Chapter 330

205 32 2
                                    

"Nona muda?"

Ketika Aku menatap kosong ke udara, Dayang-dayang yang menunggu, menatapku dengan bingung.

Dayang tua yang di katakan sebagai Kepala Pelayan Maharani, juga memasang wajah bertanya-tanya.

Aku merapatkan bibir-ku erat-erat untuk menghindari membuat kerutan di wajah-ku.

[Ya! Bagus!]

Seorang Pria yang tampaknya merupakan Guardian dari Maharani, sedang bersorak di depan jendela.

Pasukan Kekaisaran sedang berlatih di luar jendela. Guardian itu mengamati seolah sedang menonton siaran olahraga.

'Aneh'
Aku mengamati Guardian lainnya sebagai perbandingan dengan kondisi Maharani.
Jika Manusia yang terhubung sakit, Guardian-nya juga melemah.
Setelah Manusia mati, Mereka terseret kembali ke Kegelapan dan harus menunggu lama untuk kelahiran manusia yang memiliki kecocokan dengan mereka.
Tidak jarang Guardian gemetar ketakutan, tidak tahu harus berbuat apa.

Namun, Guardian milik Maharani sangat bersemangat.

[Astaga, Aku mengamati anak itu sejak Dia masih muda, kenapa Dia tidak bisa bertahan lebih dari 3 menit]
Guardian itu menggelengkan kepalanya seolah telah menjadi komentator.

'Apa itu'
Aku ingin bertanya padanya, namun para Dayang sedang berfokus padaku.

'Aku tidak bisa berbincang dengan Guardian tersebut disini'
Semua orang akan mengira Aku gila.
Bahkan jika bukan itu alasannya, seseorang akan menyadari Aku memiliki Kemampuan Mesias.

"Nona muda, apakah ada yang salah?", tanya Dayang muda berambut cokelat dengan kesan lurus

Aku yang pernah menjabat menjadi Komandan, mengenalinya. Karena Dia selalu tulus dan mencolok.

"Haruskah kita memanggil Tabib jika Anda tidak enak badan?", tanya Dayang muda dengan rambut oranye-jahe, Dia penuh semangat.

Gadis ini membimbing-ku ke Istana Maharani, Dia adalah Dayang yang lucu dan cerewet. Bahkan namanya pun sama dengan warna rambutnya sehingga mudah diingat.

Dayang tua yang bertugas merawat Maharani juga mengangguk, "Jika ada yang bisa Saya bantu, mohon beritahu Saya"

"Tidak apa. Saya hanya menyayangkan Yang Mulia tidak bisa membuka matanya...", Aku segera memasang wajah sedih.

Lena, Ginger, dan Dayang tua itu menghela nafas dan menundukkan kepala

"Dikatakan Yang Mulia jatuh sakit setengah tahun setelah memasuki Istana sebagai Istri Yang Mulia Kaisar...."

Saat Ginger berkata dengan mata berkaca-kaca, Lena menepuk punggungnya, "Yang Mulia pasti akan segera bangun"

"Ya...."

Dayang tua juga menghela nafas dan berkata, "Dia adalah Wanita yang baik. Ia memasuki Istana pada usia yang sama dengan Ginger dan Lena, merupakan Maharani pertama yang Saya layani"

"Begitu rupanya"

"Setelah Permaisuri Ocelia melahirkan Pangeran Salvatore, pengaruh Istana Permaisuri mencapai langit"

"Benar..."

"Tapi Maharani tidak pernah menyerah. Yang Mulia adalah orang yang sangat jjur, dan tidak menutup mata kepada ketidakadilan sekecil apa pun"

Berpura-pura mendengarkan Dayang tua, Aku memeriksa Si Guardian.

Guardian yang sibuk menonton Pelatihan Pasukan Ksatria, menatap Dayang-dayang dan mendengus.

[Kamu berbicara dengan pandai], gumamnya

'Siapa? Siapa yang pandai berbicara?'

Para Dayang yang menunggu tampaknya tidak ingin meninggalkan-ku sendirian sama sekali.

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang