Chapter 383

270 45 1
                                    

Aku menghela nafas panjang, "Han Jihyuk"

"Ya"

"Panggilkan Tabib dari Kastil"

Pada kata-kataku, Khumar menanggapi dengan wajah acuh tak  acuh, "Ini adalah masalah yang tidak bisa di selesaikan dengan Kekuatan Penyembuh. Sebagai Keturunan Pendeta Tinggi, Anda pun tidak bisa menyembuhkan-ku"

Maksudnya jangan melakukan hal yang sia-sia.

"Mau bagaimana lagi kalau tubuh-mu terkena dampak sejauh itu. Tetap saja, penyakit seperti flu masih bisa di sembuhkan, kan"

"Itu..."

"Bukankah Kamu menderita segala macam penyakit karena tubuh lemah-mu? Aku bisa tahu hanya dari mendengar suara-mu"

"...."

"Jihyuk, panggil"

Han Jihyuk mengangguk dan pergi ke Kastil.

Aku meninggalkan Khumar diluar dan kembali ke gubuk.

Setelah menarik tirai-tirai, cahaya menyinari seluruh rumah yang gelap. Kemudian, Aku mulai membersihkan debu menggunakan kemoceng yang di letakkan sembarangan. Lalu mengikat jerami-jerami ke satu tongkat.

"Apa yang Anda lakukan?", Khumar yang dari tadi berdiri dan menatapku, mendekat.

Aku berkata padanya yang meraih pergelangan tanganku, "Memangnya Kamu tidak lihat? Ini bersih-bersih"

"Anda tidak perlu melakukan ini"

"Kenapa?"

"Itu..."

Kata-ku dengan tenang, "Kalau Kamu tinggal di rumah seperti ini, yang awalnya sehat pun akan jatuh sakit"

"...."

"Kamu tidak akan pergi meskipun Aku meminta Para Penjaga menjemput-mu, setidaknya buat tempat ini layak di huni"

"Itu tidak diperlukan"

"Kenapa? Kamu ingin hidup dan mati di rumah macam ini?"

"...."

"Ketika Kamu menjalani kehidupan yang demikian, itu akan membuat-ku patah hati dan berkata 'Ah, Pria itu tidak menyesal mengorbankan dirinya demi menyelamatkan-ku, cinta Pria itu nyata'. Apa menurut-mu Aku akan berpikir seperti itu?"

"....", tangan Khumar mengepal

"Tidak bakalan"

"...."

"Makanya hiduplah"

"....Apa?"

Kata-ku sambil menyapu lantai, "Wanita itu sangat jahat, kenapa Kamu mencintai Wanita macam itu sih, Kamu seharusnya hidup lebih bahagia darinya — berpikirlah seperti itu"

Khumar menatap-ku dan tergagap, "Mesias..."

"Kenapa Kamu diam saja, setidaknya jangan menghalangi, atau bantu kek"

"....Saya akan membantu"

"Aku akan mendengarkan-mu saat ini selesai"

"Ya?"

"Katakan pada-ku apa yang selalu ingin Kau sampaikan. Aku akan mendengarkan"

"...."

Mata Khumar memerah.
Dia menangkup dahinya dengan tangan yang berkeriput dan menutupi matanya
"Ya...." —Jawabnya.

***

Dikatakan bahwa Khumar pertama kali mengenal Mesias ketika Ia berusia 4 atau 5 tahun.

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang