Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat II

Chapter 229

Keesokan harinya, Siang.

Martha berlari dengan tergesa-gesa di jalan.
'Bagaimana ini.... Aku terlambat!'

Aku membuat janji dengan Nona Elliotte, tapi sesuatu terjadi sebelum Aku bisa pulang kerja.

Seorang Baron datang sebagai tamu Tuan Serian, Putra Kedua Duke Ishiron. Tuan Serian malah membuat para pelayan ikut menyambut tamu tersebut.
'Tuan Serian terkadang sulit di pahami...'

Dari yang ku-dengar, tamunya adalah seorang Baron dengan gelar Bangsawan Tunggal. Dia adalah orang yang mengumpulkan kekayaan dengan cara menjalankan bisnis bersama rakyat jelata.

Dikatakan bahwa Dia menyumbangkan sebagian besar hartanya untuk memberi makan orang-orang di kampung halamannya selama kelaparan hebat.

Karena prestasinya, Dia di anugerahi Gelar Bangsawan Tunggal oleh Kaisar.

'Kamu membeli gelar-mu dengan uang. Sungguh tidak berkelas....'

Aku jadi terlambat untuk bertemu dengan Cucu Duke Astra karena menjamu orang macam itu.

Jika Nona Blossom mendengarnya, Dia akan mengamuk.

Pekik Martha yang tergesa-gesa menuju tempat temu janji, "N, Nona Muda!"

Elliotte, yang berdiri di bawah menara jam, menatap Martha, "Halo, Martha"

Martha merentangkan ujung roknya dan sedikit menekuk lutunya, lalu menegakkan posturnya lagi, "Semoga kemuliaan selalu bersamamu"

Seorang Pria bernama Han yang bersama Nona Elliotte melebarkan matanya.

Martha tertawa ehehe dengan ekspresi tersipu malu.
Akan mengejutkan baginya melihat orang biasa tahu cara menyapa seorang bangsawan.

Ketika Aku melakukan sapaan ini, Para Nona Muda dan Nona Blossom tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka.

Aku tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia-ku, jadi Aku menutupi mulutku dengan kipas atau sarung tangan.

Nona Elliotte juga cukup terkejut, jadi jawabannya agak tertunda, "....Oke"

"Anda sudah menunggu lama? Maaf, Saya terlambat karena seorang Baron tiba-tiba bertamu"

"Begitu"

"Mari masuk ke dalam, Nona Muda", Martha memeluk lengan Elliotte dan tersenyum.

Pelayan bernama Han yang melihat ini, mengerutkan kening setelah terkejut. Namun saat Dia mencoba untuk mendekati Martha, Elliotte menghentikannya.

"Tidak apa"

"...Baik, Nona"

Setelah pelayan bernama Han itu agak menjauh, Martha tersenyum malu-malu pada Elliotte.
'Lihat. Nona Muda tidak keberatan kan'

Semua orang akan tahu.
Ini bukan hubungan yang biasa.
Ini hanya memungkinkan ketika Nona benar-benar menyukai Martha.

Martha teringat kisah yang dibagikan kepada Para Nona Muda.

"Tapi aneh..."

"Ya?"

"Seberapa dekat kalian, sampai Nona itu menyediakan rumah, bahkan menyediakan uang untuk biaya hidup. Tempat tinggal Martha yang dulu, harga lahannya sangat mahal lho"

"Ya, Aku bisa mengerti kalau itu di pinjamkan, bukan diberikan.... Hadiah apa yang lebih baik dari ini? Aku bisa membantu mengurus manajemennya untukmu"

"Apakah Nona Muda itu sekedar membantu orang yang kesusahan? Ditambah lagi ada biaya selain untuk hidup sehari-hari... tidak peduli berapa kali Aku memikirkannya, ini tidak biasa..."