Chapter 227

265 43 8
                                    

Pelayan yang merebut surat dari belakang Martha berseru, "Ya Tuhan, Ya Tuhan!"

"Apa yang terjadi...!", Pelayan lainnya bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Ada apa? Apa itu?"

"Seorang Nona Muda mengundang Martha ke pesta teh! Astaga, bukan sebagai pelayan, tetapi sebagai peserta!"

Whoaa!
Para pelayan saling menggenggam tangan dan berseru. Mata mereka juga berbinar-binar.
"Maksudnya dengan memakai gaun ini?"
"Benar! Apa-apaan ini!"

Saat para pelayan kegirangan, Pelayan yang memasuki Istana bersama Martha hari ini melangkah maju.

Dia bericara dengan sombong seolah Dia adalah Martha, "Itu karena Martha dekat dengan Countess Muda Astra. Benarkan, Martha?"

"Ya?"

Mata orang-orang berfokus padanya.

Martha bergumam malu-malu, "Begitulah...."

Jawaban kecil itu sudah cukup.
Kya-! Pekik para Pelayan.

"Persahabatan antara orang biasa dan bangsawan seperti di Novel Conpanu"

"Itu adalah kisah persahabatan antara Putri Viscount Sasselon dan Pelayannya, Conpanu. Aku juga membacanya"

Pelayan yang pergi bersamanya ke Istana, menggoyangkan jari telunjuknya dari sisi ke sisi.
"Nona di <Conpanu> hanyalah anak dari Viscount, bukan Cucu seorang Duke. Ayahnya adalah yang paling mungkin menjadi Duke selanjutnya"

"Mereka berdua juga orang-orang terkuat di Menara Pusat!"

Para pelayan berkerumun di sekitar Martha, membuat banyak kegaduhan.
"Mungkin nasib Martha bisa seperti Pelayan di kisah Conpanu"

"Atau menjadi Kepala Pelayan? Bahkan menjadi Bangsawan? Kalau Itu adalah Cucu Duke Astra, dan di masa depan menjadi menanti Duke Ishiron, Ia akan menjadi orang yang kuat bahkan bisa menjatuhkan burung yang terbang di langit"

Bukan hanya para pelayan, tetapi pekerja pria juga memandang Martha dengan penuh minat.

Seorang anak laki-laki dengan rambut berwarna karamel yang sedang makan di meja menatap Martha. Dia adalah anak yang paling populer di kalangan Pelayan.

Anak laki-laki di sekitar Carl melirik Martha dan membisikkan sesuatu.
Carl tersenyum dan berdiri.

Para pelayan melirik anak tersebut.
Carl yang telah meninggalkan piring di meja belakang, kembali menatap Martha.

"Kapan pestanya?"

"Huh?", Martha bertanya dengan heran.

Carl tersenyum, "Jika jadwalnya pas, Aku akan mengantarmu kesana. Di rumahku, kami menyewakan kereta. Walaupun bukan kereta yang terlalu bagus"

"Ah, itu hari Minggu... tapi..."

"Kalau begitu Aku akan menyiapkannya"

Setelah mengatakannya, Carl meninggalkan ruang istirahat bersama anak laki-laki lainnya.

Para gadis meletakan punggung tangannya di dahi dan berpura-pura akan pingsan Oh..!

"Kecantikan Alexis setingkat dewa, tapi sebelumnya, Carl adalah yang terbaik"

"Benar, menghadiri pesta bersama Carl. Kamu- Kamu luar biasa"

Martha tersenyum malu-malu, "Begitukah...."

"Apa yang kamu bicarakan? Tentu saja!"

"Saya tidak mengerti apakah Dia setampan itu karena selama ini Saya tinggal bersama Kak Aquila...."

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang