Chapter 363

256 35 3
                                    

Setelah Rika dan para Nona muda pergi, Aku pergi menuju Kantor Kakek. Kakak-kakak juga mengikuti-ku.

Ketika memasuki ruangannya, Viscount Debussy sedang duduk bersama Kakek.

"Apa kabar, Viscount"

"Ini sore yang berangin, apakah Nona mau teh?"

"Boleh. Bagaimana dengan Appa?"

"Tuan sebentar lagi akan tiba"

Kami minum teh dengan tenang sampai Appa tiba.

Saat kami sedang mengobrol, Balzac menyikut-ku dan berbisik, "Ekspresi Kakek tidak terlalu bagus"

"...."

Tentu saja tidak bagus.

Aku merendahkan suara-ku dan berkata, "Bagaimana pun 'Makhluk itu' adalah Putranya"

Kastil tempat Ia menghabiskan waktu sepanjang hidupnya diinjak-injak oleh Putranya, Grimmie. Korban jiwa yang Ia buat tidak sedikit. Beliau sendiri juga di tangkap dan di siksa dengan keji oleh Putranya, yang akhirnya....

Aku melirik Kakek.

"Kalau Kastil Utama sudah pulih di beberapa bagian, mari kita piknik bersama"

"....Piknik?"

Kakek mengerutkan alisnya dan bertanya, jadi Aku tersenyum.

"Sungainya jernih, gunungnya hijau, dan lautnya indah. Saya ingin berkeliling dan makan makanan enak sambil melihat pemandangan yang indah"

"...."

"Ini semacam liburan. Lalu, Saya akan mengundang Milan-Oraboni dan Aaron-Oraboni. Mereka berdua telah bekerja keras"

"...."

"Kalau ingin lebih ramai lagi, mari ajak Paman dan Bibi, juga sepupu-sepupuku"

"...."

"Di musim semi, kita bisa pergi ke taman yang memiliki pepohonan yang cantik. Dan di musim panas, kita pergi ke laut. Di musim gugur, kita bisa menikmati dedaunan yang berguguran dan mendaki gunung. Juga akan menyenangkan bermain di danau beku pada musim dingin"

"...."

Aku mendekati Kakek yang menatap-ku tanpa berkata apa-apa. Aku berlutut dan meletakkan tangan-ku di punggung tangannya, dan menatapnya.

"Kalau Kakek menjalani hari-hari demikian, maka hari ini hanyalah satu halaman rasa sakit dari seluruh buku harian-mu"

"....apakah begitu?"

"Masa kecil Kakek sangat mengerikan, kejadian ini tidak beda dengan 'masa itu'."

"Ya"

Aku bangkit dan dengan hati-hati memeluk Kakek

"Saya akan lebih mencintai-mu, lebih dalam, lebih lama, lebih banyak lagi"

"...."

"Saya akan mengisi bagian yang kosong di Kakek dengan hatiku"

Kakek menepuk pundak-ku

"Ya"

—Ucapnya.

Suaranya sedikit bergetar.

Orang tua pendiam itu menumpahkan semua ekspresinya seperti ini.

Dengan tatapannya, dengan suaranya.

'Tapi Aku tahu'

[Bagaimana mungkin seorang anak sepertimu bisa sampai di sisiku?

Bagaimana kamu bisa mengerti perasaanku?

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang