetus kekacauan di Laontra"

"...."

"Apakah Kamu paham? Apa untungnya menunjukkan perpecahan Keluarga Kekaisaran Laontra saat Kalian disini?"

"...."

"...Apakah Anda akan menepati janji dengan mempertaruhkan kehormatan keluarga Anda?"

"Tentu saja!"

Klipto membungkuk dalam-dalam padaku, "Terima kasih atas kebijaksanaan-mu. Saya akan membayar Anda atas bantuan ini.... dengan kehormatan Ksatria"

Aku mengangguk cepat dan melambaikan tangan, "Cepat. Sebelum Kereta Laontra itu melihat-mu!"

"...Terima kasih"

Para Ksatria Laontra segera pergi.

Aku menghela nafas panjang.
Kemudian dengan cepat berbalik dan berlari ke pinggiran Hutan Zelkova.

Aku melihat Alexis di depan pohon yang di janjikan.
Alexis menyipitkan matanya saat melihat-ku
"Kenapa Kamu berlari tergesa-gesa—"

"Orang Laontra mencoba menculik-ku! Pempimpin dari Penculikan adalah Sir Klipto!"

"....Apa?"

"Aku hampir di culik dalam perjalanan kesini, heuk"

Apa mereka berpikir Aku akan tutup mulut?
Sejak awal Astra adalah keluarga tanpa kehormatan, kan?
Yang terpenting adalah uang dan militer.

Alexis meraih wajah-ku.
Dan Dia melihat-ku disana-sini
"Dimana yang terluka?"

"Tidak ada...."

Pertama-tama, bisakah Kamu melepaskan wajahku?
Aku berdeham keras dan menghindari tatapannya.

Mata Alexis menyala
Dia mengepalkan tinjunya dan bergumam dingin.

"Laontra....!"

***

Alexis membawa-ku keluar dari hutan.

Kata-ku pada Alexis sambil merapikan baju-ku, "Aku bisa pulang sendiri"

"Akan ku-antar sampai ke depan Mansion-mu"

"Aku datang sendiri untuk menghindari mata, tapi kalau Kamu mengantar pulang, semuanya jadi sia-sia"

"Tidak apa, kalau Kau takut harga diri Salvatore terluka, Dia hanya akan mengarahkannya padaku"