Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat II

Chapter 274

"Anu....", Yuri menatap Florence seolah Dia bertingkah konyol

Florence menatap Yuri kembali dengan wajah tegas, "Jangan khawatir. Saya akan melindungi Anda"

"Itu-"

"Saya adalah pemilik Anugerah Ilahi. Di Astra ini, tidak ada yang memiliki Penghalang lebih kuat dariku!"

Alisku naik satu, "Apa yang kamu bicarakan"

"Keluarga Utama tidak boleh menyerang Rombongan Baran lagi. Saya akan mempertaruhkan hidup saya untuk menghentikannya"

"Konyol"

"Apakah itu terdengar konyol?", Florence Ezlo berkata sambil mengerutkan kening
"Dunia telah berubah saat Anda pergi"

"...."

"Era tiran yang telah berlangsung sejak lama karena Keluarga Utama sudah berakhir"

"...."

"Penguasa bekerja sama dengan para pedagang untuk kesejahteraan rakyat, Yang Mulia Kaisar mendirikan Kantor Suara Rakyat untuk mendengarkan langsung kebutuhan rakyat"

"...."

"Jika Nona Muda tidak mau mundur, Saya akan memimpin orang-orang dan langsung pergi ke Kantor Suara Rakyat"

"Lalu?"

"Saya akan melaporkan bahwa Anda penyebab dari pecahnya perang!"

"Apakah begitu, Yuri?"

Ketika Aku bertanya, Florence berkedip padaku. Karena caraku memperlakukan Yuri tampak terlalu santai.

Florence melirik Yuri, "P, Pangeran...?"

"Ya... Lilu, tidak, Saya dekat dengan Nona Elliotte dari Keluarga Utama"

"...Ya?"

"Kami hanya sedang bercanda"

Saat Yuri tersenyum canggung menjelaskan, Florence menatap kami secara bergantian. Dia langsung menutup mulut dengan kedua tangannya, "Ya Tuhan! Mulut ini...! Saya sudah melakukan kesalahan, maafkan Saya!"

Dia membenamkan wajah merahnya di tangannya dan menatap Yuri, "Aduh, bagaimana ini..."

"Tidak apa, Aku akan mengingat hatimu yang berusaha melindungi Baran"

"Astaga....Anda benar-benar Pria Kerajaan bermartabat. Saya sangat menyesal"

Yuri terkekeh
Anak itu terkenal lembut dan ramah bahkan di Baran. Jadi perilaku Florence mungkin bisa diterima, tapi tidak denganku.

Aku mendekati Florence, "Jadi bagaimana dengan-ku?"

"Oh, maaf. Saya hanya berpikir apakah Nona akan mengancam Keluarga Kerajaan lagi...."

"Lagi?"

"Bukankah pada Yang Mulia, Nona juga seperti itu... sejujurnya Saya tidak punya pilihan selain hanya menyaksikannya, tapi itu benar-benar membuat Saya merasa tidak nyaman...."
Florence bergumam dengan nada bermasalah dan mengangkat kedua tangannya
"Bukan maksud Saya menyalahkan Anda. Saya telah berbuat salah karena mengambil kesimpulan tanpa mengetahui situasinya"

"...."

"Ayah Saya sering memperingatkan Saya bahwa Saya memiliki tempramen yang berapi-api.... Saya benar-benar minta maaf"

"Jadi kamu tahu bahwa kamu salah"

"Ya, terima kasih sudah mengampuni Saya....Nona?"

Aku mengeluarkan Alat Komunikasi dan memasukan kode. Penerimanya adalah Viscount Debussy.