Chapter 321

234 44 31
                                    

Aku bangun dan menatap Kakak-Kakak.
"Apa yang terjadi"

Joshua berkata dengan suara yang rendah, "Salvatore telah diangkat menjadi Regen*"

Sial.

Aku hanya bisa mengumpat di situasi ini.



*Orang yang di tunjuk Mengatur Negara karena Penguasa lagi absen (✖╭╮✖)

***

Istana Kekaisaran

Aku memasuki Aula Besar Audiensi yang telah di penuhi dengan pejabat.

Yang menduduki Kursi kehormatan di podium adalah Pangeran Salvatore.

"Saya menyapa Pangeran Salvatore"

Permaisuri yang duduk tidak jauh darinya, mengerutkan kening, "Apakah Nona Astra tidak tahu tata krama? Regen telah memberi perintah panggilan, kenapa Kamu begitu lamban...!"

Sebenarnya 'tata krama' yang diinginkan Permaisuri adalah:
[Kemuliaan tak terbatas untuk Keluarga Kekaisaran. Saya menyapa Yang Mulia Regen~]

Dia tidak senang karena Aku menyebut Salvatore sebagai Pangeran, bukan Regen.

'Terlihat jelas tujuannya'

Seluruh Kekaisaran ingin mendengar kata 'Regen' dari mulut-ku, yang di hormati sebagai Saintess.

Lalu rumor akan menyebar.

"Saintess mengakui Pangeran Salvatore sebagai Calon Kaisar!"
"Apa? Bukankah sama saja dengan menyatakan bahwa Dewa memilih Pangeran Salvatore!"

Dia memang licik.

Permaisuri begitu menggebu-gebu.
Karena mayoritas Menara Pusat (Organisasi Pemungutan Suara yang terdiri dari Bangsawan Tinggi), mendukung Salvatore.

Jika Kaisar meninggal dalam kondisi ini, Salvatore yang menjadi Pengganti Kaisar akan naik tahkta.

Jadi Dia sudah bersikap seperti Janda Permaisuri. Menempati sisi kanan di bawah podium yang selalu menjadi tempat duduk Ibu Suri.

'Bagaimana dengan Ibu Suri.... eh'

Ibu Suri tidak duduk di samping Permaisuri, tapi di belakang Pelayan Pribadi Permaisuri.
Dengan wajah yang sangat geram.

'Pedahal Yang Mulia Ibu Suri telah merebut otoritas Permaisuri...'

Dari penataan tempat duduknya, mereka menempatkan orang tua tanpa ambisi di ruang belakang.

Permaisuri berkata, "Berikanlah contoh yang tepat untuk Regen"

Aku tertawa di dalam
'Memangnya Aku akan melakukan sesuai dengan keinginan-mu?'

Aku mengangkat alisku dan tidak berkata banyak.
"Saya minta maaf. Saya belum belajar tentang tata krama terhadap Regen, jika Permaisuri mengajari Saya, Saya akan belajar dengan sepenuh hati"

"...!"
"...!!"

Wajah Permaisuri dan Bangsawan mengeras.

Arti dari ucapanku adalah:
Permaisuri tidak bisa langsung meminta-ku memperlakukan Putra-nya seperti memperlakukan Yang Mulia Kaisar.

Apa yang akan terjadi jika Kaisar tiba-tiba bangkit dan mendengarnya?

Bukankah ucapanmu terdengar seperti:
Kaisar sudah mati

Khukhu
Ibu Suri tertawa terbahak-bahak sementara wajah Permaisuri memerah.

Permaisuri melototiku dengan ganas dan menggertakkan giginya.

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang