Chapter 253

256 42 5
                                    

Itu adalah Istana mewah yang seluruhnya terbuat dari emas. Di antara orang-orang yang duduk di singgasana besar dari emas, juga ada Ceylon. Pakaiannya seperti Raja Mesir, dengan dada terbuka.

"Berwi Aku snack"

[Tidak ada untuk Bocah. Semua ini punyaku]
Ceylon memeluk semangkuk kue dengan sombong.

Anak itu menangis.

[Ceylon, bagaimana bisa kamu begitu dingin terhadap anak yang lahir dari darahmu?]

[Disana bukan hanya ada darahku. Itu bercampur dengan darahmu juga]

[Bukankah artinya milik bersama?]
[Jangan jahat padanya, berbagilah]
[Kamu seharusnya tahu berapa lama Putri kita menantikannya]
Para Pria berpakaian mirip dengan Ceylon berkata bergantian.

Namun Ceylon tidak peduli dan tetap memakan camilannya.

Saat itu, pintu besar terbuka dan seorang Pria berambut merah masuk.

'Bakira!'
Dia adalah Pria bersuara besar saat Aku berkunjung ke Dimensi Ceylon.

[Dasar Pria jahat. Beraninya mencuri kue yang ku-berikan untuknya?]

[Ini adalah bagianku. Apa salahnya Aku memakan bagianku?]

[Nah, Ayo bunuh satu orang hari ini]
Saat Bakira mengepalkan tinjunya, Istana itu bergetar hebat.

Ceylon memandangnya dengan santai.
Kemudian getaran Istana berhenti seketika.

[Dewa yang menjaga Pendeta, tidak boleh membunuh Pendeta]

[TAPI-!]

[Dan kamu, seharusnya kamu bisa bermurah hati dan membaginya sedikit camilan]

Kemudian Ceylon memandangi anak itu
[Syaratnya kamu harus melakukan semua yang Ku-perintahkan]

"yaa bisa!"

[Baiklah, kamu harus menunjukkan martabat sebagai Penguasa seperti-Ku]

Anak itu memaksakan lengannya saling bersilang. Seolah mencoba menyilangkan tangannya seperti Ceylon, dan menghentakkan kakinya....
"Apwa kamu gila karewna lama twersesat?"

[Apa?]

"Beranniya mengabaikankuu!"

[.....]

"Si XX menywebalkan ini"

[Kamu....]

"Orwang bodoh ndak punya otak. Kita sapuu habis saja semwa"

[....]

[....]

"Sepwerti Ceylon-Appa!"

Istana menjadi hening.

[Apa yang sudah kamu ucapkan di depan anak-anak?], Bakira melototi Ceylon.

Ceylon yang selalu tidak tahu malu, menelan ludah kering
[....Aku tidak memintamu mempelajari yang itu]

"Appa bilang sepwerti Appa!", Anak itu memekik seolah merasa tidak adil.

Orang-orang menatap Ceylon dengan geram.
Tentu saja Ceylon terdiam.

'Ini pemandangan yang tidak biasa'
Apakah mereka tidak bisa melihat-ku? Karena tidak ada satu pun yang peduli padaku.

Kemudian wajah Anak itu mulai mengusut, "manis-maniss punyaku.... manis buatkuu, aku sukaa yang ituu.... hwaaAAAa!"

Begitu anak itu mulai menangis, orang-orang bergegas.

[cup cup. Jangan menangis, sayang]

[Aku akan membelikan lebih banyak camilan. Oke?]

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang